Part 21 (check up)

1.2K 87 7
                                    

7 bulan berlalu...

Jimin mengurus Nay dengan baik,lama lama perut Nay semakin membesar dan membuat Nay mudah kelelahan.

Jimin terpaksa memanggil pembantu untuk membantu Nay ketika Jimin kerja.

Bagaimana dengan Naya? Anak itu sangat mandiri dia sudah bisa mandi sendiri,memakai baju dan makan sendiri dengan tepat waktu.Naya lebih sering membantu bundanya seperti sekarang.

"Bunda mau minum? Biar Naya saja yang ambilkan ya bunda"

"Boleh sayang" Nay sangat bersyukur memiliki putri yang sangat pengertian.

"Nih bunda minum dulu"

"Makasih sayang" Matahari sudah mulai tenggelam dan Nay sedang menyiapkan makanan untuk Naya dan Jimin, dia tidak memasak tapi dia hanya menyajikannya saja.

Naya yang mendengar suara mobil ayahnya langsung keluar membuka pintu untuk Jimin.

"Terimakasih sayang sudah dibukakan pintunya"

"Sama sama ayah"

"Bunda mana? "

"Bunda sedang menyiapkan makanan"

"Ayo kita ke bunda" Naya hanya mengangguk di gendongan Jimin.

"Nay kan sudah aku bilang jangan terlalu memforsir ini semua" Jimin menurunkan Naya di kursi.

"Tidak apa Jim lagi pula ini tidak berat"

"Kalau kelelahan ya tetap saja bahaya"

"Iya Jim,sekarang kamu mau mandi dulu atau makan dulu?"

"Makan dulu"

"Cuci tangan mu dulu" Jimin langsung beranjak ke kamar mandi.

***

Setelah selesai makan Jimin,Nay dan Naya tengah berada dikamar,yaa biasa tempat itu digunakan untuk menceritakan semua yang terjadi hari ini.

"Bunda hari ini Naya sangat senang karna bisa ketemu dengan Jihoon kembali"

"Ohh yaa,Naya ketemu dimana?"

"Disekolah Naya" Naya memang sudah dimasukkan ke sekolah khusus anak kecil,tapi Naya terkenal anak yang paling pintar diusianya sekarang.

"Apa Jihoon sekolah bareng Naya?"

"Iya ayah" Nay dan Jimin hanya ngangguk ngangguk.

"Baiklah sekarang Naya tidur yaa"

"Siap bunda,Naya kekamar dulu ya" Jimin dan Nay mencium Naya penuh kasih sayang.

"Mau ayah antar?"

"Mauu" Jimin mengantarkan Naya hingga masuk ke kamarnya.

"Good night my little angel,mimpi indah ya sayang" Jimin mengecup kening Naya dan menarik selimut hingga batas pundak Naya.

"Good night too ayah" Naya menampilkan senyuman manisnya.

Hmmm ko aku baper ya:)

Jimin kembali ke kamarnya. "Belum tidur Nay?"

"Aku nunggu kamu,Naya udah tidur?" Jimin mengangguk sebagai jawaban.

"Aku bersyukur memiliki Naya dihidupku,dia sangat pengertian" Nay mengingat semua yang Naya lakukan untuk membantu dirinya.

"Aku juga sangat bersyukur memiliki putri seperti Naya, dia bagaikan malaikat kecil yang masuk dalam rumah kita" Ucap Jimin sambil mengecup pelipis Nay.

My bias is my husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang