"Ma-maaf" Dia berjongkok dan mengambil berkas berkas yang jatuh.
Ryuhan membantu dia mengambil kertasnya lalu memberikannya kepada orang itu.
"Loh? Soobin? Ngapain kesini?" Ucap orang itu kaget
Soobin juga ga kalah kaget. Apalagi Yeonjun.
"Pfftt... Gw tebak nih! Mau ngobrolin tentang perusahaan kan?" Bomin ketawa tawa.
Minho sama Ryuhan yang gangerti alur pembicaraan nya kemana bingung sendiri.
"Bomin, lo kenal ni dua curut Choi?" Tanya Minho
Bomin ngangguk, "iyalah bang. Kan sepupuan. Gimana sih? Masa lupa?"
Bomin nepuk nepuk bahu Soobin, "gw duluan yang sukses hahaha" Dan Bomin masuk ke dalam lift.
"HEH! Lo ngmbil perusahaan mana?" Tanya Soobin menghentikan pintu lift tertutup.
"Surabaya dongg, hehe, dadah"
Pintu lift tertutup.
"Kok bisa dia.." Soobin bingung sendiri.
Yeonjun tertawa dan menepuk pundak Soobin, "dia kan tobat gara gara cewe lu"
Soobin kesal. Masa dia kalah ngambil perusahaan dari Bomin?
"Eum... Mau lanjut ga nih tour nya?"
Soobin nge geleng, "ogah ah, ga mood gw"
Minho terkekeh, "jangan ambil hati napa, yodah kita langsung ke ruang kerjanya Seonghwa aja"
Minho berjalan duluan dan diikuti mereka bertiga.
Ryuhan ngikutin Minho sambil ngeliat liat ke sekeliling.
"Fokus banget..." Gumamnya
"Hm? Fokus? Mereka fokus juga karena tau diawasi. Apalagi Seonghwa kan udah balik, pasti pengawasan lebih ketat" Jelas Minho
"Pengawasan apa bang?" Tanya Yeonjun
"Kalau ada yang males malesan langsung disemprot air. Ada di setiap atas meja kerja mereka masing masing. Yang aktifin semprotan itu orang yang kerja di ruang Seonghwa. Seonghwa tuh kejam loh.
Karena kekejaman si Seonghwa ini pasti para pekerja minimal mereka bawa baju ganti hahaha" Minho ketawa tawa.
Garing krenyes pol.
"Permisi" Minho memasuki ruangan Seonghwa.
"Oh masuk aja Ho"
Tapi bukan Seonghwa yang ngejawab itu. Orang itu awalnya lagi duduk santai di mejanya Seonghwa, tapi pas liat Ryuhan,
"RYUUU"
Tiba tiba seseorang memeluk Ryuhan.
"Gila, tinggi kita sepantaran. Kejam lo ya udah mau ngalahin gw"
Ryuhan mengerut, "siapa?"
Orang itu langsung natep datar Ryuhan ketika dia tidak mengenalinya.
"Lo lupa gw? Udah lah"
Seonghwa tertawa, "udah gw kira, Ryu ga bakal inget sama tampang lo bang. Dia mikirnya pasti lo oplas bisa ganteng sebegini nya"
Jimin tersenyum, "ohh, ngakuin gw ganteng rupanya. Iya iya gw ganteng. Lebih ganteng dari lo"
"Tunggu.. Ini bang Jimin?"
Jimin menoleh cepat ke arah Ryuhan dan menganggukan kepalanya.
"AKHIRNYA INGEEETT OMAIGAT"
Jimin ketawa bangga. Jangan sampe nangis terharu.
"Ohh ini Yeonjun sama Soobin ya?? Yeonjun udah kunjungi perusahaan kamu?" Tanya Jimin ramah.
"Ah... Belum.. Eum.."
"Manggil abang aja, santai. Sesama direktur gini kok. Habis dari sini gw anter kesana ya??"
"Makasih bang"
"Bang Jim" Panggil Soobin
Jimin menoleh, "Iya? Apa Soobin?"
"Kalau ada abang, kenapa tetep Ryuhan yang ngambil alih perusahaan di Bandung? Jadi abang ngurus perusahaan yang mana?" Tanya nya
Jimin menepuk tangannya dan menunjuk Soobin, "pertanyaan bagus!"
"Gini ya, gw itu ngurusin soal penjualan luar negeri sama negara kita. Gw suka bolak balik ke Singapura untuk investasi dan kerja sama lainnya. Kalau gw jelasin ke lo bingung ntar. Pokoknya gw sibuk"
"Trus? Kenapa sekarang bisa disini?" Tanya Yeonjun
Jimin tersenyum dan merangkul Ryuhan.
"Kita semua pengen Ryuhan pulang. Itu alasan gw disini"
Setelah itu, Jimin menghampiri Yeonjun dan berbisik padanya, "udah sampai mana?"
Yeonjun bingung, "sampai mana apanya?"
"Hubungan lo sama Ryuhan, Yeonjun.... Oh ya! Mau lewat jalur mana? Penawaran om Haejin atau yang lain? Gw yakin om Haejin udah ngasih tau kan"
Yeonjun mengangguk. "Tentu aja penawaran dari om Haejin"
"Langsung ngegas ya" Jimin tertawa dan merangkul pundak Yeonjun
"Kenapa harus bisik bisik dih, bang?" Kesal Ryuhan
"Ihhh kepoo, anak kecil ga boleh tau" Jimin mencoba memanas manasi Ryuhan.
"Yodah lah serah"
"Yeu, malah ngambek"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
CALL ME!! | Choi Yeonjun✔
RomanceSebuah perjuangan, tidak pernah menghianati hasil. Begitu juga Yeonjun yang akan terus mengejar Ryuhan yang sudah jauh di depannya. Story ini akan menjawab semua teori teori dari book sebelumnya. Project ketiga dari TXT. THE NEXT OF STIKY NOTE AN...