Part 20 (adik?)

1.3K 85 0
                                    

Siang ini Jimin dan Nay baru menjemput Naya. "Jim aku ingin ke supermarket"

"Iya nanti kita mampir ke supermarket" Mereka sedang di perjalanan.

Jimin memarkirkan mobilnya didepan supermarket. Nay turun "Kamu sini aja"

"Iya"

Jimin nunggu Nay hampir setengah jam. "Lama sekali"

"Iya tadi ngantri pas mau bayarnya"

"Jim aku telat 2 bulan"

"Kamu hamil?"

"Aku tidak tahu"

"Kamu belum cek?"

"Belum"

"Kita kerumah sakit sekarang" Jimin mengendarai mobilnya ke rumah sakit.

"Kita jemput Naya aja dulu"

"Tidak nerima penolakan" Jimin langsung mengarahkan mobilnya ke rumah sakit terdekat.

***

Rumah sakit

"Jim aku sendiri saja, nanti kalau ada apa apa aku kabarin"

"Tapi aku ingin ikut"

"Demi kebaikan mu Jim" Ya memang sekarang pemberitaan tentang Jimin sedang sensitif jadi Nay tidak mau memperkeruh suasana.

"Yasudah, aku tunggu sini kalau ada apa apa langsung telfon aku"

"Aku masuk dulu"

"Hati hati"

***

Jimin sangat penasaran apa hasilnya.Dia sabar menunggu Nay yang sangat lama didalam sana. Akhirnya Nay keluar dengan wajah yang biasa biasa saja.

Nay membuka pintu mobil, "Apa hasilnya?"

"Jim aku.. "

"Iya apa? " Tanya Jimin penasaran.

"Hamil" Nay melebarkan senyumnya.

"Serius?!" Nay ngangguk.

"Baru 4 minggu usianya"

"Akhirnya usahaku membuahkan hasil" Jimin langsung memeluk dan mencium Nay.

"Terima kasih sayang,aku akan selalu menjaga mu dan anak anak kita,aku sayang kamu" Jimin meneteskan air mata.

"Kenapa?"

"Aku bahagia, karna sekarang aku bisa dengar langsung dari mulut kamu kalau kamu hamil dan kamu juga ada didekat aku, rasanya sangat berbeda" Jimin mengingat kejadian yang telah lalu.

"Aku akan disamping mu" Ucap Nay tulus.

***

Selama diperjalanan perasaan Nay tidak enak tapi entah apa yang mengganjal pikirannya.

"Jim.. "

"Iya?ada apa?"

"Emm tidak jadi Jim" Selang berapa menit Nay terdiam dan akhirnya Nay bersuara memanggil Jimin lagi.

"Jim.. "

"Apa sayang, ucapkan saja jangan ragu-ragu" Ucap Jimin seraya menggenggam tangan Nay dan menciumnya.

"Kamu ga akan ninggalin aku kan?" Entah apa yang dipikirkan Nay.

"Apa yang buat kamu bertanya seperti itu?"

"Aku hanya meyakinkan"

Jimin mengenggam tangan Nay dan mencium nya, "Sayang dengarkan aku,aku tidak akan meninggalkan mu,aku akan terus disamping kamu hingga kamu melahirkan anak kita"

"Setelah aku melahirkan, kamu akan ninggalin aku gitu?"

"Enggak sayang..,jangan mikir yang aneh aneh kalau ibunya banyak pikiran pasti akan berpengaruh ke anaknya" Entah kenapa Nay jadi sangat sensitif.Mungkin karna bayi yang ada didalam perutnya.

***

Kediaman keluarga Kim

Baru mau masuk pintu gerbang Nay dan Jimin sudah melihat Naya dan omah nya tengah duduk mereka.

Nay keluar dari mobil langsung menghampiri Naya. "Anak bunda" Nay langsung memeluk Naya.

"Bunda ayah lama" Naya mengerucut kan mulutnya.Jimin melihat Naya seperti itu gemas langsung mencium pipi Naya.

"Ayahh!" Jerit Naya.

"Dia lagi ngambek Jim" Ucap Nay.

"Ayo kita masuk dulu,kita bicara didalam saja" Ajak mamahnya.

"Iya mah,Nay juga haus" Naya berjalan mendahului Nay dan Jimin,dia jalan beriringan dengan omah nya.

"Dia mirip seperti mu jika sedang marah" Bisik Jimin tepat ditelinga Nay.Jimin mendapat tatapan tajam dari Nay, yang ditatap malah cengengesan.

"Mah Nay ingin memberitahu kalau Nay hamil anak kedua" Ucap Nay setelah mendudukkan bokongnya disofa.

"Wahh apa itu benar?? Syukurlah cucu mamah akan bertambah, selamat untuk kalian" Naya tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan.

"Naya akan punya adik sayang" Ucap Jimin.Mata Naya langsung berbinar.

"Iya ayah? Dimana adikku?"

"Disini" Jimin mengelus perut Nay yang belum terlalu kelihatan.Naya mengernyit.

"Adik Naya ada disini nanti kalau usianya sudah 9 bulan dia akan keluar dan akan melihat dunia ini terutama kakaknya yaitu Naya" Jelas Nay.Naya langsung menghampiri Nay dan mengajak ngobrol adiknya.

"Kamu cepat besar ya Naya udah ga sabar ingin lihat muka adik" Naya mencium perut Nay seketika hati Nay langsung menghangat.Jimin hanya bisa tersenyum.

"Sudahkan ga marah lagi kan sama ayah bunda?"

"Iya ayah"

"Yaudah yuk kita pulang" Naya hanya mengangguk.

"Mah Jimin Nay Naya pulang dulu ya" Pamit Jimin.

"Iya hati hati, jaga Nay dan calon anak kamu dengan baik"

"Iya mah"

"Nay jangan sampai kelelahan"

"Iya mah tenang aja" Jawab Nay.

Bahagia itu simpel ya,melihat orang yang kita sayang tersenyum karna kita itu sudah membuat kita bahagia.
-Nayla



.
.
.

HAII READERS👋
PERTAMA TAMA AKU MINTA MAAF UNTUK PARA READERS KARNA AKU LAMA UP NYA🙏🙏🙏
Ga ada niat untuk gantung cerita ini ko🙂
Tapi di bulan ini aku lagi banyak masalah jadii.. you know lahh, my mood goes up and down🙃,author hanya manusia biasa:)
Naya sudah punya adik,jadii akhir dari cerita ini makin dekat.Ga sabar gimana ending sebenarnya.Wait for the sequel.
Okey... Enjoy the Reading 💜
Sekali lagi minta maaf ya guys...

My bias is my husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang