Keempat gadis Hwang itu tengah menikmati senja yang nampak sangat indah di taman belakang mansion.
Duduk dengan tenang bersama dalam kursi gantung besar di sana, menatap hamparan taman hijau yang luas di hadapannya.
"Indah ya?" Keheningan itu pecah saat suara Lisa terdengar.
"Hm sangat indah" sahut Jennie yang tengah bersandar pada bahu kurus Lisa.
"Aku ingin menjadi sunset. Selalu memberikan kehangatan dan ke indahan yang di nanti semua orang"
Jisoo menoleh pada Lisa yang fokus menatap lurus ke depan "Wae? Bukankah sunset hanya sesaat? Ia hanya datang sementara dan pergi"
"Tak ada yang abadi eonnie. Seindah apa pun itu, mereka akan tetap kembali pada yang maha kuasan. Singgah lebih baik dari pada menetap tapi menyakitkan"
Lisa menoleh membalas tatapan mata hitam Jisoo dengan kelembutan "Hal yang paling berat itu bukan menerima tapi mengikhlaskan"
Gadis berambut hitam itu mengalihkan wajahnya dengan cepat saat setetes air mata turun membasahi pipinya.
"Malam nanti, sebelum makan malam. Aku ingin menikmati bintang dan memainkan sebuah lagu bersama kalian. Bagaimana?"
"Eoh, kita akan melakukannya"
•
•
•
•
"Lisa~ya ponsel mu dimana?" Tanya Rosé menghampiri Lisa.
"Hm, sepertinya di kamar. Wae?"
"Jaehyun mengirimkan ku pesan ia bilang ponsel mu tak aktif" Lisa mengangguk paham lalu bangkit.
Tapi baru beberapa langkah kaki jenjangnya berhenti dan berbalik menatap Rosé "Eonnie, tidak kah lebih baik jika... kau dan Jaehyun dekat?"
"Kami dekat, sebagai teman. Wae?"
"Aniyeo, hanya saja... aku ingin kalian lebih dekat, lagi"
Rosé mengerutkan kening bingung saat Lisa berlalu pergi meninggalkannya setelah mengucapkan kalimat yang benar-benar membuat tak mengerti.
"Apa mereka bertengkar? Atau— ah sudahlah"
•
•
•
•
Lisa duduk di pinggir kasur dengan nafas yang sedikit terengah. Ia hanya berjalan beberapa langkah menuju kamarnya. Tidak menaiki tangga atau berlari.
Tapi dadanya langsung terasa sesak dan sakit "Gwenchan, gwenchana"
Tangan Lisa terangkat mengusap perlahan dada atasnya dengan terus bergumam. Setelah lebih tenang, tangan Lisa bergerak meraih ponselnya.
Banyak pesan dari Seokjin dan Jaehyun memenuhi layarnya, membuat senyum tipis itu muncul di bibirnya.
My Jaejae~
Kau pulang, kenapa tidak memberitahu ku?
Lisa?
Lalisa?
Hwang Lisa, jawab panggilan ku!
Seokjin hyung mengajak ku ikut makan malam di mansion mu, boleh kah?
Kau marah pada ku?
Ah aku bisa gila jika terus seperti ini...
Saranghae Lisa~ya, sampai jumpa malam nanti...
—07.16 p.m—Nado saranghae
—07.26 p.m–Setelah membalas pesan kekasihnya, bungsu Hwang itu segera membuka chat room Seokjin dan terkekeh.