Derap langkah cepat itu terdengar memenuhi koridor rumah sakit yang nampak sepi.
Sepasang suami istri itu melambatkan langkahnya saat mendapati ketiga putrinya yang nampak gusar di depan ruang rawat adiknya.
"Wae geurae? Bagaimana bisa seperti ini?" Tiffany melangkah mendekati Jisoo yang langsung menangis.
"Aku tidak tahu. Aku bangun karena mendengar suara benda yang pecah dan menemukan Lisa yang mulai tak sadarkan diri"
Siwon meraih kedua tubuh putrinya yang lain, mengusap punggung kedua gadis itu lembut "Semua akan baik - baik saja"
Belum sempat bibir itu tekatub, dokter Lee muncul dengan wajah yang di penuhi keringat "Ia mengalami pneumothorax, kita harus segera melakukan tindakan operasi untuk menutup bagian parunya yang pecah"
"Bagaimana bisa—"
"Kita bicara lagi nanti, aku harus segera melakukan operasi pada putri mu" pintu kayu itu kembali di geser menampilkan beberapa perawat yang mendorong ranjang Lisa keluar.
Gadis berponi itu tak sadarkan diri dengan wajah yang pucat, tergeletak lemas tanpa pergerakkan sedikit pun.
"Lisa..."
Jisoo berlari di sisi Lisa, meraih tangan adiknya yang terasa begitu dingin "Katakan sesuatu pada eonnie, buka mata mu Lisa"
Tubuh Jisoo di tahan oleh Siwon saat gadis itu mencoba terus mengikuti Lisa, tangisnya kembali pecah di pelukan sang ayah.
"Kami baru saja bercanda tadi, kenapa dia harus seperti itu lagi?"
Kedua gadis Hwang itu ikut menangis mengingat beberapa saat yang lalu mereka baru saja kembali bercanda dan mengobrol.
"Appa selamatkan adik ku, lakukan apa pun appa. Aku tidak peduli jika menjadi miskin asal selamatkan Lisa"
Siwon terteguh, baru kali ini Jennie meminta hal seperti itu padanya. Gadis itu sering meminta banyak hal padanya tapi tak pernah ia memintanya hal semacam ini.
Rosé bersimpuh di sana, gadis itu mendadak lemas mengingat keadaan Lisa terakhir kali "Appa lakukan sesuatu, dia adik kami. Kami tak sudi untuk kembali kehilangannya"
Siwon terdiam, ia pun tak bisa melakukan apa pun bahkan dengan semua yang ia punya. Ia sadar sekarang bahwa ketiga putrinya sangat menyayangi Lisa bagaimana pun itu.
Pria empat anak itu seolah mendapatkan peringatan dari tuhan bahwa segala yang ia punya tetaplah tidak berguna untuk menyelamatkan putrinya dari maut.
.
.
.
.
Siwon bangkit dari duduknya, menghampiri Dong Wook yang berjalan keluar "Operasinya berjalan lancar. Ia sudah baik - baik saja sekarang, semoga tak ada hal buruk seperti ini"
"Ia sudah bisa di pindahkan ke ruang rawatnya, tapi kami harus terus memantaunya selama 5 - 7 hari kedepan"
Tangan besar Siwon terulur meraih tangan kurus putri bungsunya "Terimakasih karena sudah bertahan"
****
Lisa membenci fakta bahwa malam tadi ia harus kembali masuk ke ruang operasi karena hal mendesak yang membahayakan nyawanya.
Pagi ini gadis itu tengah merebahkan dirinya dengan posisi setengah berbaring, di temani dengan Jisoo serta Jennie yang lagi - lagi beralasan untuk tidak masuk kuliah.