#28

447 61 7
                                    

Yeonjun udah nyampe di bandara dan nemuin Soobin disana.

"Kenapa bin?" Tanyanya setelah melihat raut wajah tak enak dari Soobin.

"Ga ada penerbangan ke Jogja, palingan besok pagi. Argh kesel gw" Soobin ngacak rambutnya kasar.

"Tapi katanya Beomgyu bakal dipulangin besok ke Bandung katanya" Sambung Soobin.

Keduanya keluar dari bandara dan menuju rumah sakit tempat Ryuhan tadi.

"Ryuhan udah inget sebagian dari ingatannya" Ucap Yeonjun kepada Soobin saat mereka berjalan ke arah kamar Ryuhan.

"Oh ya?" Tanya Soobin dn diangguki Yeonjun.

Yeonjun berusaha menenangkan Soobin. Dia tau Soobin lagi cemas banget sekarang.

"Gw harap dia inget panggilan konyol dari dia" Ucap Soobin lalu tertawa.

Yeonjun blushing. "Ja-jangan lah, malu gw"

"Apa lagi orang yang disamping gw sampe seneng banget waktu ad nma spesial dari gebetan nya sendiri" Sindir Soobin lalu tertawa.

"Kejam lo bin sama gw"

Jadi dulu waktu masih kecil, Yeonjun suka banget sama Ryuhan. Dasar cinta monyet.

Yeonjun waktu itu seneng banget waktu ke rumah Soobin beberapa tahun untuk belajar bela diri, dan itu juga karena ada Ryuhan disana.

Alasan Yeonjun jomblo sampe sekarang tuh cuman satu, dia setia nunggu Ryuhan untuk ketemu lagi sama dia.

Intinya dia ciri ciri orang setia gaes:) pas lihat Ryuhan waktu itu dia kira 'udah saat nya gw move on dari Hana' gitu.

Makanya dia deketin Ryuhan karena tertarik, eh ternyata memang takdir dia ditemuin lagi sama Ryuhan.

Yeonjun udah senyum senyum dan ngebuka pintu kamar Ryuhan.

"Astaga, kalian ngapain woi" Ucap Yeonjun kaget. Soobin juga.

Keadaan sekarang tuh Seonghwa ada di ranjang Ryuhan. Mereka sama sama duduk bersebelahan dan ada laptop di pangkuan Seonghwa.

"Lah, gw kira udah pada berangkat ke Jogja semua" Seonghwa turun dari ranjang Ryuhan.

"Ngapain sih lu pada? Ryuhan sampe nangis noh" Tanya Soobin. Tumben aja gitu.

"Kita habis nonton drakor tadi. Ryuhan mah baperan jadi nangis" Ejek Seonghwa

"Hiihh baperan" Sindir Yeonjun lalu mendapatkan pukulan di lengannya.

"Aduh!" Jerit Yeonjun kesakitan. "Apa sih, Ryu"

Ryuhan terkekeh. "Dah yok pulang kak" Ajak Ryuhan dan Seonghwa mengangguk

"Ga nginep?" Tanya Soobin, Seonghwa yang lagi beres beresin barang Ryuhan noleh, "engga"

"Kalian pada mau ikut ke rumah ga?" Tawar Seonghwa dan digelengi keduanya.

"Beomgyu gimana?" Tanya Seonghwa

"Luka parah. Kakinya patah kata gurunya" Jelas Soobin.

"Hah? Sampe patah?" Tanya Yeonjun shok.

"Seengganya ajak ade lu latihan bela diri kek" Seonghwa memberi Ryuhan jaket dan Ryuhan pun memakainya.

"Duluan ya" Ucap Seonghwa keluar dan Ryuhan pun mengikutinya.

"Ryu!" Panggil Yeonjun.

Ryuhan menoleh. Yeonjun membentuk tangannya seperti telepon dan tersenyum.

Mulut Yeonjun membentuk kata "Call me" Dan kembali tersenyum.

Ryuhan mengangguk lalu mengikuti Seonghwa yang sudah lumayan agak jauh darinya.

"Berjuang ya bro" Dukung Soobin dan menepuk bahu sepupunya itu.

"Pastinya"

Tbc

Sedikit bonus:

"Wangja! Yeonjun mau jadi wangja?" Tanya Ryuhan kecil kepada Yeonjun.

Pipi Yeonjun bersemu merah. Mereka berdua yang sedang belajar bersama bahasa Korea asek tiba tiba terhentikan ketika Ryuhan berkata begitu.

Yeonjun menunduk malu. Untuk seumuran 12 tahun, setiap remaja pasti sudah tertarik dengan lawan jenis.

"Ya udah mulai sekarang aku manggil kamu wangja ya" Ryuhan tersenyum puas dan kembali membaca pada bukunya.

Ga jauh dari situ, Seonghwa sama Soobin memperhatikan mereka.

"Ada yang pdkt bang, kita tinggalin aja" Ucap Soobin mengambil keputusan

Seonghwa mengangguk. "Asal engga sama Soobin, Ryuhan boleh aja sama Yeonjun"

"Abang jahat ih"

왕자 (WANGJA) = Pangeran

Minal aidzin walfaidzin kawan kawan hohoho salam dari author:)

CALL ME!! | Choi Yeonjun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang