"Awh...." Lino meringis kesakitan saat Lia mengompres memar di wajahnya. Pukulan dari Lucas memang cukup keras tidak sebanding dengan pukulannya. Maklumlah baru kali ini ia memukul wajah seseorang, dan Lucas-lah yang beruntung mendapatkannya.
Meski begitu Lino tidak menyesal, yang penting ia sudah melampiaskan kemarahannya tepat sasaran.
Melihat Lino seperti itu membuat Lia ikut meringis seolah tubuhnya bisa merasakan apa yang Lino rasakan.
"Pelan-pelan yang!"
"Ini udah pelan. Lagian kamu ngapain sih pake nyamperin Lucas segala? Bener kamu yang mukul dia duluan? Tapi kok muka dia baik-baik aja sih?"
Lino tidak menjawab, ia menarik tubuh Lia ke dalam pelukannya. "Maaf ya sayang! Aku gak percaya sama kamu?"
Lia membalas pelukan Lino. Tanpa terasa air mata sudah membasahi pipinya. Kali ini ia tidak menangis karena bersedih tapi karena bahagia. Bahagia karena Lino memeluknya lagi.
"Kok nangis?" Bisa Lino rasakan air mata telah membasahi pakaiannya.
"Hiks.....kamu jahat, kamu gak percaya sama aku. Hiks.....aku takut kamu cerein....." Lia mencurahkan segala isi hatinya selama Lino mengabaikannya.
Semakin erat Lino memeluk Lia. Ia tidak mengira Lia berfikir seperti itu. Ia sendiri tidak berpikir sama sekali untuk bercerai seandainya benar Lia telah mengkhianatinya.
Lino melepaskan pelukannya. Lalu menghapus air mata yang membasahi pipi sang istri. "Kamu tau dari mana aku ke club?"
"Hyunjin yang kasih tau."
"Ck dasar tukang ngadu."
"Ya baguslah ngadu. Coba kalo nggak, kamu masuk rumah sakit kayaknya."
"Kamu kenapa gak cerita waktu itu kalo Lucas udah kurang ajar sama kamu?"
"Ya waktu itu mikirnya kalo aku cerita nanti ketahuan dong aku pergi ke club. Perginyakan diem-diem. Aku takut kamu marah terus kamu larang aku buat pergi ke club." Jawab Lia sembari menunduk.
"Ya ampun sayang, kamu gak takut Lucas ganggu kamu lagi?"
"Ya takut."
"Mungkin aja kalo kamu cerita aku gak bakal salah paham sama kamu."
"Maaf. Lagian kenapa kamu gak percaya sama aku?"
"Karna aku belum kenal kamu dengan baik. Kamu putus sama dia bukan karna gak cinta lagi tapi karna terpaksa nikah sama aku. Pasti gak gampang lupain orang yang kita cinta gitu aja. Jadi aku pikir kamu emang masih ada hubungan sama dia."
"Aku ngerti kok kalo kamu mikirnya begitu. Mungkin, Kalo aku ada diposisi kamu, aku juga pasti gak bakal percaya gitu aja sama penjelasan kamu."
"Lain kali kamu cerita ya kalo Lucas ganggu kamu lagi!"
Lia mengangguk.
"Apa perlu bodyguard buat jagain kamu?"
"Gak perlu!"
"Kan enak ada yang jagain."
"Iya sih tapi malu diliatin orang-orang."
"Pokoknya kamu gak boleh pergi sendirian. Kalo gak ada aku, minta anter pak Amin atau gak Felix sama Han. Aku takut dia ganggu kamu lagi."
"Iya. Tapi kamu juga janji! ini yang terakhir, aku gak mau kamu berantem apalagi sampe pukul-pukulan begini."
"Aku janji. Tapi kalo dia ngajak berantem duluan gimana?"
"Lari!"
"Kalo dia ngejar?"
"Lari terus sampe ketemu orang buat minta tolong!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lino's Lia
Fanfiction17+ (young-adult) ".....dia butuh laki-laki yang bisa membimbingnya jadi lebih baik, dan mencintainya dengan tulus. Saya rasa itu kamu orangnya." #1 lino 6 agustus 2020 #2 lia 25 agustus 2020 #2 jyp 7 Desember 2020 #1 minho 30 desember 2020 #1 hyunj...