21

4K 417 23
                                    

"Emmm enak banget. Pantesan Chaery rekomendasiin tempat ini." Puji Yeji.


Saat ini Yeji,Hyunjin,Han dan Felix sedang berada disebuah kedai sate sederhana yang berada tak jauh dari panti asuhan. Sebelum menginap di hotel mereka ingin memanjakan lidah mereka terlebih dahulu dengan berwisata kuliner.

Sembari menyantap makanan,mereka mendiskusikan tempat wisata mana yang akan mereka kunjungi.

"Besok kita mau kemana?" Tanya Felix.

"Gue pengen kesini." Kata Yeji sembari menunjukan foto di layar ponselnya.
"Taman bunga."

"Gue gak mau kesitu!" Tolak Han."gue mau ke taman safari."

"Taman safari mulu,mau reuni sama spesiesnya ya?" Ejek Yeji. "pokoknya gue mau kesini!" Kekehnya.

"Seru kayanya ke taman bunga. Gue pilih ke taman bunga." Kata Hyunjin.

"Gue juga. Belum pernah gue kesitu, pengen liat yang seger-seger,sepet mata gue liat buku mulu."

"Ah lo lix,gak asik banget." Han kecewa tidak ada yang mau pergi dengannya. Han memang suka sekali pergi ke taman safari. Karena sangat menyenangkan bisa memberi hewan secara langsung."yaudah deh gue ikut." Pasrah Han. Tidak mungkin ia pergi sendirian.

"Kapan-kapan deh kita ke taman safari." Ucap Felix agar saudara kembarnya tidak terlalu kecewa.

Setelah puas berwisata kuliner,dan malam pun semakin larut mereka bergegas menuju hotel. Mereka memesan 2 kamar,satu kamar untuk Yeji seorang dan satu kamar lagi untuk tiga orang lainnya.

"Gue udah putusin,besok gue mau nyatain perasaan gue ke Yeji."

"Lo serius?" Tanya Felix.

"Iya gue serius. Seperti yang lo bilang, gue gak mau makan ati terus. Gue capek terus-terusan mendem perasaan. Rasanya sesek banget di hati." Ucap Hyunjin dengan wajah memelas, mengasihani hidupnya sendiri yang terjebak dalam sebuah zona pertemanan.

"Kalo Yeji nolak lo?"

"Apapun jawabannya gue terima."

"Kalo Yeji nolak lo,mungkin hubungan persahabatan kalian pasti gak akan sama lagi kaya sebelumnya. Pasti bakal canggung banget jadinya." Kata Han.

"Gue juga udah siap nanggung resikonya. Gue capek jadi sahabatnya dia."

"Tapi lo jangan nyalahin gue ya kalo beneran gak baik-baik aja. Gue-kan yang nyaranin begitu."

"Nggak kok. Sebenernya gue juga udah pikiran ini dari lama. Gue cuma belum siap aja kalo ditolak terus Yeji ngejauh dari gue."













































































































































Lia tersentak,tiba-tiba saja Lino memeluknya dari belakang. Begitu pintu kamar ditutup.

"Aku kangen kamu." Bisik Lino mesra. Membuat bulu kuduk Lia berdiri.

Lino's LiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang