Kantor
Nay sampai kantor dengan selamat
walaupun sedang banyak pikiran.Dilain tempat, di dorm bangtan Jimin dibuat tidak tenang karena dia belum sana sekali menjelaskan apa yang terjadi.
"Hey Jim kau kenapa?" Tanya Tae.
"Iya Jim dari tadi aku lihat kau diam saja" Sahut J-hope.
"Cerita sajalah" Kata Jin.
"Ini tentang gosip yang beredar tentangku dan aku belum menjelaskannya kepada Nay,dia keburu marah padaku" Jelas Jimin.
"Kenapa dia marah?" Tanya Jk.
"Aku tidak membalas pesannya dan aku tidak mengangkat telponnya, terus aku harus bagaimana?" Lirih Jimin.
"Sebaiknya kau langsung datang kerumahnya saja daripada bicara ditelpon, akan lebih mudah berbicara langsung percuma saja kau menelpon nya berkali-kali kalau tidak diangkat ya sama saja" Usul RM.
Jimin langsung menuju garasi untuk mengambil mobil dan menuju kerumah Nay tanpa berpamitan.Jimin sangat takut kehilangan Nay.
"Hissh anak itu" Kata Jin.
***
Rumah Nay
Ting.. Tong..
"Permisi" Ucap Jimin.
"Iya sebentar" Teriak mamah Nay.
Pintu pun terbuka dan memunculkan mamah Nay. "Tan Nay nya ada?" Tanya Jimin.
"Yahh baru saja berangkat kekantor"
"Ohhh kalau gitu Jimin kekantor Nay saja,makasih Tan,Jimin pergi dulu" Pamit Jimin.
"Iya hati-hati"
***
Diperjalanan
Jimin tidak berhenti memikirkan Nay. "Semoga Nay benar ada di kantor".
Akhirnya Jimin sampai didepan kantor Nay dan langsung memarkirkan mobilnya.
Jimin pun langsung keruangan Nay.Jimin sudah ada didepan pintu ruangan Nay.
" Loh pak Jimin ngapain kesini kan pemotretan nya sudah selesai" Kata Linda sekertaris Nay.
"Ahh jangan panggil aku pak,aku masih muda panggil saja Jimin tidak usah pakai pak nee"
"Ehh iya maaf Pak eh Jim" Gugup Linda.
"Nay nya ada didalam?"
"Ada masuk saja" Jimin pun langsung masuk kedalam tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
Jimin melihat Nay sedang menelungkupkan kepalanya diatas meja.
Dengan hati-hati Jimin memanggil Nay.
"Nay ini aku Jimin" Kata Jimin sambil mengelus kepala Nay.Nay langsung bangun,jimin pun dengan jelas melihat muka Nay yang kurang tidur."Nay kau sakit?" Tanya Jimin khawatir sambil memegang pipi Nay.
"Tidak usah pegang-pegang" Ketus Nay.
"Kenapa? Kau masih marah" Jimin ini polos apa hanya pura-pura sih,gak mungkin dia lupa dengan kesalahannya begitu cepat.
"Kau masih tanya aku kenapa,kamu sudah mikir belum dimana letak kesalahan mu?!" Marah Nay.
"Iya aku faham makanya aku kesini buat jelasin semuanya Nay" Kata Jimin sambil menggenggam tangan Nay.
Nay yang tadinya ingin menolak untuk digenggam tangannya tapi dia tidak bisa melepaskan genggaman itu karna genggaman Jimin sangat kencang hingga membuat tangan Nay merah.
"Kau mau membunuhku secara perlahan?" Sindir Nay dan Jimin tidak mengerti apa yang dimaksud Nay, "longgar kan genggaman mu".
"Ahh maaf sayang" Ucap Jimin lembut.
"Apa yang ingin kau katakan?" Ketus Nay. Tapi Jimin memaklumi sikap Nay seperti itu.Kurang apa lagi coba Jimin ini udah pengertian,tampan cuma kurang stok cowo yang kaya Jimin didunia ini 'mungkin'.
"Aku akan jelaskan kalau aku dan seulgi itu tidak ada apa-apa,gosip itu tidak benar,aku tidak jalan berdua saja dibelakang ku dan seulgi ada staf,waktu itu aku tidak sengaja ketemu dan tujuan kita juga sama jadi dia dan aku jaln bareng,jadi aku park jimin membantah semua gosip tentang ku dan Seulgi" Jelas Jimin.
"Apa dapat ku percaya ucapanmu?" Tanya Nay penuh selidik.
"Iya Nay, tatap mata ku kalau kau tidak percaya cari kebohongan disana" Ucap Jimin tegas.
"Terus kenapa kau tidak membalas pesan ku?" Tanya Nay mulai tenang.
"Aku mematikan ponsel ku karna aku sedang ada acara hari itu"
"Sampai malam?"
"Iya,maaf Nay,maafkan aku" Mohon Jimin.
"Sudah lah aku sudah maafkan,kau tahu Jim aku marah bukan karna gosip itu aku akan terima gosip apapun tentang kamu aku tahu itu semua sudah resiko seorang idol kaya kamu" Jelas Nay.
"Hmm makasih sayang" Jimin pun memeluk Nay sangat erat.
Akhirnya masalah mereka selesai.Tapi maaf author nya jahat jadi bakal ada masalah yang lebih besar.
"Nay kamu benar tidak apa-apa?" Tanya Jimin khawatir.
"Aku tidak apa-apa Jim" Kata Nay,muka Nay kelihatan pucat.
"Jim aku mau tidur dulu ya kamu tidak apa-apa aku tinggal tidur?"
"Tidak apa-apa sayang, sini tidurnya disofa aja kepala kamu taruh dipaha aku aja gapapa kok" Kata Jimin dan diangguki Nay.
Nay langsung terlelap karna kepalanya dielus-elus oleh Jimin membuat Nay lebih tenang dan nyaman.Jimin pun merasa ngantuk dia juga tertidur diposisi duduk.
12.00 AM
Nay sudah bangun terlebih dulu daripada Jimin.Tapi Nay membiarkan Jimin tidur karna Nay tidak mau membangunkan Jimin, Nay masih setia memperhatikan wajah tampan Jimin.
Nay memperhatikan seluruh wajah Jimin seperti mata yang sipit,hidung tidak terlalu mancung,pipinya rada chubby,dan terakhir bibir yang tebal nan seksi,Nay tidak berhenti memerhatikan bibir Jimin kissable banget kata Nay.
Tangan Nay terulur untuk memegang bibir Jimin,Nay mengusap bibir bawah Jimin hingga sang empu mengerang.
"Ahhh kau sudah bangun Nay" Kata Jimin dengan suara serak yang menambah keseksian Jimin.
"Maaf aku mengganggu ya" Nay langsung menarik tangannya dari bibir Jimin.
"Kenapa ditaruh tangannya?" Tanya Jimin dengan smirk.Jimin kembali menaruh tangan Nay di bibir nya.
"Mainkanlah sesuka mu" Bisik Jimin sangat sensual ditelinga Nay hingga membuat Pipi Nay bersemu merah.
Dan apa yang akan terjadi entahlah cuma mereka yang tau intinya gak ada jebol²an kan blm sah paling cuma bengkak bibir mereka berdua🌚🌚.
✨✨
Maaf kalo ada typonya,authornya juga manusia punya banyak kesalahan🙏🙏
Vote + komen + follow💜
KAMU SEDANG MEMBACA
My bias is my husband [END]
Fanfiction❌🌚❌ Seorang ceo muda bernama Nayla yang sangat mencintai boyband asal Korea,akhirnya bisa mewujudkan mimpinya untuk ketemu idolanya. Dan gak disangka semenjak dia bertemu dengan idolanya dia jadi sangat sering ketemu dengan idolanya sampai² kedek...