15

4.2K 419 35
                                    

Warning!!!🔥


























"Aaaaaaaaaaa."

































Refleks Lia melempar sebuah kotak kecil berwarna merah,bergambar strawberi seperti permen.

Lia pun berlari keluar kamar mencari sosok laki-laki yang membuatnya geram. Lia menyesal telah membukanya.


























"LIA." Han terkejut dengan kedatangan Lia ke kamarnya tanpa mengetuk pintu. Hampir saja ia menurunkan handuk yang tengah melilit pinggangnya,ia baru saja selesai mandi.

Tanpa basa-basi,Lia menjambak rambut Han tanpa ampun.

"Aaakhhhh sakit woiii!!!" Han memekik kesakitan minta di lepaskan,tapi Lia tak peduli.

"Bodoooo!!!"

"Li bahaya Li!!!handuk gueeeee....."

Sreettt

Tiba-tiba seseorang menutup mata Lia  menggunakan telapak tangannya dari belakang.

"Iiih,siapa sih nih???" Terpaksa Lia melepaskan tangannya dari rambut Han.

Buru-buru han membenarkan Handuknya yang hampir saja terjatuh. Untung saja seseorang datang diwaktu yang tepat. Telat sedikit saja handuk itu pasti benar-benar akan terjatuh. Menampilkan sesuatu yang seharusnya tidak dilihat orang lain.

Lia menghempaskan telapak tangan yang sedang menutup penglihatannya. "Siapa sih?" Lia membalikkan tubuhnya.

"Lino."

Lino baru saja pulang dari kantor,saat menginjakkan kaki di lantai dua ia melihat Lia berlari masuk kedalam kamar Han. Penasaran,ia pun mengikutinya.

"Kamu tuh kalo masuk kamar orang ketuk pintu dulu!apalagi cowok yang punya kamar. Untung aku dateng,kalo nggak kasian mata kamu."

"Abisnya gue kesel..."

Oh ya ampun,jangan sampe Lino tau.

Lia bergegas keluar dari kamar Han,menuju kamarnya.

"Lo tunggu disini jangan masuk dulu!!!"

"Lohhh kenapa???"

Lia menahan Lino agar tidak masuk ke kamar. Ia harus menyembunyikan isi kado dari Yeji dan Han. Dua barang tersebut Lia masukkan dalam satu kotak,yang tadi dipakai untuk membungkus Lingerie dari Yeji. Lalu ia menyembunyikannya dalam lemari pakaiannya. Ia tidak ingin Lino melihatnya.

"Ada apa sih kok pake di kunci segala pintunya?" Tanya Lino. Ia mengedarkan pandangannya ke setiap penjuru kamar. Tak ada yang mencurigakan,hanya ada robekan kertas kado yang berserakan

Lia ngapain sih???

"Tadi Han kenapa kok dijambak gitu?"

"Gapapa."

Jelas Lino tidak percaya,tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api. Tapi Lino mengurungkan niatnya untuk bertanya-tanya. Mungkin hanya pertengkaran biasa antar sepupu, pikirnya.










































































"Nih,gue balikin kado lo!" Lia melempar kotak bergambar strawberi tersebut kepada Han,ia sedang rebahan sembari bermain game di sofa ruang tengah bersama sang adik. Lia kesal, bisa-bisanya Han menghadiahinya hal seperti itu.

Lino's LiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang