35

1.5K 152 7
                                    

Pertanyaan yang Wei Wuxian ajukan tak membuahkan hasil dari Baojiang karena yang ditanya hanya diam saja.

"A ah... Sudahlah. Lan zhan, baobao ayo kita lanjutkan perjalanan" kata Wei Wuxian walau dirinya merasa penasaran dengan kenapa perutnya sedikit mengeras dan Baojiang tidak ingin menjawab dirinya berusaha melupakan pertanyaan tersebut dengan mengajak kedua orang terdekatnya untuk melanjutkan perjalanan. Namun sebelum Wei Wuxian benar-benar akan melangkah dengan maksud untuk melanjutkan perjalanan, Baojiang sudah menarik seruling bambu milik Wei Wuxian membuat sang empunya terhenti di satu langkah lalu menatap Baojiang yang sedang tersenyum lebar.

"Hari, sudah malam ge. Lebih baik kita istirahat saja dan kebetulan aku sedang beristirahat di paviliun dekat sini. Aku kesini bersama Lan Huan dan dia sedang berada di paviliun karena ada Lan Sizhui dan murid sekte lain yang juga berada di paviliun tersebut. Ayo, lebih baik kita kesana saja." Jelas Baojiang saat melihat tatapan Wei Wuxian yang seolah-olah berkata 'ada apa?' dan tanpa menunggu jawaban dari Wei Wuxian, Baojiang langsung saja menarik (read: menyeret) tangannya sehingga membuat Wei Wuxian yang ditarik (read: diseret) pun hanya bisa pasrah. Sedangkan Lan Wangji mengikuti langkah Baojiang dan Wei Wuxian dalam diam.

Sesampainya di depan gerbang masuk paviliun, Baojiang melihat semua murid Lan dan murid dari sekte kecil bernama Ouyang sedang berkumpul didepan gerbang, ada apa memangnya? Tapi seorang Baojiang mana mau ambil pusing walaupun dia sedang penasaran sekali.

Lan Sizhui yang melihat kedatangan Lan Wangji dan Wei Wuxian serta Baojiang pun memberi salam lalu diikuti oleh semua murid. Lalu tatapan Lan Sizhui jatuh kepada barang yang dibawa oleh Lan Wangji.

"Kenapa kalian berkumpul disini? Dimana Lan Huan?" Tanya Baojiang kepada murid sekte Lan.

"Lan Huan? Siapa dia?" Jingyi yang tidak tahu siapa Lan Huan itu langsung balik bertanya.

Baojiang yang mendengar perkataan Lan Jingyi langsung menghampiri Lan Jingyi lalu menyentil kening Lan Jingyi membuat sang empunya kening mengerang kesakitan.

"Astaga, kau! Kau tidak tahu siapa Lan Huan?! Aishhhh murid macam apa kau ini? Lan Huan itu nama kelahiran nya pemimpin sekte kalian. Zewu-jun nama gelarnya!" Seketika Baojiang naik darah akibat ulahnya Lan Jingyi namun itu sangatlah ampuh. Buktinya banyak anak murid Lan -yang Baojiang yakin mereka semua murid yang dididik oleh Lan Wangji- langsung terdiam bukan hanya murid Lan tetapi murid Ouyang juga sama.

Baojiang setelah membuat semua murid itu terdiam kini dirinya sudah masuk kedalam gerbang paviliun di ikuti oleh Lan Wangji yang sebelumnya menyerahkan lampion miliknya ke tangan Lan Sizhui disusul oleh Wei Wuxian setelah menepuk pundak Lan Jingyi dan Lan Sizhui pelan.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Lan Xichen sedang berada di taman belakang yang ada di paviliun tersebut. Beruntung Baojiang seorang tipe sensorik jadi dirinya bisa merasakan dimana keberadaan sang suami.

Karena Lan Xichen yang lagi fokus menatap bulan purnama sambil duduk di bongkahan batu yang dirinya temukan di taman belakang paviliun pun dirinya tidak tahu jika Baojiang sudah berada dibelakang dirinya.

Tiba-tiba ide jahil memasuki kepala cantik Baojiang dan jangan lupakan seringai kecil yang Baojiang tampil kan.

Dirinya berjalan mengendap-endap menuju ke arah Lan Xichen yang masih tak sadar bahwa dirinya -Baojiang- sudah berada dibelakang dirinya -Lan Xichen-

Ditepuk pundak kanan Lan Xichen oleh Baojiang dan itu membuat Lan Xichen mengalihkan pandangannya ke arah kanan dan tidak ada siapapun namun ketika akan menghadap ke depan lagi tiba-tiba ada yang mencium pipi kirinya. Dan saat matanya menangkap mata seseorang yang dikenalnya langsung saja Lan Xichen tersenyum lalu berkata.

You Are My Wife [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang