25

3.9K 394 29
                                    

"Mom,aku berangkat!" Ucap Felix sembari mencium tangan Krystal yang sedang sibuk menata makanan di meja makan,meskipun memiliki banyak asisten rumah tangga tapi tak membuat Krystal urung untuk ikut turun langsung menyiapkan makanan untuk keluarganya.

"Gak sarapan dulu?"

"Aku mau sarapan sama pacar aku mom."

"Pacar?"

"Iya mom,pacar." Felix menyunggingkan senyum tak mampu menyembunyikan rasa bahagianya.

"Ooh,pantesan dari kemarin senyum-senyum terus,udah jadian ternyata. Kenalin dong sama mommy! Mommy penasaran siapa sih cewek yang bikin anak mommy suka senyum-senyum sendiri?"

"Mommy kenal kok sama orangnya. Dia beberapa kali pernah main kesini."

"Kapan? Emangnya kamu pernah bawa temen cewek kesini?"

"Dia temennya Lia."

"Temen Lia yang mana?"

"Nanti juga mommy tau. Yaudah mom aku berangkat takut kesiangan."











"Felix mana belum turun?" Tanya Kai.

"Udah berangkat pagi-pagi. Katanya mau sarapan bareng sama pacarnya."

"Pacar? Udah jadian?" Tanya Han.

"Udah, tadi bilangnya begitu,kakak emang gak tau?"

Han menggeleng." Kemarin-kemarin sih masih belum."

"Katanya temennya Lia,pernah beberapa kali kesini."

"Siapa?"

"Mommy gak tau,adek gak bilang."

"Kalo Kakak udah ada pacar belum?" Tanya Kai.

"Belum."

"Han mana gak jago om cari pacar, kalah sama Felix." Seru Lia yang baru turun dari kamarnya dan duduk di samping Lino.

"Kalian gak suka sama cewek yang sama lagi-kan?"

"Nggak dad,adek suka sama siapa aja gak tau. Lagian aku suka sama orang lain kok."

"Taunya orang lain dari mana jangan-jangan orang yang sama lagi."

"Adek tau kok, aku suka sama siapa. Eh, lo tau gak Li pacar Felix siapa? Katanya temen lo."

"Tau,tapi Felix bilang rahasia."

"Kalian kok mainnya rahasia-rahasiaan sih?" Tanya Agung.

"Katanya takut Han suka."

"Mentang-mentang kembar masa iya sukanya sama orang yang sama." Kata Krystal.

"Kan papah juga gitu Krys. Sama adiknya suka rebutan cewek." Kata Agung.

"Turunan ternyata." Kata Lia.







































Ingin rasanya Lino membawa Lia pergi bersamanya,mungkin bisa sekalian berbulan madu,tempatnya sangat pas di Bali. Sang ayah mertua berencana memperluas kerajaan bisnisnya dibidang pariwisata. Rencananya selama tiga hari ini,ia akan bertemu dengan beberapa investor dalam negeri dan asing serta melihat langsung perkembangan dari pembangunan hotel disana yang seharusnya selesai dalam dua bulan lagi.

Lia sedang fokus dengan kuliahnya, Lino tidak ingin mengganggu. Lagi pula Lia juga pasti akan manolak ajakannya.

"Belajar yang rajin ya sayang,jangan bolos! Kalo masih sayang sama tas-tasnya." Ucap Lino sembari membelai rambut Lia lembut serta mengecup keningnya,ritual Lino setiap pagi sebelum Lia turun dari mobil.

Lino's LiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang