"Akhh akh aakhh!!" Teriak wanita buta tersebut sambil terus mengayunkan tangan Wei Wuxian dengan cepat.
Semua orang yang ada disana menatap bingung kearah wanita buta dan hisu yang terus berteriak sambil mengguncangkan tangan Wei Wuxian dengan cepat.
Jingyi yang salah satu dari semua yang melihat kejadian tersebut membisikan sesuatu kepada Jin Ling yang kebetulan berada di sebelah kanan dirinya, padahal Sizhui berada di sebelah kiri dirinya.
"Oi, nona muda apa yang wanita buta itu katakan?" Saat mengatakan hal tersebut tentu saja membuat Jin Ling menatap tajam kearahnya dan langsung menepuk keras kepala Jingyi.
"Kau bertanya pada orang yang salah idiot. Aku bukan GEGE dan A-DIE wanita itu" ucap Jin Ling dengan menekan kata GEGE dan A-DIE di kalimatnya. Oh, jangan lupakan semua kalimat yang diucapkannya dengan bernada rendah dan berat, yang menandakan bahwa Jin Ling sedang kesal dengan kebodohan Lan Jingyi.
"Kau menganiaya orang yang bertanya wahai nona muda" balas Jingyi yang tidak mau kalah dan suaranya juga sengaja di perberat.
Ketika Jin Ling akan membalas perkataan Jingyi, Sizhui dengan sengaja memotongnya dengan bertanya kepada Mo Xuanyu.
"Mo gongzhi, sepertinya wanita itu menginginkan anda membantunya untuk mengeluarkan pemuda yang terbaring kaku tersebut dari dalam peti mati, apakah saya salah menafsirkan?" Sizhui menjelaskan keinginan wanita tersebut kepada Wei Wuxian namun juga ragu apa yang dirinya katakan benar atau salah.
Dan yang mengejutkan nya lagi adalah wanita buta tersebut menganggukkan kepalanya tanda yang di jelaskan Sizhui benar itu yang dia inginkan.
Wei Wuxian yang mendengar perkataan Sizhui langsung membalikan badan dan memegang erat bahu wanita buta tersebut.
"Aku akan melakukannya. Namun sebelum itu bisakah kita melakukan empati untuk melihat apa yang terjadi sebelum kau dan pa... Maksudku pemuda yang ada didalam peti mati ini berakhir dengan keadaan yang seperti ini. Bolehkah?" Wei Wuxian melakukan negosiasi kepada wanita tuna susila didepannya itu dan berharap bisa diizinkan untuk melakukan empati dengan wanita tersebut.
"Akhh" wanita tersebut mengeluarkan suara rintihan. Bukan bukan, wanita itu menjawab atas negosiasi yang Wei Wuxian tawarkan kepada dirinya. Mungkin Wei Wuxian tidak akan bisa mengerti arti suara yang dirinya keluarkan namun dengan ditambah anggukan kepala yang artinya dia mengizinkan Wei Wuxian untuk melakukan empati dengan dirinya.
Wei Wuxian yang melihatnya langsung saja menuntun wanita yang diajak negosiasi tersebut duduk bersila di tanah dan dirinya juga duduk bersila ditanah kemudian dirinya mengambil tangan wanita tersebut dan menyatukan telapak tangannya.
"Dengar, aku akan melakukan empati ini dengan kita bersentuhan seperti ini. Lalu pejamkan matamu dan biarkan aku memasuki pikiranmu dan jangan sekali-kali kau membuka matamu.
Jika itu terjadi empati yang kita lakukan akan langsung terputus ditengah jalan. Jangan pernah untuk membuka matamu. Apa kau mengerti?" Wei Wuxian menjelaskan tentang empati yang akan dirinya lakukan kepada wanita tuna susila yang ada didepannya lalu dibalas dengan anggukan kepala oleh wanita tersebut.
Kini Wei Wuxian menatap semua rumbai milik para murid dan ketika melihat rumbai milik Jin Ling yang melambangkan sekte Jiang pun meminta sesuatu pada Jin Ling.
"Jin Ling, bolehkah aku meminta bantuanmu?" Tanya Wei Wuxian dengan harap.
"Apa?" Walau tidak ikhlas namun dirinya tetap akan menjawab.
"Bisakah kau mainkan lonceng Jiang mu yang ada di rumbaimu itu?" Pertanyaan Wei Wuxian tersebut membuat Jin Ling memegang lonceng sekte yang dirinya tahu itu diberikan oleh ibunya sebelum sang ibu menyusul ayahnya ke surga.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Wife [ TAMAT ]
FanfictionNaruto syok ketika tahu sang kekasih sedang melakukan hal hina didepan matanya dan terkejut dengan alasan sang kekasih. Menangis dan merenung di atas patung pahatan wajah ayahnya dan mendapati sesuatu informasi yang disembunyikan selama ini oleh sa...