Tidak berhasil. Dua suku kata ini mewakilkan apa yang dirasakan oleh Baojiang saat ini. Ya, Baojiang sedang kesal karena tak bisa membujuk Fengying untuk memberikan ikat kepala milik Lan Huan. Padahal kan dirinya sangat merindukan Lan Xichen yang merupakan suami sekaligus ayah dari anak anak yang dikandungnya saat ini dan bukan Baojiang saja yang merindukan suaminya namun juga kedua anaknya yang sedang berada di dalam kandungannya.
Lama berdiam diri di kamar yang ada di kediaman nya saat itu pulalah Baojiang menepuk dahinya pelan karena dia baru mengingat sesuatu.
"Aku kan seorang kunoichi dan Cakra ku masih ada kenapa bisa aku melupakan jurus hiraishin milik tou-san? Dan lagi kenapa aku tidak menandai A-Huan dengan segel hiraishin?! Ck, baka baka baka baka. Kenapa bisa seperti ini! Hah.... Pantas saja kurama selalu memanggilku bakagaki. Aku memang benar-benar baka" gumam Baojiang dan mengerang pelan tanda dia sedang frustasi sekarang. Tapi dia langsung berhenti, karena ingat dia sedang mengandung dan wanita yang sedang hamil dilarang frustasi berat itu bisa mengakibatkan keguguran pada bayi dan Baojiang tidak mau hal ini terjadi.
Karena bosan, Baojiang mengeluarkan sebuah gulungan dari fuin penyimpanan yang ada ditangannya. Karena asal ambil jadi dirinya langsung baca saja dan tidak mengetahui gulungan apa yang sedang dibacanya.
Heran. Itu yang Baojiang rasakan. Gulungan yang dibacanya saat ini... Adalah gulungan Jutsu milik ayahnya. Saat melihat judul dari gulungan yang ada ditangannya itu seketika senyumnya berkembang karena gulungan tersebut adalah gulungan tentang jutsu lanjutan ciptaan ayahnya. Ya, itu adalah gulungan Jutsu hiraishin.
Naru... Maaf, Baojiang kini sedang memahami isi gulungan tersebut. Gulungan itu mengatakan jika level Hiraishin sudah mencapai level 8 maka bisa melakukan hiraishin tanpa memerlukan tanda segel atau benda yang dijadikan perantara nya. Kebetulan atau bagaimana, karena level Hiraishin Baojiang sudah berada di level 9 itu menandakan dirinya sudah melampaui hiraishin milik sang ayah.
'Gulungan ini mengatakan cara melakukan hiraishin tanpa memerlukan tanda segel atau benda yang dijadikan perantara nya adalah... Huh? Fokuskan pikiran kepada sesuatu yang ingin disinggahi dan pusatkan sedikit cakra ke dalam pikiran lalu fikirkan tempat yang diinginkan maka dalam satu detik akan langsung tiba di tempat yang diinginkan. Yosh!!! Kalau begitu aku tak perlu repot-repot lagi untuk memberi tanda segel hiraishin kepada A-Huan kan? Mari kita coba~' batin Baojiang yang senangnya bukan main karena berhasil menemukan cara untuk menemui sang suami tercinta.
"Maafkan aku Aniki ku tersayang~ kalau kau tidak mau memberikan pita dahi milik Lan Huan maka aku yang akan mengambil nya sekaligus mengunjungi nya di sekte Lan. Hehehehe... Jangan salahkan aku kalau kau mulai gempar mencariku keseluruh sekte kita ini~" gumam Baojiang dan jangan lupa dengan tawa dan senyum menyeramkan nya saat menemukan cara untuk bisa menemui suami tercinta nya yang sudah lama dirinya rindukan. Balas dendam dengan kejahilan seperti ini tak masalahkan. Siapa suruh tak mau menuruti permintaannya dan keponakannya yang masih didalam kandungan.
Baojiang mulai memejamkan matanya dan memfokuskan dirinya ketempat sang suami berada. Detik berikutnya Baojiang merasakan angin yang berhembus pelan namun tak membuat konsentrasi nya hilang. Merasa tak ada apa apa lagi dirinya membuka mata dan setelah netra matanya jernih langsung saja Baojiang menatap kesemua arah karena itu sudah bukan berada di dalam kamar miliknya di sekte Yin melainkan... Sebuah rumah yang memiliki halaman luas dan juga Baojiang bisa mendengar suara air terjun. Karena hari sudah malam jadi Baojiang merasa tenang jadi tak akan ada orang yang melihat dirinya yang berada di sekte Lan. Ya, Baojiang yakin jika dirinya sudah berada di sekte Lan. Tak lupa juga Baojiang menyembunyikan aura keberadaan nya dan juga menempatkan sesuatu di alas kakinya agar tak menimbulkan bunyi saat dirinya menginjak lantai rumah tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Wife [ TAMAT ]
FanfictionNaruto syok ketika tahu sang kekasih sedang melakukan hal hina didepan matanya dan terkejut dengan alasan sang kekasih. Menangis dan merenung di atas patung pahatan wajah ayahnya dan mendapati sesuatu informasi yang disembunyikan selama ini oleh sa...