Buat kalian yang lagi nungguin, selamat membaca
-
-
-Lia mendorong semangkuk mie ayamnya sedikit menjauh dari hadapannya. Ia taruh kedua tangannya di atas meja dengan menyilang lalu menenggelamkan wajahnya di atasnya.
Ia sedang tidak berselera makan, baru tiga suap masuk ke mulut tapi rasanya sudah sangat kenyang. Padahal sebelumnya ia tidak sabar ingin makan mie ayam di kantin kampusnya yang terkenal enak. Biasanya jika sedang galau seperti ini, perasaannya akan lebih baik jika makan makanan pedas. Tapi kali ini tidak.
"Mbak kenapa? Sakit?" Tanya Yuna.
Lia hanya menggeleng.
"Mbak kenapa sih kayaknya gak semangat gitu dari pagi?"
Lia mengangkat kepalanya. "Gue capek Yun."
"Capek kenapa?"
Lia tak menjawab, ia larut dalam pikirannya sendiri.
Dibelakang Lia, seseorang menginstruksikan Yuna untuk diam.
DDAAAAA....!!!
Lia terkesiap, seseorang mengagetkannya dari belakang. "iiih....lo tuh suka banget sih ngagetin gue? Kalo gue jantungan gimana?" Lia kesal.
"Lo kenapa Li lemes amat?" Tanya Han.
"Gapapa."
"Kenapa sih cewek kalo ada apa-apa itu bilangnya gak apa-apa?"
Lia kembali menenggelamkan kepalanya.
"Kenapa Yun? Kenapa cewek suka bilang gapapa padahal ada apa-apa?"
"Kenapa ya?" Sejenak Yuna berpikir. "Karena cewek pengen dimengerti tanpa harus si cowok banyak nanya."
"Susah ya jadi cowok."
"Jadi cewek juga susah."
"Susah kenapa?"
"Susah karena harus banyak bersabar ngadepin cowoknya yang gak pengertian."
"Yeee....malah curhat."
"Siapa yang curhat?"
"Lo."
"Nggak ih!"
"Tadi pagi gue liat lo lagi berantemkan sama Jeongin?"
"Nggak, cuma cekcok aja."
"Sama aja, intinya gak lagi baik-baik aja. Kenapa sih emang?"
"Lagi kesel aja."
"Gak dimakan nih mie ayam?"
Lia hanya menggelengkan kepalanya.
"Buat gue ya?"
Lia mengangguk. Han pun menggeser mie ayam tersebut ke hadapannya. Kebetulan ia sangat lapar, tugas kuliah membuat tenaganya terkuras.
"Hah...hah...gila pedes amat." Han menyeruput teh manis milik Lia. "Lo tuh bandel banget sih gak boleh makan pedes juga!" Meskipun pedas Han tetap memakan mie ayamnya, sayang kalo sampai tidak dimakan. Pedas memang tapi masih bisa ia makan.
"Lo masih marahan sama kak Lino? Emang gara-gara apa sih?"
"Kepo!" Lia mengangkat kepalanya.
"Ya kali aja gue bisa bantu."
"Pantesan mbak Lia dari kemarin gak semangat gitu kuliahnya. Lagi marahan ternyata."
Pada akhirnya Lia menceritakan masalahnya pada Han dan Yuna, sejauh ini hanya Yeji yang tahu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lino's Lia
Fanfiction17+ (young-adult) ".....dia butuh laki-laki yang bisa membimbingnya jadi lebih baik, dan mencintainya dengan tulus. Saya rasa itu kamu orangnya." #1 lino 6 agustus 2020 #2 lia 25 agustus 2020 #2 jyp 7 Desember 2020 #1 minho 30 desember 2020 #1 hyunj...