10

4.1K 397 14
                                    

Lia menggeliat merenggangkan otot-ototnya,ia mengerjapkan matanya. Sudah berapa lama ia tidur?

Ia mengalihkan pandangannya ke arah jam dinding,sudah dua jam ia tidur. Cukup terkejut melihat Lino tidur tak jauh darinya. Dan sebuah selimut yang menutupi tubuhnya.

"Laper." Keluhnya. Lia pun melangkahkan kaki menuju dapur,dibukanya sebuah lemari es. Ia mengambil sebotol minuman dingin.

"Dia beli apa tadi?"

Sebuah kotak makan diatas meja makan menarik perhatiannya,lalu ia buka penutupnya.

"Bubur ayam." Tanpa pikir panjang Lia mengambil sendok dan melahap bubur ayam tersebut.

" Tanpa pikir panjang Lia mengambil sendok dan melahap bubur ayam tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


















"Bangunin gak ya? Gak usah deh gue pulang sendiri aja."

Sebelum pergi Lia menulis pesan untuk Lino,khawatir laki-laki itu mencarinya.




















Mumpung lagi disini,Lia mampir sebentar ke apartemennya Hyunjin.

"Lia." Hyunjin pun mempersilahkan masuk temannya itu."abis ketemu bang Lino? Tadi dia anterin undangan kesini."

"Hm."

"Mau gue ambilin minum Li?"

"Gausah deh gue bentaran doang. Tante mana?

"Lagi keluar kota,nemenin bokap. Gue gak nyangka lo nikah sama bang Lino, gue kira Lino siapa,Yeji udah cerita sih kalo lo dijodohin."

"Kok lo bisa kenal sama Lino?"

"Gue udah kenal bang Lino sekitar dua tahunan. Gara-gara basket sih gue bisa temenan sama dia

"Basket?"

"Waktu itu gue lagi maen basket sama temen-temen gue pas hari libur,terus bang Lino sama temennya dateng nyamperin,disitu sih kita kenal. Dia juga hobi main basket."

Lia hanya mengangguk.

"Dia orangnya humble banget sih,asik kalo diajak ngobrol."

Tristan Hyunjin Hadinata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tristan Hyunjin Hadinata






























Lia menyalakan ponselnya yang sedari pagi ia matikan. Begitu banyak pesan dan sambungan telpon yang masuk. Satu persatu ia buka pesan dari teman-temannya itu. Hampir semua menanyakan hal yang sama,pernikahan yang tiba-tiba dan nama si mempelai pria yang asing bagi mereka.

Tak ada satu pun pesan yang Lia balas,ia malas menjelaskan semuanya.



Ting

081908xxxxxx:

Hai calon istri😊
Pulangnya kok naik taksi sih?
kenapa ga bangunin aku???
km ga bilang aneh2 kan sm daddy km?



"Lino?"

"Cih,gue kerjain ah." Lia pun menaikan sudut bibirnya,sedetik kemudian ia menurunkan kembali sudut bibirnya.

"eh kok tau sih gue pulang naik taksi???" Lia mengendikkan pundaknya tak peduli.



Gw blng lo turunin gw dipnggr jln
Siap2 aja lo dipnggil daddy bsk

hehe...trnyta km suka brcanda jg ya
kirain cm bs jutekin aku doang

Gw yakin lo diturunin jbtnnya
Atau ga dipecat jd CALON MANTU


Sementara Lino diseberang sana,tak mampu menahan tawa melihat balasan dari sang calon istri."serem juga ancemannya."

iya dipecat jd calon mantu
terus diangkat deh jd MANTU
gitukan maksud kamu?😉


Lia mendengus kesal,sepertinya Lino bukan orang yang gampang dikelabui,ia melempar asal ponselnya diatas kasur,ia tak berniat membalas pesan dari Lino,sudah tak menarik lagi untuknya bermain-main. Lia meninggalkan kamarnya mencari hiburan yang lain.





























































"Kok gak dibales sih?masa udah tidur?baru jam sembilan." Sudah tiga puluh menit berlalu,namun tak ada tanda-tanda Lia membalas pesan darinya.




































Ting

Buru-buru Lino meraih ponselnya. Bukan,itu bukan pesan dari Lia,Lino sedikit kecewa. Ia letakkan kembali ponselnya diatas meja. Lalu ia berkutat kembali dengan laptopnya.


"Kenapa No,kok ditekuk mukanya? Perasaan tadi senyum-senyum sendiri kayak orang gila."

"Gapapa."

"Gue nginep ya,disini."

"Hm."

Changbin memang sering menginap di apartemen sahabatnya itu. Lebih sering di tempatnya Chan sekalian mengerjakan tugas kantor yang belum selesai.

"Udah suka nih ceritanya sama Lia?"

"Gue? Masa?"

"Kaliatan No,orang yang jatuh cinta mah beda auranya."

"Masa iya secepat itu gue suka sama Lia?"

















































Tbc.

Ini partnya dikit banget,udah mentok dapetnya segitu. Gapapalah ya sekali-kali. Semoga hehe...


Ini kapan nikahnya sih gak nyampe-nyampe???

Lino's LiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang