"Enggh..."
Suara lenguhan kecil menarik perhatian Lan Xichen yang sedang membaca buku yang entah dia dapat darimana. Dirinya langsung menatap ke arah Baojiang yang kini tengah merenggangkan kedua otot lengannya dan memijat sedikit lehernya yang terasa pegal.
"Selamat pagi" ucap Lan Xichen dan membuat aktivitas Baojiang terhenti seketika. Baojiang menatap diam Lan Xichen lalu mengucek mata nya karena penglihatannya masih kabur, mungkin karena posisi tidurnya dia rubah dari kepala nya yang menoleh ke kanan berubah menjadi kepalanya atau tepat bagian dimatanya yang harus ditekan dengan tangan.
Setelah penglihatannya membaik Baojiang memiringkan kepalanya ke kiri dengan tatapan polos yang membuat Lan Xichen menahan diri agar tidak memakan pipi berisi milik Baojiang.
"A-Huan? Kau....." Tak melanjutkan perkataannya karena dia sedang meloading komplit kepalanya yang tiba-tiba lemot.
10%
(masih menatap Lan Xichen)40%
(Lan Xichen mulai gemas)70%
(wajah terkejut Baojiang mulai terlihat dan Lan Xichen semakin gemas)90% (Baojiang mulai berdiri namun masih diam)
100% (loading completed.)
"Huaaaaa Lan Huan aku merindukanmu" tangis tiba-tiba Baojiang dan membuat Lan Xichen sedikit panik namun saat Baojiang memeluk Lan Xichen, mau tidak mau Lan Xichen harus membalas pelukannya dan mengusap lembut punggung Baojiang.
"Aku juga merindukanmu Yangyang. Maaf, aku tidak bisa meminta izin kepada paman untuk merestui hubungan kita. Maaf aku tidak becus" kata Lan Xichen yang penuh penyesalan lalu melepas pelukannya dengan Baojiang dan memegang erat kedua tangan milik Baojiang.
"Tapi A-Yang, kita bisa menikah walau hanya Sashuang Xia dan keluarga besar sekte Yin yang menjadi saksi pernikahan kita. Atau, jika Sashuang Xia juga sama seperti paman tidak mengizinkan, kita akan pergi jauh dan menikah diluar sana dan hidup berdua diluar sana kau mau kan?" Lanjut Lan Xichen dengan cepat dan membuat dadanya naik-turun cepat serta sorot mata yang penuh harapan.
Sedangkan Baojiang yang melihat ekspresi wajah pria didepannya itu hanya bisa tersenyum geli mendengar apa yang dikatakan oleh pria yang dicintainya itu dan mengangkat satu tangannya lalu menyentil pelan kening Lan Xichen dan membuat yang disentil nya diam lalu mengelus keningnya yang disentil.
"Aiyaaa, Lan Huan kau ini kenapa hm? Takut sekali jika Dage tidak mengizinkan. Asal kau tahu Lan Huan, Dage Jia merestui kita hanya tinggal Dunrui Gege yang masih belum bisa rela jika aku menikah mendahului dirinya. Kau ini benar-benar ingin segera menikahi ku ya, walau tidak mendapatkan restu" goda Baojiang dan jangan lupakan senyum mengejeknya dan alisnya yang sengaja di naik turun kan.
Lan Xichen? Dirinya hanya bisa tertawa kecil melihat aksi kekasihnya yang sedang menggoda dirinya lalu mencolek ujung hidung baojiang dan tersenyum kecil.
"Jadi? Kapan pernikahan kita di laksanakan?" Tanya Lan Xichen.
"Tunggu setelah kondisi mu membaik Huan." Lembut Baojiang namun seketika.....
"Ck, Kau datang kesini dalam keadaan demam tinggi membuatku dan Dage panik dan kami langsung lari menuju ruang kesehatan dimana kau saat ini. Haishhh kau ini benar-benar sukses ya membuat ku ketakutan saat melihat yang berbaring di ranjang kesehatan dan apa tadi! Bangun bangun aku dari tidur sudah melihatmu duduk di ranjang sambil membaca buku?!" Dan Omelan Baojiang pun berlanjut sampai satu jam kedepan dan itu hanya dibalas senyuman oleh Lan Xichen.
Lelah mengomel kini Baojiang melihat ke arah depannya dan... Bingo! Kedutan perempatan siku siku muncul di kening cantik milik Baojiang yang menandakan bahwa Baojiang mulai kesal kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Wife [ TAMAT ]
FanfictionNaruto syok ketika tahu sang kekasih sedang melakukan hal hina didepan matanya dan terkejut dengan alasan sang kekasih. Menangis dan merenung di atas patung pahatan wajah ayahnya dan mendapati sesuatu informasi yang disembunyikan selama ini oleh sa...