19

3.9K 416 26
                                    

Ada yang nungguin???















































Lino pikir ia akan menghabiskan banyak waktu bersama Lia. Nyatanya Lia lebih sibuk darinya. Kadang ia ingin seperti pasangan muda lainnya,sekedar menghabiskan waktu di luar rumah.  Jelas ia tidak mungkin protes atau memaksa Lia untuk pergi bersamanya.

Saat ini Lino merasa seperti kembali ke masa remaja yang baru mengenal cinta. Maklumlah,sudah sangat lama hatinya dibiarkan kosong. Jadi ia lupa bagaimana rasanya jatuh cinta yang dulu pernah ia rasakan.

Aneh tapi begitulah adanya,saat ini Lino sangat merindukan Lia. Padahal setiap hari mereka bertemu,bahkan baru beberapa jam yang lalu mereka berpisah untuk melaksanakan kewajibannya masing-masing sebagai seorang pelajar dan seorang pegawai kantoran. Ingin rasanya setiap jam, menit bahkan detik ia berada didekat sang pujaan hati.

Apakah Lino terlalu berlebihan?

Bagaimana dengan kisah cinta orang lain?

Samakah dengannya?

Lino tidak mau tahu,hari minggu besok Lia hanya miliknya.Ia ingin menghabiskan waktu seharian bersama wanitanya. Semoga saja tidak ada hal lain yang bisa mencuri waktu liburnya. Tapi jika ada,Lino terpaksa harus merelakan. Seperti tugas kuliah mungkin. Tadi pagi saja Lia uring- uringan karena tugas kuliahnya belum selesai dari beberapa hari yang lalu.

Selain menjadi suami,Lino memiliki tugas penting dari sang ayah mertua, Agung. Agar ia benar-benar bisa mengawasi masalah perkuliahan Lia. Bahkan Lino akan dihubungi langsung oleh dosennya Lia di kampus,jika saja istrinya itu tidak hadir di kelas tanpa ada keterangan. Sedikit berlebihan memang tapi mau bagaimana lagi ini demi Lia sendiri.

Seminggu ini masih aman,Lino belum mendapat kabar apapun dari dosennya Lia.

"No,ngelamun?" Tanya Changbin sembari menepuk pundak Lino.

"Nggak."

"Kemarin aja muka lo cerah banget,eh sekarang kok agak berawan. Ada masalah?"

"Chan,"

"Hm."

Changbin terabaikan.

"Lo-kan udah sering ngerasain jatuh cinta."

"Terus!"

"Nah,pas lo jatuh cinta,apa sih yang lo rasain?"

"Lo nanya begitu kaya gak pernah jatuh cinta No?"

"Mungkin Lino lupa,kasih tau Chan!"

"Iya sih,tapi rasanya beda gak sama kayak dulu. Atau emang gue-nya aja yang lupa rasanya jatuh cinta?"

"Rasanya jatuh cinta itu sulit buat diungkapin dengan kata-kata. Nano- nano orang bilang,berbagai rasa jadi satu. Yang pasti sih bahagia. Mungkin aja emang beda,dulu cuma cinta- cintaan doang atau orang nyebutnya cinta monyet. Kalo sekarang mungkin aja yang lo rasain itu beneran cinta."

"Aneh gak sih kalo gue kangen sama Lia,padahalkan tiap hari ketemu?"

"Kedengarannya emang aneh sih secara lo serumah gitu sama Lia,pertemuan kalian gak cuma dua atau tiga jam doang beda sama yang masih pacaran. Tapi kalo menurut gue sih itu hal yang wajar,cinta itu emang aneh bikin orang keliatan bodoh."

Sementara Changbin hanya mengangguk-anggukkan kepalanya menyetujui hal-hal yang dikatakan sahabatnya itu. Kurang lebih ia juga merasakan hal yang sama saat pertama kali jatuh cinta. Ia rindu merasakan indahnya jatuh cinta, meskipun cinta juga bisa melukai seseorang.

Lino's LiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang