24. Life

14.4K 1.5K 84
                                    

Minggu ujian pun tiba, dimana Rosé maupun Lisa mulai sibuk akan buku - buku tebal sekolah yang membuat banyak waktu mereka tersita.

"Kalian jangan tidur terlalu malam, minum susu dan vitaminnya" ucap Jisoo meletakkan nampan berisi susu itu untuk kedua adiknya.

"Arraseo, eonnie pergilah fokus ku jadi terpecah" usir Rosé tanpa melihat kakak sulungnya itu.

Lisa terkekeh sebelum menoleh pada Jisoo "Gomawo eonnie"

"Lihatlah, sudah jelas bedanya adik yang baik dan yang menyebalkan seperti mu" ucap Jisoo menyindir adik ketiganya itu.

"Otak ku tak sepintar Lisa yang sekali baca langsung hafal satu buku"

Jisoo melebarkan matanya tak percaya lalu menoleh pada Lisa yang menggeleng dengan senyum tipis.

"Arraseo, jika butuh sesuatu katakan pada ku" Lisa mengangguk sebagai jawaban.

"Tak bisakah kau memberikan ku lembar jawaban mu saja besok. Angka - angka ini membuat kepala ku pusing" pekik Rosé frustasi.

"Itu mudah saja, tapi aku tidak akan bisa membantu mu terus menerus kedepannya. Jadi berusahalah dulu, jika otak mu itu sudah buntu baru tanya pada ku"

Rosé menoleh dengan tatapan tajam menatap Lisa "Dasar tidak berperi ke-ma-nu-sia-an"

Gadis berponi itu hanya terkekeh mendengar ucapan kakaknya yang penuh penekanan "Eonnie hwaiting!"

.

.

.

.

Lisa mau pun Rosé berlari terburu - buru dengan seragam yang sangat begitu berantakkan.

"Ini semua karena kau tidak mau mengajari ku" seru Rosé menyalahkan Lisa.

Pasalnya kedua gadis itu terlambat bangun karena tidur terlalu malam. Alhasil mereka hanya memiliki waktu 5 menit untuk segera pergi ke sekolah.

"Sudah cepat berangkat, jangan lupa sarapan kalian" ucap Tiffany meleraikan.

Setelah meraih sepotong sandwich Rosé langsung berlari dengan kencang meninggalkan meja makan di ikuti dengan Lisa yang melakukan hal sama.

"Apa yang kau lakukan cepat masuk" pekik Rosé kesal pada Lisa yang hanya terdiam di depan minta mobil tanpa pergerakkan.

"Lisa!" Seru Rosé kesal membuat Do Hwan ikut menatap Lisa yang masih terdiam di sana.

"Nona baik - baik saja?" Tanya Do Hwan membuat Rosé menatap Lisa dengan teliti.

"Gwenchana" gadis berponi itu beranjak menaiki mobil dan duduk di sini Rosé.

Masih dengan tatapan yang tak lepas dari adiknya itu, tangan Rosé bergerak meraih tangan Lisa yang terasa dingin.

"Tangan mu dingin, kau baik - baik saja kan?" Tanya gadis blonde itu yang mulai khawatir.

Lisa hanya mengagguk tanpa menoleh atau bahkan membalas tatapan kakak ketiganya itu.

"Ah ada apa dengan ku"

.

.

.

.

Rosé menoleh ke segala arah mencari adiknya yang tiba - tiba saja berlari kencang meninggalkan kelas setelah ujian selesai.

The Fault ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang