28. Malam pertama

3.4K 112 9
                                    

Chapter ini mengandung unsur-unsur tolong bijak dalam membacanya. Ini hanya cerita fiksi,tokoh nya juga hanya hayalan.

Saat ingin keluar Nay ditahan ditahan oleh Jimin dan dia langsung diberikan satu ciuman dileher dan digigit kecil oleh Jimin sehingga membuat leher Nay merah.

"Sshh ahh" Nay tidak bisa menahan desahannya karna tangan Jimin sudah menjalar ketubuh Nay.

"Tahan sayang nanti kita lanjut aku mandi dulu" Suara Jimin sangat menggoda Nay.

Nay langsung keluar tanpa melihat wajah Jimin karna dia ingin menutupi pipinya yang sudah merah.

Brak..

Nay langsung menutup pintunya. "Ahhh bisa gila kalau setiap hari seperti ini"

"Kenapa Jimin makin menggoda"

"Argghh" Nay bermonolog sendiri.Bagaimana tidak gila kalau setiap hari akan melihat wajah suami+bias yang makin bertambah usia makin tampan dan menggoda.

Nay langsung masuk ke Walk-in closet yang ada di kamar Nay.Dan Nay memakai piyama seperti ini.

Nay keluar dari Walk-in closet nya,Nay tidak tahu kalau Jimin sudah ada di kasur sedang duduk menunggu Nay sambil menonton tv

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nay keluar dari Walk-in closet nya,Nay tidak tahu kalau Jimin sudah ada di kasur sedang duduk menunggu Nay sambil menonton tv.

"Ahh gagal rencana ku untuk tidur lebih dulu,dia pakai baju dimana?" Pikir Nay.

"Hey kenapa kok bengong?"

"Ahh tidak apa-apa" Nay jalan mendekati Jimin.

"Apa kamu sudah biasa pakai baju tidur sperti hmm?" Kata Jimin sambil memeluk sebelah tubuh Nay.

"Iya,kenapa? Kamu tidak suka? Akan aku ganti kalau kau tidak suka"

"Aku suka kau terlihat lebih 'nakal' pakai baju itu" Jimin mengeluarkan smirk mematikannya.

"Maksudnya nakal itu seperti apa sayang~" Kata Nay dengan nada menggoda.Nay memainkan rambut Jimin.

"Kenapa sayang?"

"Tidak apa-apa Jim"

"Mau main sekarang?" Goda Jimin.

"Main apa Jim?"

"Kamu tidak tahu sayang?"

"Tidak,aku mau tidur Jim" Nay sedang membenarkan bantal untuk tidur.

"Aku tidak akan membiarkan mu tidur sayang" Jimin langsung memposisikan tubuh Nay dibawah tubuh nya.

Deg.. Deg..

Jantung Nay berpacu cepat bagaimana tidak baru pertama kali Nay diperlakukan begini sama laki-laki.

"Aku tidak akan main kasar sayang,kamu tinggal menikmati saja"

"Aku takut Jim"

"Tidak usah takut Nay" Jimin membuka kaus hitamnya.Terpampang jelas roti sobek Jimin.Nay memalingkan wajahnya dari Jimin.

Gleg...

"Ahh ini lah impian ku waktu kau sedang diatas panggung Jim" Batin Nay.

"Hey kenapa kau memalingkan wajah mu? Apa tubuhku kurang menarik
sayang?"

"Ahhh ani-a" Gugup Nay.Jimin langsung memberi lumatan dibibir Nay dan menggigit kecil bibir Nay agar Nay membuka mulutnya.

Lumatan Jimin sangat lembut Nay terbuai dengan semua sentuhan Jimin.

Ciuman Jimin semakin bertambah gairah,ciuman itu turun ke leher Nay.

"Apa kau siap sayang?" Nay mengangguk.

"Mmmpphhh" Nay menahan desahannya.

"Jangan ditahan sayang" Kata Jimin yang kembali melihat wajah Nay.

Nay menatap wajah Jimin,"aku masukan sekarang" Nay mengangguk.

*sensor*

Cup~

"Makasih sayang, kau sudah kaga mahkota mu dan diberikannya kepada ku suamimu" Jimin merebahkan tubuhnya disebelah Nay.

Nay tidur memeluk tubuh Jimin.Mereka tidur hanya ditutupi selimut.

***

07.00 AM

"Eungh" Erang Nay.Dia bangun lebih dulu daripada Jimin.

Kalau ingat kejadian semalam Nay ingin senyum² sendiri.Nay melihat wajah Jimin yang masih terlelap dalam tidurnya.

Nay menyingkirkan rambut yang menutupi mata Jimin.Mengelus wajah nya.

Jimin mengerjapkan matanya dan langsung menatap wajah cantik sangat istri.

"Pagi sayang, kau sudah bangun daritadi?" Tanya Jimin dengan suara khas orang bangun tidur,serak² berat.

"Iya" Jimin mengelus wajah Nay.

"Sayang jangan gerak-gerak"

"Kenapa Jim?"

"Apa kau lupa kita tidak pakai sehelai benang pun"

"Yak!kenapa kau sangat frontal!aku akan kekamar mandi sekarang" Gugup Nay.Dia menarik selimut dan membawanya kekamar mandi untuk menutupi tubuhnya.

Nay bangun dari tempat tidurnya tapi dia sangat merasakan sakit dibagian bawahnya."Nay tahan" Batin Nay. Dia jalan sambil memegang tembok dan Jimin tidak melihat dengan jelas karna mata Jimin masih setengah tertutup."sssh" Ringis Nay.

"Nay bagaimana dengan tubuhku" Teriak Jimin.

"Pakai pakaian mu" Teriak Nay dari dalam kamar mandi.

"Kita mandi berdua ya Nay"

"TIDAK" Teriak Nay.Dia langsung mengunci pintu kamar mandinya dari dalam.

***

Mereka merencanakan untuk pindah ke apartemen Jimin.Sekarang mereka sedang merapikan barang-barangnya.

Tok.. Tok..

"Nay Jim mamah boleh masuk"

"Masuk saja mah" Kata Nay.

"Apa kalian akan pindah sekarang?"

"Iya mah"

"Baiklah,kalau kalian sudah beres merapikan barangnya langsung turun kebawah ya"

"Iya mah" Sahut Jimin.

"Apa mamah perlu membantu kalian?"

"Tidak usah mah" Jawab Jimin.

"Yasudah mamah akan turun kebawah kalian jangan lupa sarapan"

"Nee" Betapa beratnya Nay meninggalkan kamar kesayangan ini tapi mau bagaimana lagi sedangkan dia harus mengikuti suaminya.

Vote komen share🙏💜

My bias is my husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang