Ting tong...
"Eh den Lino,mau ketemu non Lia ya?" Tanya Sari.
"Iya mbak."
"Sebentar ya den,saya panggil non Lia dulu."
"Oke."
"Non,non bangun non!" Sari menepuk-nepuk lengan majikannya itu yang masih betah didalam selimut.
"Duhh,non Lia susah kalo dibangunin. Butuh tenaga ekstra ini sih."
"Non,non ada den Lino dibawah non,bangun non!" Sari sedikit meninggikan suaranya sembari mengguncang-guncang tubuh Lia,sukses membuahkan hasil.
Lia menggeliat,"Ihhh mbak Sari,aku masih ngantuk."
"Dibawah ada den Lino non,nungguin non." Tak ada jawaban,Lia meneruskan tidurnya.
"Non,kok tidur lagi sih non,non non ada den Lino non" Sari pasrah,lalu ia keluar dari kamar majikannya itu,bergegas menuju ruang tamu. Kini Lino tidak sendiri,ia ditemani Agung.
"Maaf den,non Lia-nya masih tidur,tadi udah saya bangunin eh malah tidur lagi."
"Coba kamu aja No yang bangunin,saya yakin pasti Lia langsung bangun."
"Hah?s-saya?nggak deh pak,saya gak enak."
"Gapapa,Lia itu emang agak susah dibangunin,anggap aja latihan,besok-besokkan kamu yang ada disampingnya setiap pagi."
"Iya den,saya yakin kalo orang ganteng yang bangunin non Lia pasti langsung bangun hihi...," goda Sari.
"Sar..."
"Hehe...maaf tuan,kalo gitu saya permisi."
"Ayo No!"
"I-iya pak." Jawabnya sedikit canggung. Lino pun mengikuti langkah Agung,menuju kamarnya Lia.
"Goodluck ya No..." Kata Agung,menepuk pundak calon menantunya.
"Hah?"Lino tidak mengerti maksud dari perkataan calon mertuanya itu.
Lino menarik nafas dalam,perlahan ia membuka pintu kamar Lia,ia biarkan pintu terbuka agar tidak menimbulkan hal yang tidak-tidak. Baru kali ini ia masuk kamar seorang gadis.
Lino bingung harus membangunkan Lia dengan cara apa. Kini posisi Lia terlentang, Lino duduk disisi ranjang,sejenak ia perhatikan wajah sang calon istri,ia singkirkan rambut yang menutupi sebagian wajahnya.
"Adem banget mukanya kalo lagi tidur." Lino menyunggingkan senyum,sedikit ragu ia mengulurkan tangan kanannya,dan meletakkannya dipipi kiri Lia. Perlahan ibu jarinya bergerak mengelus lembut pipi sang calon istri.
Lia mengerjapkan matanya,merasakan sesuatu yang hangat di wajahnya.
"L-lino." Cepat-cepat Lia mendudukkan tubuhnya.
"LO NGAPAIN DI KAMAR GUE?"
Lino jadi gugup dibuatnya,"a-aku bangunin kamu,daddy kamu yang nyuruh."
"Gausah pegang-pegang juga kali."
"Sorryyy,aku bingung soalnya mau banguninnya gimana."
"Bilang aja nyari kesempatan." Ucapnya lirih,namun Lino masih bisa mendengar.
"Kesempatan apa?"
"Yaudah sana keluarrr!!!"
"Iyaa aku keluar,jangan tidur lagi lohhh!"
"Iya udah cepet sana!"
"Ish daddy,Ga ada orang lain apa?kenapa harus dia sih?" Gumamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lino's Lia
Fanfiction17+ (young-adult) ".....dia butuh laki-laki yang bisa membimbingnya jadi lebih baik, dan mencintainya dengan tulus. Saya rasa itu kamu orangnya." #1 lino 6 agustus 2020 #2 lia 25 agustus 2020 #2 jyp 7 Desember 2020 #1 minho 30 desember 2020 #1 hyunj...