"Jadi, pengumuman hasil pertandingan ini akan aku umumkan sekarang juga. Pemenang ke 4 diraih oleh Yin Xuemin dari sekte Yin Long, pemenang ketiga diraih oleh Lan Jingyi dari sekte Gusu Lan, pemenang kedua diraih oleh Jin Rulan dari sekte Jin Lanling, dan untuk pemenang pertama diraih oleh Lan Sizhui dari sekte Gusu Lan. Bagi peserta yang namanya tidak disebutkan dalam pemenang berusaha lebih giat lagi." Perkataan Fengying diakhiri dengan kalimat semangat untuk para peserta yang mengikuti pertandingan yang digelar olehnya. Namun, dia juga harus pasrah mengatakan jika adiknya harus berada diposisi keempat dalam pemenang pertandingan.
Fengying tidak seperti dulu saat masih di dunia Shinobi, dimana dirinya tidak terima atas apapun yang bernama 'kalah'. Di dunia ini dia harus menerima kenyataan bahwa sekte nya kalah dari sekte besar lainnya. Salahkan saja adiknya yang tidak mendengar peraturan saat perlombaan tadi. Menghela nafas, hanya itu yang bisa Fengying lakukan.
Lalu bagaimana dengan Xuemin? Dapat kita lihat bahwa dirinya juga pasrah berada diposisi keempat dalam pertandingan ini. Harusnya dia mendengarkan aturan nya. Ya, penyesalan selalu datang paling akhir. Namun tak lama kemudian dia tersenyum menerima kekalahannya dan bertekad akan lebih giat lagi belajar berkultivasi nya.
.
.
.
.Hari sudah memasuki waktu malam, semua sekte yang diundang tidak di izinkan pulang oleh Fengying ke sekte mereka masing-masing.
Bukan alasan Fengying menahan mereka disini karena perjalanan malam sangat berbahaya. Dirinya tahu semua orang yang di undangnya adalah orang-orang yang hebat. Fengying menahan para undangan dari sekte besar karena para peserta yang mengikuti pertandingan harus beristirahat terlebih dahulu agar tidak lemah tubuhnya saat perjalanan pulang ke sekte masing-masing. Fengying benar benar harus bertanggung jawab kepada semua peserta yang terluka saat perlombaan tadi. Semua peserta harus sembuh total maka dari itu Fengying meminta kedua meimei nya setelah acara makan malam bersama dengan para tamu undangan untuk menyembuhkan peserta lomba yang mengalami luka-luka dengan medis yang kedua meimei nya punya.
Beberapa jam kemudian semua murid yang ikut serta dalam pertandingan pagi tadi sudah di sembuhkan oleh Baojiang dan Yueyin. Kini tinggal murid Gusu Lan saja yang harus di sembuhkan dan Baojiang meminta jiejienya untuk kembali ke kamar duluan sedangkan dirinya yang akan menyembuhkan murid Gusu Lan yang tidak terluka.
Baojiang saat ini sedang berjalan menuju kamar murid sekte Gusu Lan yang terluka tapi dirinya malah bertemu dengan Lan zongzhu siapa lagi jika bukan Lan Xichen.
"Ah, salam Lan zongzhu. Maaf aku memasuki wilayah tempat kalian menginap. Saya ingin menyembuhkan Lan Sizhui dan Lan Jingyi murid anda yang terluka saat pertandingan." Jelas Baojiang ketika melihat Lan Xichen sedang menatapnya.
"Mereka berada didalam kamarnya. Lalu..." Kata Lan Xichen dan menggantung kalimatnya ketika menatap sesuatu di tangan Baojiang.
Baojiang yang bingung karena Lan Xichen tidak melanjutkan perkataannya mengikuti arah pandang Lan Xichen dan seketika dirinya tahu apa maksud dari tatapan pemimpin Lan yang ada dihadapannya ini.
"Ini pakaian baru untuk mereka. Waktu pertandingan kalau tidak salah murid anda bernama Lan Jingyi memiliki luka di arena bahu kanan atas dan masih banyak lagi dan juga baju yang dikenakannya juga robek. Maka dari itu aku mengambil baju dari penjahit seragam murid Yin untuk Lan Jingyi. Warna seragam kami sama seperti sekte anda. Jadi tak masalah bukan?" Perkataan panjang Baojiang membuat Lan Xichen panik, benarkah Zhaoyang-hong Shuwan ini ingin mengobati muridnya? Dengan melepaskan pakaian muridnya? Bukankah itu larangan sekte Lan? Harus bagaimana dia lakukan. Masih banyak lagi kepanikan dari seorang Lan Xichen.
Baojiang yang melihat ekspresi berubah-ubah dari Lan Xichen hanya bisa terkikik geli dan menutupnya mulutnya agar tidak keluar suara tawanya. Namun malah membuat Lan Xichen menatap kearahnya yang sedang terkikik geli.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Wife [ TAMAT ]
FanfictionNaruto syok ketika tahu sang kekasih sedang melakukan hal hina didepan matanya dan terkejut dengan alasan sang kekasih. Menangis dan merenung di atas patung pahatan wajah ayahnya dan mendapati sesuatu informasi yang disembunyikan selama ini oleh sa...