AUTHOR' S POV
Pasukan pengintai tengah berada dipelaksanaan ekspedisi ke-56 dan berlangsung cukup lancar. Walau dikatakan begitu, lancar bukan berarti bagus. Menurut laporan terakhir, lebih dari 30 prajurit telah gugur dan beberapa dinyatakan hilang semenjak pemisahan formasi. Hilang, bisa dinyatakan mati. Karena belum ada siapapun yang bisa selamat diwilayah titan dengan persediaan terbatas---gas, bilah pedang, dan ration.
"Tch, tak ada habisnya." Decih Fianna perlahan, entah pada siapa. Percikan darah panas titan melumuri jubah dan tudung yang selalu ia naikkan untuk menutupi kepalanya. Yato, yang baru saja selesai dengan satu titan kelas 20 meter melempar sapu tangannya kewajah Fianna.
"Kau jadi mirip rebusan daging, Fian." Sahutnya bergurau, diserta tawa kecil yang meriah. "Sepertinya OCD Kapten Levi tak menurun padamu."
Gadis bersurai raven itu menggumamkan sesuatu tentang kromosom atau penurunan sifat yang tak dimengerti Yato. Tapi, seekor titan setinggi 10 meter memotong gumamannya dan nyaris menggigit sisi kiri Fianna jika saja Yato tidak menyelamatkannya. "U-uh... terima kasih, Prajurit Winston"
"Sama-sama Prajurit Ackerman." Balas Yato senang, pria bangsawan itu mendadak berbinar karena Fianna tak lagi memanggilnya Tuan Winston, atau Yato-sama lagi. Diawal kebangkitan insting Fianna, gadis itu seolah melupakan apa arti Yato baginya. Yang semula merupakan sahabat baiknya, berubah menjadi hubungan inang-budak.
"Fianna, kau terluka!!" Bella memekik saat Yato membawa Fianna ke dirinya. Pria itu menyadari beberapa luka gores berdarah ditubuh gadis itu, dan berniat meminta bantuan dari Bella.
"Aku baik-baik saja, sungguh."
"Ayolah Fian... kau selalu berkata begitu. Bella obati dia, dan kalau bisa jahit luka-lukanya." Ujar Yato setengah menakuti Fianna yang fobia jarum. Pernyataan ini berhasil membuat sang pemburu bergidik dan menurutinya, bahkan terus-menerus meminta agar tak dijahit.
Bella merupakan salah satu medis di kelompok Hanji yang terpilih untuk menjaga formasi lini depan bersama dengan anggota senior lainnya seperti Nanaba dan yang lain. Kemampuannya mendiagnosa luka amat hebat lantaran orang tuanya merupakan seorang dokter. "Jangan cemas, lukamu tak perlu dijahit, hanya dibersihkan dan diolesi obat luka saja sudah cukup."
"Syukurlah." Gumam Fianna pelan sekali. Tetapi rasa syukur itu hilang seketika saat alkohol mengguyur kulitnya yang terbuka. Cairan kimia itu menelusupkan sensasi dingin dan juga tusukan pedih yang amat menyakitkan. Beberapa kali Bella harus meniup-niup lukanya agar pedihnya hilang, tapi gadis itu tetap merintih kesakitan.
"Tenang sedikit... hampir selesai kok." Perban kasa putih yang steril membungkus permukaan kulitnya yang terluka, dan membuat simpul yang erat meski tak mencengkeram.
"Terima kasih." Gadis medis itu membantu Fianna bangkit berdiri dan melesat pergi karena dipanggil yang lain. Denyutnya masih terasa menyakitkan dan mengganggu koordinasi Fianna saat bermanuver di udara. Kepalanya serasa nyeri dibagian kiri, dan gadis pemburu itu tahu bahwa prajurit yang terluka tak seharusnya melanjutkan misinya. Jadi, dia pergi menemui Komandan Erwin yang sedang berdiri memerhatikan kinerja anak buahnya. "Maaf mengganggu anda, tapi saya meminta izin untuk dibebas-tugaskan dari ekspedisi ini."
"Alasannya?"
Fianna menunjukkan lengan penuh balutan perbannya. "Prajurit yang terluka berat tak seharusnya ada ditengah pertempuran." Disudut benak Fianna, gadis itu sebenarnya tak suka berbohong. Tapi denyut lukanya nyaris membuat dia gila saking nyerinya.
Erwin tampak mempertimbangkan ini. Bisa dibilang Fianna juga merupakan kartu As dari pasukan pengintai meski masih berada ditingkat junior, dan mengizinkan ia bebas-tugas sama saja mengurangi performa pasukan. "Aku tak bisa mengizinkannya, Prajurit Fianna. Ditengah situasi semacam ini, luka berat merupakan hal paling dasar dan wajar, jadi keluhanmu takkan kukabulkan. Kembalilah ke pasukanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
WOUNDED FLOWER (Attack On Titan X OC)
FanfictionFianna Hyacinth Ackerman, adalah keturunan murni klan Ackerman. Gadis bermata ungu muda serta gemar memakai pita yang berwarna sama dengan matanya itu, adalah cucu dari Levi Ackerman, Sang prajurit terkuat dimasa lalu saat titan masih meneror pulau...