Sasuke yang mendengar apa yang dikatakan oleh Shikamaru selaku asisten hokage langsung mendongakkan kepalanya dan menatap Shikamaru sebentar lalu meletakan penanya, kemudian Sasuke merenggangkan kedua tangannya dan menyenderkan tubuhnya di kursi yang dirinya duduki.
"Tidak bisa. Pekerjaanku masih banyak. Oh ya, bisa kau belikan sebuah kopi? Aku butuh kafein" Sasuke pun menjawab pertanyaan dari asistennya sambil memejamkan mata dan memijat pelan pundaknya yang terasa kaku.
Shikamaru hanya bisa menghela nafas. Dirinya benar-benar kesusahan untuk membujuk atasannya itu beristirahat sejenak. Dan tanpa berlama-lama lagi, Shikamaru langsung keluar dari ruangan hokage untuk membeli secangkir kopi.
Merasa Cakra asistennya menjauh dirinya langsung membuka mata dan membalikan kursinya menghadap ke belakang, tepatnya kearah kaca yang berhadapan dengan bukit pahatan wajah para hokage.
Sasuke menatap pahatan wajahnya di bukit tersebut lama lalu menghela nafas panjang, sejujurnya Sasuke merasa jika dirinya tak pantas menjadi hokage mengingat bagaimana dulu dirinya adalah seorang kriminal tingkat atas walau dirinya juga ikut bersatu dengan para Shinobi saat perang ke 4 pecah.
Seharusnya wanita pirangnya yang menduduki kursi hokage sekarang dan bukan dirinya yang menduduki kursi tersebut, namun Sasuke juga menyalahkan dirinya sendiri karena membuat wanita pirangnya sakit hati dan akhirnya pergi meninggalkan dimensi Shinobi.
Bisa saja Sasuke pergi kesana dengan menggunakan kekuatan matanya namun dirinya harus berfikir lagi. Apakah jika dirinya pergi ke dunia dimana wanita pirangnya berada dan berjumpa akankah dirinya diterima kembali dan dimaafkan?
Sasuke rasa itu mustahil, mengingat bagaimana kejamnya dirinya saat itu. Dan lagi, ternyata gadis satu timnya yang lain, yaitu Haruno Sakura hanya memanfaatkan dirinyanya untuk bisa mengusir Naruto dari desa.
"Hah~ andaikan waktu bisa berputar kebelakang, mungkin aku tidak akan melakukan hal seberengsek itu. Ya, kau benar dobe, aku teme. Lelaki teme yang ada di dunia, bahkan sangat teme" gumam Sasuke dengan terus menatap pahatan wajah hokage dan tanpa sadar jika semua gumamannya didengar oleh Shikamaru sang sahabat dari wanita yang dikhianati.
'Naru, kapan kau kembali. Hah... Sebenarnya aku tak ingin kau kembali ke sini karena pasti Sasuke mencoba untuk mendekatimu kembali. Tapi kalau kau kembali kesini dengan membawa pasangan hidup mu aku menjamin jika Sasuke tak akan berani untuk mendekatimu kembali. Dan semoga kau dengan pendamping hidup mu yang sangat setia padamu itu akan selalu bahagia selamanya.' dalam hati Shikamaru berharap namun juga ada selipan doa untuk sahabat kecilnya.
.
.
.
.
.
.
Kita kembali ke Baojiang dan yang lainnya.
Kini hari keempat mereka (Lan Xichen dan Baojiang) berada di Yunmeng Jiang. Sebenarnya pertemuan sudah selesai sekitar dua hari lalu namun Baojiang bersikeras untuk tetap berada di Yunmeng Jiang dengan alasan kota di Yunmeng Jiang yaitu kota Lian HuaWu tak kalah ramainya dengan desa Anguo dan kota Yin.
Namun yang membedakannya adalah desa Anguo lebih banyak merayakan festival seperti festival hasil panen sayur dan buah, festival bulan purnama, festival hari jadi desa Anguo dan terakhir adalah festival permohonan kepada naga legendaris yang ada di gunung Long yang tepat berada di belakang sekte Yin Long untuk naga perak legendaris tersebut selalu melindungi dan melimpahkan rezeki untuk desa Anguo bahkan kota Yin pun juga ikut melakukan festival tersebut.
Bahkan Yueyin juga berada di Yunmeng. Eh? Kenapa bisa? Salahkan saja sifatnya bumil satu ini. Baojiang memaksa sang suami tetap di Yunmeng dan tidak pulang ke Yun Shen Bu Zi Chu dan juga melarang sang kakak perempuannya untuk kembali ke Changyi dengan alasan 'jie, keponakanmu ini ingin kau jalan-jalan berdua bersama pemimpin sekte Jiang selama seminggu. Maka dari itu aku mengajak Huan juga untuk menemaniku agar aku tidak jadi obat nyamuk antara kau dengan pemimpin sekte Jiang'. Namun dalam hatinya.....
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Wife [ TAMAT ]
FanfictionNaruto syok ketika tahu sang kekasih sedang melakukan hal hina didepan matanya dan terkejut dengan alasan sang kekasih. Menangis dan merenung di atas patung pahatan wajah ayahnya dan mendapati sesuatu informasi yang disembunyikan selama ini oleh sa...