Hal yang pertama kali menyambutnya adalah wajah basah Jisoo yang berdiri di sisinya.
"Hey... adik eonnie" Lisa hendak menjawab tapi sesuatu yang mengganjal bibinya ini membuatnya tak bisa melakukan apa pun bahkan sekedar tersenyum.
"Arra. Rasanya pasti tak nyaman, kan? Seokjin oppa akan melepasnya, tapi nanti saat kau siap melakukannya"
Mendengar kalimat yang kakak sulungnya itu ucapkan Lisa tahu satu hal. Kondisinya semakin memburuk.
Dan ia kembali menjadi alasan di balik wajah basah keluarganya.
•
•
•
•
Setelah di pindahkan ke ruang rawatnya. Gadis berponi itu tak pernah lepas memandangi wajah ketiga kakaknya.
"Kenapa terus menatap kita? Aku tahu aku ini menggemaskan" ucap Jisoo yang membuat Lisa ingin sekali tertawa.
"Adik eonnie butuh sesuatu?" Tanya Rosé yang membuat kedua kakaknya itu terkekeh.
"Wae? Aku memang lebih tua darinya. Dia saja yang tak mau mengakui ku sebagai kakaknya, seharusnya dia itu memanggil ku eonnie"
"Baiklah Rosé eonnie" ketiga gadis itu menoleh pada Jaehyun yang datang dengan sebuket bunga di tangannya.
"Kakak ketiga mu ini sangat cerewet tahu? Dia terus saja menceritakan mu dengan air mata yang tak berhenti keluar" tangan Jaehyun terulur menggenggam tangan kurus kekasihnya yang terasa dingin.
"Aku tidak mau jadi nyamuk. Ayo eonnie kita pergi saja"
Jisoo harus kembali mengatupkan bibirnya yang baru saja kendak melemparkan protes sebelum Rosé menariknya cepat bersama dengan Jennie.
"Mereka lucu, ya? Sama seperti mu" Jaehyun tersenyum manis menoleh pada Lisa yang hanya menatapnya.
"Seminggu ini Rosé terus menghubungi ku. Jisoo noona dan Seokjin hyung juga, mereka terus mengabari ku mengenai keadaan mu. Maaf aku tidak bisa menemani mu karena semalam aku pun baru pulang dari Busan"
Jaehyun menunduk menatap tangan Lisa yang terasa semakin kecil di genggamannya "Aku yakin kau kecewa karena aku masih tidak mau menuruti permintaan mu. Tapi asal kau tahu, jika pun semua orang tak menyetujui hubungan kita aku akan tetap mempertahan mu"
Lisa bisa melihat ada tatapan sendu dalam kedua mata Jaehyun "Nghh—"
"Sstt jangan berusaha untuk menjawab ku. Biar aku saja yang terus bicara, kau dengarkan saja"
Gadis Hwang itu menurut dan mulai memfokuskan dirinya pada Jaehyun "Maaf karena aku terus menyakiti mu"
Kening Lisa mengerut saat ucapan maaf itu keluar secara tiba-tiba dari bibir Jaehyun "Aku pria bedebah yang tak pantas untuk mu. Kau benar, aku seolah kecanduan kokain. Dan kau adalah alasan di balik itu"
"Nghh..."
"Sudah ku katakan diam saja. Tenggorokan mu akan sakit jika kau terus seperti itu" ucap Jaehyun yang langsung di benar kan oleh Lisa yang membatin.