Hari Jimin,Nay dan Naya berencana ingin pergi ke taman tapi tiba-tiba merasa tidak enak badan jadi yang pergi hanya Jimin dan Naya.
"Ayah aku ingin main perosotan" Jimin membolehkan nya.
"Hati-hati ya" Jimin perlahan lahan membuka masker dan kacamatanya karna menurutnya tempat itu sepi.
"Tempat ini masih sama" Jimin menghirup udaranya.
"Permisi..boleh duduk disini"
"Ya silahkan" Jimin tidak melihat orang itu, dia hanya menggangguk.
"Tidak usah seperti itu, aku tahu kamu siapa" Jimin menoleh ke orang di sampingnya.
Tak disangka orang itu adalah wanita yang telah merusak rumah tangganya, "Rose?!"
"Ya, apa kabar Jim?"
"Baik" Jimin baru ingin berdiri dan menghampiri Naya tapi ditahan oleh Rose.
"Biarkan dia bermain bersama anak ku"
"Tolong lepaskan" Jimin melihat tangannya yang digenggam Rose.
"Ahh maaf"
"Dimana suami mu?"
"Dia sedang mengurus perusahaannya" Jimin hanya ngangguk ngangguk.
"Jim maaf yang waktu itu"
"Sudahlah tidak usah dibahas, aku sudah memaafkannya"
"Terimakasih, dimana Nay?"
"Dia sedang istirahat dirumah"
"Sakit??"
"Ya, aku ingin kesana dulu"
"Aku ikut" Akhirnya Jimin dan Rose menghampiri anak mereka.
"Naya mainnya sudah dulu yuk sayang"
"Tapi yah aku sedang bermain dengan Jihoon" Jimin menautkan alisnya.
"Itu anakku"
"Mainnya besok lagi ya, kan bunda lagi sakit tidak baik kalau ditinggal sendiri" Akhirnya Naya luluh kalau mengenai sang bunda.
"Jihoon aku pulang dulu ya" Naya melambaikan tangannya kepada Jihoon dan Rose.Jihoon juga melambaikan tangannya kepada Naya.
Mereka semua tidak menyadari kalau ada orang yang sedang memotret secara diam-diam.
***
Perjalanan
"Ayah kita beli buah untuk bunda yuk yah"
"Mm.. Ayo sayang" Jimin mencari toko buah yang sepi. Setelah menemukannya Jimin memarkirkan mobilnya.
Jimin membeli apel, pisang, anggur dan sbg. "Naya mau apa?"
"Tidak yah"
"Yaudah yuk kita pulang"
"Ayo" Jimin mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.
"Naya pulang bunda" Teriak Naya. Jimin hanya geleng-geleng karna sifat Naya yang satu ini adalah turunan dari sang bunda jadi dia tidak heran lagi.
"Iya sayang" Jawab Nay yang sedang menonton televisi sambil minum teh.
"Udah enakkan sayang?"
"Udah ko Jim,kalian kenapa cepat sekali?"
"Aku khawatir sama kamu"
"Bunda bunda tadi Naya punya teman baru namanya Jihoon"
"Oh ya?? Bagaimana orangnya?"
"Dia baik, asyik"
"Dia datang sendiri?"
"Tidak, dia bersama bundanya"
"Ohhh, baiklah kalian makan dulu yuk"
"Oke bunda"
***
09.00 PM
"Naya udah tidur?" Tanya Jimin sambil ngerangkul Nay.
"Udah..." Nay menjeda ucapannya.
"Kenapa?"
"Jim aku mau nanya"
"Iya apa sayang"
"Tadi Naya cerita kalau dia punya teman baru dan kamu ngobrol sama ibu anak itu,kamu kenal ibunya?" Nay ga marah tapi hanya jaga jaga.
"Kenal"
"Siapa?"
"Rose" Pikiran bertahun-tahun lalu pun terlintas di benak Nay.Nay hanya ber'oh ria menanggapi itu.
"Aku tahu apa yang kamu pikirkan Nay, aku juga tahu kalau kamu susah untuk melupakan itu. Aku janji kejadian itu tidak akan terulang lagi" Jimin mengecup dahi Nay.
"Aku ga tau kenapa perasaan ku tidak enak"
"Tidak usah khawatir Nay, aku cuma buat kamu" Satu kalimat tapi sangat menyentuh.
"Makasih sayang" Jimin sangat senang kalau Nay bilang 'sayang',karna kata itu paling jarang keluar dari mulut Nay.
"Sekarang kita tidur atau mm..." Jimin senyum menggoda.
"Apa sih Jim,tidur badan aku masih sakit" Nay langsung menarik selimut nya.Disusul oleh Jimin yang memeluk Nay.Hangat?!! Sekali!.
***
Dilain tempat. "Aku akan dapat duit dari berita ini"
"Tinggal kuserahkan besok dan semua beritanya akan meledak"
"Akhirnya aku mendapatkan nya,tidak sia sia mengikuti artis"
.
.
.Hai👋
Guys kalo misalkan aku bikin cerita baru kalian bakal baca ga?
Vote komen
Enjoy the Reading 💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
My bias is my husband [END]
Fanfiction❌🌚❌ Seorang ceo muda bernama Nayla yang sangat mencintai boyband asal Korea,akhirnya bisa mewujudkan mimpinya untuk ketemu idolanya. Dan gak disangka semenjak dia bertemu dengan idolanya dia jadi sangat sering ketemu dengan idolanya sampai² kedek...