Lisa terdiam menatap satu persatu keluarganya yang tengah berdiri menatap dirinya dengan penuh ketidak setujuan.
"Aku hanya ingin pulang apa salahnya"
"Salah! Karena kondisi mu itu tak memungkinkan mu untuk pulang. Jadi berhenti meminta pulang!"
Lisa semakin menunduk saat suara tegas Jisoo terdengar "Hanya sehari, bagaimana? Aku ingin menikmati salju pertama di mansion"
"Lisa—"
"Arraseo, hanya sehari dan kau harus segera kembali keesokkan harinya" semua mata tertuju pada Seokjin yang dengan tiba-tiba saja memberikan izin.
"Jeongmal? Oppa sungguh mengizinkan ku?"
Pria Kim itu mengangguk pasti "Nde, asalkan kau harus kembali tidak dengan keadaan sebelumnya"
"Oh, aku akan kembali... dengan bahagia"
****
Sejak Seokjin memperbolehkan Lisa pulang Jisoo tak kunjung bicara pada kekasihnya itu. Wajah cerahnya medadak masam dan dingin.
"Kau tak ingin mengambil cuti untuk menemaninya?" Tanya Seokjin lembut yang lagi-lagi di abaikan Jisoo.
"Kau tak tahu rasanya di kurung dalam sangkar emas Jisoo"
Gadis Hwang itu menoleh dengan wajah terkejut mendengar penuturan Seokjin "Kau—"
"Ruangan itu indah, luas dan mewah. Penuh dengan fasilitan dan semua yang ia butuhkan, tapi semua itu yang membuatnya murung"
Senyuma manis itu muncul di bibir Seokjin dengan sinis "Ruangan itu terlalu indah sampai menghalangi indahnya dunia luar. Terlalu luas sampai dinginnya hujan selalu menyelimutinya dan terlalu mewah sampai menenggelamkannya"
Jisoo terdiam bingung untuk sekedar bereaksi akan apa yang baru saja Seokjin ucapkan.
"Dia hanya ingin pulang dan merasakan kehangatan mansion Hwang dalam lebatnya badai salju pertama. Salahkah?"
Gadis berambut hitam itu dengan perlahan menggeleng menjawab pertanyaan Seokjin "Karena itu, hanya sehari. Biarkan dia pulang ke mansion dan kembali dengan... kebahagiaan"
"Arraseo, ku fikir kau jauh lebih memahaminya dari pada ku yang selalu sibuk"
Seokjin menggeleng saat suara Jisoo melirih dengan gadis itu yang perlahan menunduk "Aku hanya berusaha memahaminya. Ingat Jisoo dia juga adik ku, dan dia sangat menyayangi mu"
****
Putri sulung Hwang Siwon itu terdiam sejenak saat mendapati adik bungsunya yang tak berhenti tersenyum dengan wajah ceria.
Kakinya dengan perlahan melangkah mendekat dan memberikan sebuah pelukan hangat dari belakang "Kau nampak sangat senang"
"Eoh, aku sangat merindukan mansion. Sangat" ucap Lisa menjawab kalimat yang Jisoo bisikkan di telinganya.
"Eomma sudah selesai tunggu appa mu menjemput lalu kita pulang" ucap Tiffant yang kini beranjak menuju sofa.
"Hari ini seperti eonnie tak ada jadwal. Bagaiman jika memasak bersama?"
Lisa menoleh terkejut pada Jisoo yang tiba-tiba saja mengajaknya memasak "Wae? Bukankah kalian selalu melarang ku—"
"Aniyeo, hari ini lakukan semua yang kami larang. Kita lakukan semuanya bersama" Jisoo tersenyum tipis menatap wajah adik bungusnya itu yang terasa sangat dekat.