28

3.5K 371 43
                                    

"Eunng....." Lia menggeliat, mengangkat kedua tangannya untuk merenggangkan otot-otot tubuhnya yang kaku. Dilihatnya jam dinding saat nyawanya terkumpul sempurna.

"JAM SEMBILAN!"

"Lino kok gak bangunin gue sih?"

"Oh iya,dia-kan gak ada."

"Telat." Sudah dipastikan Lia tidak bisa mengikuti perkuliahan pagi ini. Ia lupa tidak memasang alarm,meskipun percuma saja memasang alarm tak akan berpengaruh padanya tapi setidaknya ia sudah berusaha. Semenjak menikah ia tidak pernah memasang alarm lagi. Karena ada Lino yang akan bekerja keras membangunkannya dengan segala cara. Kadang ia kesal dengan cara Lino membangunkannya.

Lia meraih ponselnya di nakas,dan lihatlah! Ada puluhan panggilan tak terjawab dan itu datang dari satu orang. Lino.

"Mbak Sari kenapa gak bangunin sih? Udah tau Lino ga ada. Kalo Lino serius sama omongannya gimana ya? Nasib tas-tas gue terancam."

Satu jam kemudian.....

"Mbak,kok aku gak dibangunin sih?"

"Udah saya bangunin non,sampe tuan aja ikut bangunin. Tapi non-nya gak bangun-bangun. Emangnya den Lino kalo bangunin non gimana caranya? Kayanya gampang gitu,soalnya setelah menikah non gak pernah ketinggalan sarapan bersama."

Gak mungkin gue kasih tau. Cuma Lino yang bisa - Lia.

"Ya ditepuk-tepuklah emangnya gimana lagi?"

"Udah saya tepuk-tepuk non malah saya goyang-goyangin badan non tapi tetep gak bangun-bangun. Oh iya,tadi pagi den Lino nelpon nanyain non udah bangun atau belum? Den Lino perhatian banget ya sama non."

Wajar jika susah,selesai pesta barbeque Lia dan Yeji maraton menonton drama korea hingga dinihari. Tidur awal saja masih susah dibangunkan apalagi tidur dinihari,tambah susah dibangunkan seperti tak bernyawa.

"Yeji udah bangun mbak?"

"Udah non,baru aja tadi pulang."

Lia hanya mengangguk sebagai respon.




































Bali...

"Saya kagum dengan anda. Masih muda tapi punya jabatan penting di perusahaan, saya yakin anda pasti punya pengaruh besar di perusahaan. Saya suka anak muda seperti anda."

"Bapak terlalu berlebihan,saya juga kagum dengan bapak. Saya sering mendengar tentang kegigihan bapak membangun perusahaan dari nol hingga sebesar sekarang. Dulu bapak juga memulainya di usia yang sangat muda. Yang lebih buat saya kagum,saat terjadi krisis ekonomi berapa puluh tahun silam di negara kita, banyak perusahaan yang tumbang tapi perusahaan bapak bisa bertahan dalam situasi yang sulit pada waktu itu. Buat saya itu luar biasa,kerja keras memang tidak akan pernah mengkhianati hasil."

"Ya memang itu masa yang sangat sulit,tapi meskipun begitu kita tidak boleh jumawa. Apalagi di jaman sekarang persaingan semakin ketat. Jika tidak memiliki inovasi kita pasti akan tersingkir. Tidak peduli pemain lama atau baru."

Lino hanya mengangguk menyetujui ucapan pak park. Beliau sebenarnya bukan orang baru yang berhubungan dengan perusahaan mertuanya. Tapi ini kali pertamanya bertemu langsung dengan sang pimpinan perusahaan dari jyp paradise. Biasanya bawahannya yang akan menangani. Sejauh ini pekerjaannya berjalan lancar beberapa investor terkesan dengan presentasinya dan tak ragu untuk menanamkan modal di proyeknya.

Tidak selalu berjalan lancar,ia juga sering gagal dalam menggaet para investor,mengingat ia baru beberapa bulan menjabat sebagai CFO. Tapi ia tidak menyerah,semua butuh proses untuk mendapat sebuah kepercayaan.

Lino's LiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang