23

1.7K 184 2
                                    

Lan Wangji dan Baojiang kembali setelah berbicara tentang obat-obatan milik Wei Wuxian dan mereka melihat bahwa Wei Wuxian sudah sadar dan kini sedang berdiri sambil bersandar di dinding.

Wei Wuxian merasa sedang ditatap pun langsung menoleh kearah Lan Wangji yang sedang menatapnya lalu tak berapa lama dirinya tersenyum lemah.

"Lan Zhan, akhirnya kau kembali. Bagaimana? Apa Xue Yang sudah tertangkap?" Tanya Wei Wuxian dengan suara yang terdengar serak.

Lan Wangji berjalan mendekati Wei Wuxian lalu menarik pelan Wei Wuxian dan mendudukkan nya di kursi bambu panjang yang berada di depan peti mati yang kosong dan jauh dari tempat dimana Xiao Xingchen berada.

"Istirahat lah" kata Lan Wangji.

"Ayolah Lan Zhan, aku sudah bangun untuk apa istirahat lagi" Rengek Wei Wuxian dan tidak ditanggapi oleh Lan Wangji.

Wei Wuxian yang melihat Lan Wangji tidak merespon rengekannya mulai cemberut manis dan itu hampir membuat iman Lan Wangji goyah dan membuat Baojiang yang melihat nya harus menahan teriakan agar tidak menggangu tontonan tak berbayar didepannya.

Abaikan lagi dengan tingkah ajaib Baojiang yang baru muncul ini_.

Wei Wuxian mengalihkan pandangannya dari Lan Wangji karena masih kesal dirinya enggan untuk melihat Lan Wangji. Dan ketika tatapan nya menangkap keberadaan Baojiang dirinya tersenyum cerah seolah tidak terjadi apa-apa. Sesaat sesudah berdiri dari duduknya dan ketika akan melangkah tubuhnya tiba-tiba oleng dan beruntung dengan cepat Lan Wangji menangkap tubuh Wei Wuxian sebelum benar-benar terbentur tanah.

"Sudah ku bilang istirahat lah" dengan datar Lan Wangji mengatakannya namun tidak dengan matanya yang menatap khawatir kepada Wei Wuxian yang tadi hampir saja terjatuh. Dasar Wei Wuxian nya saja yang tidak peka, dirinya kini sudah menampik tangan Lan Wangji yang masih berada di pinggangnya walaupun kini dirinya sudah duduk kembali di kursi bambu nya dan memalingkan wajahnya dari Lan Wangji. Dan reaksi Lan Wangji? Dirinya hanya bisa menghela nafas pelan.

"Weiying, maaf. Bukan maksudku melarangmu banyak gerak. Tapi tubuhmu masih harus di istirahat kan" dan Lan Wangji bersumpah, ini adalah kalimat terpanjang yang dia keluarkan.

Baojiang dan Wei Wuxian menatap kearah Lan Wangji dan satu hal yang ada di dalam kepala mereka berdua. 'Lan Zhan / Wangji Gege sadarkah kau berbicara panjang saat ini?!' itulah yang ada dipikiran mereka berdua.

Kejadian yang sama dengan para murid yang tidak sengaja mendengar perkataan panjang yang dikatakan oleh Lan Wangji salah satu dari Duo Jade Lan 'Keajaiban apa yang terjadi pada Hanguan-Jun?! / Mo gongzhi sangat hebat! / Wei gongzhi sangat hebat bisa mengubah Hanguan-Jun yang irit kata menjadi sedikit cerewet. Oh upss jangan sampai Zhaoyang-hong Shuwan membaca pikiran kami yang mengatakan Hanguan-Jun cerewet bisa habis kita' begitulah yang ada dipikiran para murid.

"Minum obatmu" setelah berkata panjang kini kembali lagi menjadi irit kata dan itu membuat semua yang menyaksikan nya hanya bisa menghela nafas panjang ada juga yang menepuk pelan kening mereka.

<= Skip =>

Semua berjalan dengan damai. Kota mati tersebut kini sudah tidak lagi memiliki kabut asap beracun, Song Lan yang berubah menjadi boneka yang dikendalikan oleh Xue Yang kini sudah normal kembali menjadi manusia berkultivator walau lidahnya tidak bisa di kembalikan lagi. Sebenarnya Baojiang sudah menawarkan untuk menyembuhkan lidah Song Lan yang diputus oleh Xue Yang namun Song Lan menolaknya dengan halus, lalu Xue Yang sudah mati ditangan Song Lan sahabat dari Xiao Xingchen karena Xue Yang lah yang membuat dirinya menjadi manusia yang ditakuti oleh sang sahabat dan Song Lan ingin menembus kesalahannya dengan merawat baik baik mata yang diberikan Xiao Xingchen kepadanya juga menjaga pedang kultivasi milik Xiao Xingchen juga tongkat seniornya. Dan Song Lan pun pergi kearah berlawanan dengan yang akan menjadi tujuan rombongan Lan Wangji.

Untuk mayat Xiao Xingchen sudah di kremasi di kota mati tersebut yang kebetulan di temukan tempat untuk mengkremasi mayat yang ada di kota mati tersebut oleh si kembar Yin. Abu jasad Xiao Xingchen disimpan di kendi kecil yang entah dari mana Wei Wuxian dapatkan dan abunya dibawa oleh rombongan Yin Long yang akan kembali ke sekte mereka untuk di simpan di altar khusus.

Kenapa harus di Yin Long? Mengapa tidak di Baoshan Sanren saja tempat dimana Xiao Xingchen belajar berkultivasi? Jawabannya adalah mereka tidak tahu dimana lokasi sekte Baoshan Sanren itu berada dan hanya Xiao Xingchen dan Cangse Sanren ibunda Wei Wuxian dan kedua orang tersebut sudah kembali ke bumi jadi tak ada yang bisa mengantarkan mereka ke sekte Baoshan Sanren.

Lan Wangji dan Wei Wuxian berpisah dengan Baojiang serta para murid mau itu murid Yin Long ataupun murid sekte lain. Mereka harus melanjutkan perjalanan mereka untuk menemukan 'teman baik' mereka yang terbunuh dan mengumpulkan potongan tubuh 'teman baik' mereka dan mengungkapkan siapa dalang dari pembunuhan sadis itu, dan apa tujuan si dalang melakukan pembunuhan tersebut.

Sedangkan Baojiang harus kembali ke sekte Yin Long bersama si kembar Yin lalu sisa murid Yin yang menemaninya ke kota mati tersebut ia suruh untuk mengantarkan semua murid yang terlibat didalam kota mati.

Saat ini Baojiang dan si kembar Yin sedang berjalan menuju sekte mereka. Mengapa tidak mengendarai pedang mereka saja? Bukankah si kembar Yin tidak mengalami luka serius saat berada di kota mati? Jawabannya hanya satu. Yaitu, mereka bertiga malas menggunakan pedangnya untuk cepat sampai ke sekte Yin Long. Dasar, guru dan murid tak ada bedanya.

Saat di perjalanan pulang, Baojiang melihat seseorang yang dikenal olehnya. Seseorang yang membuat dirinya dalam seminggu ini benar-benar hampir gila karena terlalu merindukan nya. Ya, orang tersebut adalah Lan Xichen yang sedang bersama para muridnya.

Baojiang sekarang sedang berjalan menuju tempat Lan Xichen dan para muridnya sedang beristirahat.

"Lan Huan!" Panggil Baojiang dengan sedikit keras dan terus berjalan menuju Lan Xichen berada.

Lan Xichen POV

Hari hampir malam dan di tempat ini tak ada penginapan. Jika ingin menginap berarti aku harus membawa para murid berputar arah lagi tapi kalau memutar arah kembali sampai di penginapan sudah sangat malam dan aku juga tak ingin para murid yang sudah kelelahan menjadi tambah lelah karena harus kembali lagi ketempat dimana kami menjalankan perburuan malam.

Murid-murid yang lain sudah banyak yang mengumpul kan ranting, mendirikan tenda dan memulai membuat api unggun.

"Lan Huan!" Suara perempuan tiba-tiba saja terdengar di hutan ini dan tunggu? Siapa yang berani memanggil nama kecilku? Dan aku tak pernah memberi izin seseorang memanggilku dengan nama Lan Huan kecuali A-die, A-niang dan.... Yangyang.

Mungkinkah itu Yangyang? Tapi... Aku mendengar dari Wang Dunrui gongzhi jika Yangyang masih belum pulang dari menyelamatkan dua murid nya yang hilang di kota mati.

Pandanganku yang tak sengaja menatap kearah kiri, aku melihat wanita dengan hanfu putih perak dan sedikit warna biru di hanfu khas sekte nya sedang berjalan dengan sedikit berlari menuju ke arahnya di ikuti dua murid yang perawakannya hampir sama.

Itu... Yangyang. Akhirnya aku bisa bertemu dengan Yangyang kembali aku benar-benar senang sekarang.

+++++

SELAMAT MEMBACA KAWANDZ ❣

You Are My Wife [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang