20

4.1K 387 27
                                    

Chaery berjalan kesana kemari menunggu kedatangan kakak sepupunya di pelataran panti asuhan.
Seharusnya acara sudah dimulai lima belas menit yang lalu tepat pukul empat sore. Tapi sampe sekarang belum juga terlihat.

Setiap tahunnya Chaery selalu merayakan hari ulang tahunnya disini, panti asuhan yang telah dikelola oleh keluarganya sejak lima belas tahun yang lalu.

"Chaer." Panggil Seungmin,sahabat Chaery. "Udah coba ditelpon kak Lino-nya?"

"Udah,katanya sih tadi udah deket tapi kok belum nyampe juga ya?"

"Mungkin kena macet. Kalo kita mulai duluan aja gimana? udah pada nungguin."

Selain anak-anak panti,Chaery juga mengundang teman-temannya. Tak banyak hanya beberapa orang saja, yang benar-benar dekat dengannya.

Haruskah ia memulai acara tanpa kakak sepupunya? Sebenarnya Ia juga tidak enak membuat yang lain menunggu.

"Aku coba telpon sekali lagi deh! Mereka udah sampe mana."

"Itu mereka!" Seru Seungmin asal,saat melihat dua mobil memasuki halaman panti asuhan. Entahlah kenapa ia begitu yakin jika yang datang adalah orang yang sedang ditunggu sahabatnya itu.

Chaery pun akhirnya bisa bernafas lega. Tamu yang sangat ia tunggu akhirnya tiba.

"Maaf ya kakak telat! Tadi kejebak macet ada kecelakaan."

"Chaery khawatir takutnya kakak kenapa-kenapa dijalan." Chaery memeluk Lino. Ia memang selalu gelisah saat menunggu seseorang, apalagi jika yang ditunggu lama tak kunjung datang. Ada masalalu yang membuatnya seperti itu.

"Harusnya tadi kakak berangkat lebih awal." Sesal Lino,sembari membalas pelukan Chaery.

"Yaudah kak ayo masuk!" Ajak Chaery, sembari melepas pelukannya.

"Oh iya,kita bawa sesuatu buat anak-anak."

Lino dan Han pun membuka bagasi mobil mereka masing-masing.

"Wahhh,banyak banget!" Ucap Chaery dengan wajah sumringah."padahal dateng aja Chaery udah seneng."

"Kita juga pengen berbagi kebahagiaan sama anak-anak panti." Ucap Lia sembari tersenyum. Sudah lama ia ingin melakukan hal seperti ini.

Secara gotong royong mereka membawa paperbag-paperbag tersebut masuk ke dalam panti dibantu beberapa pengurus panti.

Untung saja hari ini cuaca sangat cerah, taman belakang panti yang cukup luas beralas rumput hijau disulap sebagai lokasi pesta ulang tahunnya dengan sedemikian rupa. Diulang tahunnya yang ke 20 ini,Chaery memilih tema piknik. Bukan pesta yang mewah hanya sederhana saja. Yang terpenting kebersamaannya dengan orang-orang yang ia sayangi.

Begitu masuk ke tempat acara,Lino dan Lia langsung menghampiri Suzy untuk menyapanya, yang turut hadir dalam pesta ulang tahun sang keponakan.

"Bunda." Sapa Lino,lalu mencium tangan sang bunda diikuti Lia.

Untung gue cantik,gak minder kalo ketemu mertua yang cantiknya kebangetan - Lia.

Lia setuju dengan Yeji,ibu mertuanya ini terlihat awet muda tidak terlihat jika ia telah memiliki putra seusia Lino. Ia harus tahu tipsnya agar tetap terlihat awet muda meskipun usianya telah memasuki  separuh abad.

"Menantu bunda tambah cantik aja." Ucap suzy dengan senyuman hangatnya sembari mengusap rambut sang menantu.

Lia jadi malu dipuji begitu."bunda juga cantik, jauh lebih cantik malah."

"Ah kamu bisa aja."

"Kalian kok lama sih?" Tanya Yeji.

"Iya tadi macet parah ada kecelakaan." Jawab Felix.

Lino's LiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang