38

3.3K 340 23
                                    

Lia langsung turun dari pangkuan Lino begitu Ye eun membuka pintu ruangan  Lino. Rasanya seperti tertangkap basah  sedang berbuat mesum.

Keduanya menahan tawa begitu sang sekretaris selesai berbicara dan keluar dari ruangan Lino, seolah hal yang baru saja terjadi adalah sesuatu yang lucu.

"Kamu sih genit." Lino menyalahkan tapi lebih ke meledek. "Ketahuankan lagi mesum."

"Iihh...kamu tuh...udah sana meetting!" Lia malu, bahkan pipinya memerah sekarang. Pasalnya ia yang berinisiatif untuk duduk dipangkuan Lino. Sesuatu yang benar-benar tidak terpikirkan sama sekali sebelumnya.

"Yaudah sayang, Aku tinggal ya! Kamu mau tetep disini atau mau pulang?"

"Gak tau liat aja nanti!"

Sepeninggal Lino, Lia keluar dari ruangan Lino untuk mencari makan. Mendadak perutnya lapar. Ia memilih cafe yang berada di seberang perusahaan tempatnya untuk mengisi perut. Beberapa kali ia pernah datang ke cafe ini.

Selesai makan, Lia tidak pulang ke rumah. Ia memilih kembali ke ruangan Lino. Ia akan menunggu suaminya selesai bekerja dan pulang bersama. Kalau boleh jujur, ia sedikit kesal saat Lino harus meninggalkannya untuk meetting, ia masih ingin berduaan dengan Lino. Tapi mau bagaimana lagi, salahnya menemui sang suami di waktu bekerja.

































































Lino mematikan ponsel Lia yang terus menyala karena ditinggal tidur sang pemilik. Ia mengangkat tubuh Lia untuk menyamankan posisi tidurnya yang semula duduk dengan kepala yang  menunduk menjadi terlentang. Namun hal itu malah membuat Lia terbangun.

"Udah selesai?"

"Udah, tidur lagi sayang!" Kata Lino sembari membelai rambut Lia.

Lia mendudukan tubuhnya. "Gak enak, kalo ada orang yang mau ketemu sama kamu gimana?"

"Gapapa, nanti aku suruh sekretaris biar mereka nunggu di ruangan lain. Atau mau lanjut tidur di apartemen aja?"

"Disini aja deh."

"Kamu udah makan siang sayang?"

Lia mengangguk dengan malas. Matanya masih sangat berat, rasa ingin tidur kembali. Ia tertidur saat menunggu Lino selesai meetting sambil menonton drama korea di ponselnya.

"Sayang, nanti malam kita nginep di apartemen aku ya?"

"Kenapa?"

"Aku mau nobar sama temen-temen di apartemennya Chan. Boleh?"

"Emang apartemennya Chan dimana?"

"Di samping apartemen aku. Kita tetanggaan."

"Boleh. Tapi kenapa aku harus nginep juga? Kan kamu yang mau nobar."

"Biar paginya tetep bisa bangunin kamu. Gak mungkinkan dini hari aku pulang?"

"Yaudah, aku mau. Tapi, kamu boleh pergi kalau aku udah tidur. Aku takut sendirian di tempat baru." Jika saja ia masih marah dengan Lino, sudah pasti ia akan menolak permintaan suaminya itu.

"Oke. Oh ya sayang, abis pulang kantor nanti kita ke supermarket ya!"

"Ngapain?"

"Mau belanja bahan makanan, aku mau masak?"

"KAMU BISA MASAK?"

"Bisa dong....selain ganteng, suami kamu ini punya banyak keahlian loh..." Lino ingin pamer keahliannya dalam hal memasak pada Lia. Meskipun hanya menu makanan sederhana yang bisa ia buat. "Kamu mau dimasakin apa sayang?" Tanya Lino seolah ia bisa memasak banyak menu makanan.

Lino's LiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang