Ngomong
gak
Ngomong
gak
Ngomong
gak
Tiba-tiba Hyunjin jadi ragu. Padahal semalam ia sudah sangat yakin ingin mengungkapkan isi hatinya yang sudah bertahun-tahun ia pendam. Bisa dibilang ia sekarang seperti akan mempertaruhkan masa depan persahabatannya. Akan berlanjut atau tidak.
Beberapa langkah didepannya ada Yeji,ia terlihat sangat antusias melihat berbagai jenis bunga dengan warna yang bervariasi pula.
Seperti sebuah magnet. Hyunjin ikut menarik sudut bibirnya saat melihat Yeji tersenyum. Baginya senyuman Yeji lebih indah dibandingkan bunga-bunga yang ada di taman ini.
"Jin."
"Iya."
"Si kembar mana?" Tanya Yeji yang baru menyadari kalau sedaritadi mereka hanya berdua.
"Oh tadi mereka kesana ke area permainan katanya." Ini sudah direncanakan sebelumnya. Han dan Felix akan berpisah dengan Yeji dan Hyunjin saat di taman bunga.
"Ooh. Liat deh jin! Ini warnanya cantik banget. Gak nyesel dateng kesini."
Lo lebih cantik Ji - Hyunjin.
"Ji."
"Hm."
"Ada yang pengen gue omongin."
"Muka lo serius amat. Mau ngomong apa sih?"
"Sebenernya gue udah lama pengen ngomong ini. Tapi baru sekarang gue berani ngomongnya."
Hyunjin meraih kedua tangan Yeji. Mata Yeji membulat mendapat perlakuan tak biasa dari sang sahabat.
"Gue cinta sama lo. Gue pengen kita lebih dari sahabat. Lo mau gak jadi pacar gue?"
Yeji diam terpaku mendengar ucapan Hyunjin. Sejak kapan Hyunjin mencintainya?
"L-lo serius?"
"Iya,gue serius."
"Maaf,gue gak bisa."
Sudah Hyunjin duga Yeji akan menolaknya, saat ini Yeji sedang tertarik dengan seseorang tapi ia tetap nekat menyatakannya. Ia hanya tidak ingin terlambat sebelum Yeji jatuh kepelukan orang lain.
Ternyata kaya gini ya rasanya ditolak cewek. Sakit - Hyunjin.
Hyunjin tersenyum palsu,menghibur diri sendiri yang malang ini."gue lega, akhirnya bisa ngomong ini ke lo. Meskipun ditolak,tapi gapapa, setidaknya lo tau apa yang gue rasain selama ini. Gue udah berusaha ngelupain perasaan gue ke lo,tapi gak bisa. Maaf gue udah egois cinta sama lo."
Hyunjin melepas genggamannya pada tangan Yeji. Dan melangkah meninggalkannya. Perasaannya campur aduk saat ini. Entah bagaimana nasib persahabatannya setelah ini. Apa ia masih bisa menjadi sahabatnya?
Sementara Yeji masih berdiam diri ditempatnya. Memandang Hyunjin yang semakin menjauh.
Sudah tiga tahun lebih Hyunjin memendam perasaan pada sahabat wanitanya itu. Semua itu berawal ketika Yeji mencium pipi Hyunjin karena saking senangnya ia diterima di universitas yang sama dengan Hyunjin.
Entah mengapa,ciuman singkat di pipi tersebut membuat hati Hyunjin berdebar-debar. Meskipun ia tahu yang Yeji lakukan itu tidak berarti apa-apa. Bahkan mungkin Yeji tidak menyadari apa yang telah dilakukannya.
Sejak saat itu Hyunjin memandang Yeji dengan cara yang berbeda,bukan lagi sebagai sahabat tetapi sebagai seorang wanita. Tapi ia harus menahan perasaannya karena Yeji mencintai orang lain sejak mereka kelas 12. Selama beberapa tahun ini ia selalu menjadi tempat favorit bagi Yeji untuk berkeluh kesah tentang jungkook, laki-laki yang sangat ia kagumi dan cintai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lino's Lia
Fanfiction17+ (young-adult) ".....dia butuh laki-laki yang bisa membimbingnya jadi lebih baik, dan mencintainya dengan tulus. Saya rasa itu kamu orangnya." #1 lino 6 agustus 2020 #2 lia 25 agustus 2020 #2 jyp 7 Desember 2020 #1 minho 30 desember 2020 #1 hyunj...