Masa Lalu Fianna 3

712 102 4
                                    

AUTHOR' S NOTE:

Perhatian y readers, chapter ini mengandung unsur 18+, tp bkn yg hentai ato ecchi ya syg. Ada kejadian sadis dan brutal yg bakalan muncul. Bagi yg gk kuat ga usah maksa ya.

...

LITTLE FIANNA' S POV

K-Kenapa paman ini bawa-bawa pisau? Dan juga... kenapa dia kerumah kami? Kami bahkan tak pernah melihatnya. "H-Hei... tolong jawab pertanyaan saya---"

"Siapa namamu nak?"

Namaku? Untuk apa dia tahu? "Ayah saya selalu bilang untuk tidak memberitahu nama saya kepada orang asing..."

"Ooh... betapa lancangnya aku karena tidak memberitahukan namaku lebih dulu." Pria itu... wajahnya masih tergolong muda dan bertubuh ramping. Sekeras apapunku korek memoriku, aku tak ingat apapun soal orang ini. "Panggil saja aku, Beast, Nona Muda Ackerman."

"Nona... muda...?" Ulangku bingung. Seharusnya panggilan itu dimiliki oleh Jane yang paling muda dikeluarga kami. Mungkin dia pikir aku hanya sendirian disini, makanya dia memanggilku begitu. Dan juga, nama paman ini sangat aneh. Beast... makhluk buas.

Si Beast ini membungkuk sedikit, hendak menyamakan tinggi badannya denganku yang kecil. "Fian, siapa yang datang nak?"

Suara ibu yang mengantuk terdengar, beliau berdiri dibelakangku. "Ada yang bisa kami bantu, Tuan?"

"Anda Diany Flicker?"

Ibu ragu sejenak sebelum menjawab, "Benar, ada apa ya?"

Aku bingung ketika ibu menarikku kebelakangnya dan mencengkram pergelangan tanganku kuat-kuat. Beliau tampak curiga dengan Beast itu. Sama sepertiku.

Kemudian aku mendengar apa yang membuatku panik tadi. Suara logam yang berdenting, dan... suara gerak tangan yang meraih benda tajam itu. "IBU DIA BAWA PISAU!!!"

Buak!!! Ketika aku selesai berteriak, kaki ibu sudah menghantan telak wajah Beast hingga terjatuh kebelakang. "Ya, ibu tahu."

"U-Ugh..." rintihan Beast terdengar sebentar, lalu hening.

"A-apa... dia mati?" Tanyaku takut.

"Tidak" ibu memandangiku dengan lembut. "Fian, ini pelajaran untukmu. Jangan biarkan orang asing bisa menginterogasimu tentang apa saja. Terutama tentang klanmu, sayang."

Sejujurnya aku tak mengerti semua hal tentang klanku. Ayah hanya bilang jika Klan Ackerman nyaris punah dan kami diharuskan untuk mewarisi darah klan itu ke generasi selanjutnya. Selain itu... aku tak tahu.

"Ibu... kenapa orang itu ingin menghabisi kita?" Bisa kurasakan mataku memanas, saking menyeramkannya melihat orang asing bernama Beast itu.

"Ibu tidak tahu, nak. Kita simpan pertanyaan itu untuk besok pagi---" jleb! "Ukh!!"

"Hebat juga kau bisa merobohkan Beast dalam sekali tendang." Aku terdiam melihat ujung pisau logam menembus perut ibuku. Darahnya yang hangat membasahi pipiku. A-apa... apa yang terjadi? "Istri Jèrgens Ackerman memang hebat. Well, aku tak heran karena kau mantan tenaga medis militer."

"I-ibu..." desisku mulai menangis. Hatiku menjerit ketika ibuku roboh ke lantai ketika orang asing lain menarik paksa pisaunya keluar dari perut ibuku.

"L-larilah, Fian...! Cepat... B-bawa adik-adikmu---" tapi aku tak bisa menggerakkan tangan, ataupun kakiku. Semuanya serasa mati, ketika si pria asing berjongkok dihadapanku. Memaksa wajahku mendongak memakai ujung pisau berdarah.

WOUNDED FLOWER (Attack On Titan X OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang