Suasana terasa begitu canggung antara dua anak manusia yang berstatus sahabat. Entah status tersebut masih berlaku atau tidak. Suasana yang cukup aneh bagi mereka, karena tidak ada sejarahnya mereka mengalami hal semacam ini. Saat terakhir kali pulang dari bogor, Yeji lebih memilih pulang bersama Han dan Felix.
Saat keduanya bersama bisa dipastikan tidak ada namanya keheningan, selalu saja ada yang memulai topik pembicaraan. Lebih sering Yeji yang memulai, karena gadis ini memang lebih banyak memiliki hal yang bisa dibagi. Selebar mungkin ia membentangkan sayapnya untuk pertemanan.
Jika Yeji ekstrovert maka Hyunjin introvert, tak banyak orang yang bisa dekat dengannya. Di awal pertemanan mereka pun Yeji terlebih dahulu yang membuka diri untuk Hyunjin. Saat itu Yeji begitu kagum dengan kemampuan menari Hyunjin, tanpa ragu ia mendekati Hyunjin untuk berkenalan. Pikir Yeji saat itu, berteman dengan Hyunjin mungkin saja ia bisa mendapat banyak ilmu agar kemampuan menarinya meningkat. Dan siapa sangka Hyunjin bisa dekat dengan Yeji begitu cepat, mungkin karena memiliki minat yang sama Hyunjin jadi lebih terbuka pada teman barunya ini. Ia juga memperhatikan bagaimana Yeji saat menari, mereka saling mengagumi tidak merasa paling hebat sendiri.
Biasanya Hyunjin butuh waktu yang agak lama agar bisa benar-benar dekat dengan seseorang. Apalagi dengan seorang ekstrovert seperti Yeji, yang banyak bicara dan selalu berkata ceplas-ceplos. Sebenarnya ia menghindari tipe orang seperti Yeji, karena merasa ia akan terbanting dengan kepribadiannya yang berbanding terbalik, tak banyak bicara. Kecuali ketika bersama teman yang sudah sangat dekat ia akan berubah menjadi seorang ekstrovert.
Keduanya saling melengkapi, menutupi kekurangan masing-masing dan saling memberi energi positif.
Hyunjin yang memang rajin belajar dan selalu mendapat nilai memuaskan dalam setiap pelajarannya, selalu berusaha menggandeng Yeji untuk belajar bersama. Yeji memang acap kali abai akan tugasnya sebagai seorang pelajar. Kedua orangtua Yeji sangat senang putrinya bisa memiliki teman seperti Hyunjin yang bisa membawa putrinya ke arah yang positif.
Begitu pun Hyunjin, berteman dengan Yeji memberinya banyak kisah baru, dunianya tidak hanya berputar dalam satu lingkaran. Yeji sering membawa Hyunjin ke dalam pertemanannya meski terkadang Hyunjin kurang nyaman berada dekat dengan orang-orang baru, tapi ia mencoba untuk membuka diri. Meskipun pada akhirnya dari sekian banyak orang yang Yeji kenalkan padanya, hanya segelintir orang yang bisa benar-benar dekat dengannya. Jika boleh memilih ia lebih suka berdiam diri di dalam kamar menyibukkan diri dengan bermain game, mendengarkan musik atau menonton film. Bisa dipastikan temannya Hyunjin temannya Yeji juga, tapi temannya Yeji belum tentu temannya Hyunjin. Tak sungkan Yeji sering ikut berkumpul bersama teman-teman Hyunjin.
Hyunjin memutar musik agar perjalanan tidak begitu membosankan dan mengurangi kecanggungan di antara mereka berdua karena belum ada yang memulai topik pembicaraan.
Sebenarnya mulut Yeji sangat gatal ingin bersuara, mencurahkan isi hatinya selama seminggu ini menjalani kehidupan tanpa ada Hyunjin di sekitarnya. Tapi ia juga berusaha memahami Hyunjin yang mungkin patah hati setelah mendapat penolakan darinya. Sekedar bertanya kemana mereka pergi pun tidak. Ia percaya pada Hyunjin, laki-laki itu tidak mungkin membawanya ke tempat yang aneh-aneh.
Hingga akhirnya mereka sampai di sebuah kedai makanan yang ramai oleh pembeli dengan antrian yang mengular. Senyum Yeji terbit saat membaca plang nama kedai tersebut, Seblak jeletot.
Sudah lama Yeji ingin ke tempat ini tapi saat ini baru kesampaian. Menurut teman-temannya seblak disini terkenal enak. sebagai pecinta makanan pedas sudah pasti membuat Yeji penasaran ingin mencobanya.
Yeji sendiri memang yang pernah meminta Hyunjin untuk menemani. Tapi karena kesibukan dan hubungannya dengan Yeji sedang berjarak, ditambah lagi tempatnya yang lumayan jauh, akhirnya Hyunjin baru bisa merealisasikannya malam ini. Meskipun Yeji memiliki banyak teman, entah kenapa ia memilih Hyunjin untuk menemaninya. Bisa saja-kan Yeji meminta temannya yang merekomendasikan untuk menemani. Sebenarnya ia ingin mengajak Lia pergi bersamanya sebagai sesama pencinta pedas jika Hyunjin tidak bisa pergi bersamanya, tapi sayang Lia sedang dilarang keras untuk tidak makan makanan yang terlalu pedas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lino's Lia
Fanfiction17+ (young-adult) ".....dia butuh laki-laki yang bisa membimbingnya jadi lebih baik, dan mencintainya dengan tulus. Saya rasa itu kamu orangnya." #1 lino 6 agustus 2020 #2 lia 25 agustus 2020 #2 jyp 7 Desember 2020 #1 minho 30 desember 2020 #1 hyunj...