part 11

1.4K 99 4
                                    


*tolong bijak dlm membacanya

09.00 PM

Hari yang bahagia ini berjalan sangat cepat.Dari tadi yang dilakukan Jimin hanya menonton tv sambil nunggu Naya tidur.

"Nay apakah Naya sudah tidur?"

"Sudah"

"Kenapa kau sangat menggoda setelah menjadi ibu" Nay terlihat sangat seksi malam ini karena dia menggunakan piyama yang sangat minim.

"Ahh benarkah? Kenapa aku merasa sedikit berisi dari sebelumnya" Kata Nay sambil menaruh Naya ditempat tidurnya.

"Aku tidak mempermasalahkan itu" Setelah Nay menaruh Naya,Jimin langsung narik tangan Nay sehingga Nay terjatuh diatas Jimin.

Piyama yang dikenakan Nay tersingkap keatas sehingga memperlihatkan paha putih nan mulus Nay.

Jimin semakin menjadi.Tanpa aba-aba Jimin langsung membungkam mulut Nay dengan mulutnya.Nay mengikuti permainan Jimin.

Ciuman itu turun ke leher Nay dan ciuman itu membuat Nay mengeluarkan desahan.Nay menahan desahan itu agar tidak mengganggu Naya.

"Jimhh.." Nay menikmati setiap sentuhan dari bibir Jimin.

"Ya sayang?"

"Aku takut Naya terbangunhhh... "

"Kita main tanpa suara" Jimin menaruh Nay dibawahnya.Perlahan-lahan Jimin membuka piyama Nay.

Dengan napas yang memburu Nay tidak bisa melakukan apapun.Jimin semakin liar.Bagian dada Nay sudah terlihat.Jimin memberi tanda kepemilikan disana.

Nay sangat gelisah "sudahlah Jimhh ahh...jangan mmh...bermain-mainhhh.. "

"Aku mulai sekarang" Jimin memasukkan miliknya kemilik Nay.

Nay menahan sakit."tahan sayang" Berjam-jam berlalu tapi Jimin belum menyelesaikan nya. 

Skip🌚

"Terimakasih sayang" Jimin melepaskan tautanya.sebelumnya Jimin mengecup kening, mata, hidung, pipi, dan terakhir dimulut.

Mereka tertidur dengan keadaan memeluk satu sama lain.

***

Pagi ini Nay terbangun karna tangisan Naya.Ketika ingin mengambil Naya selimutnya turun kebawah dan dia langsung kaget karna dia masih belum mengenakan apapun.

Dan pelakunya ada di sampingnya masih tertidur. "Jimin - ssii" Teriak Nay di kuping Jimin.

"Kenapa keadaan ku sangat mengenaskan seperti ini" Kata Nay sambil menutupi tubuh nya dengan selimut.

"Maaf sayang semalam aku sangat lelah jadi aku lupa--"

"Sudahlah jangan dibahas" Nay langsung mengambil Naya dari tempat tidurnya dan menaruhnya ditengah-tengah mereka.

"Haii anak ayah yang cantik" Jimin mencium Naya yang tengah disusui Nay.Dan itu membuat Nay jengkel.

"Jimin!"

"Iya Nay aku tahu kalau kamu cemburu karna aku hanya mencium Naya" Jimin sudah ingin mencium bibir Nay,tapi muka Jimin Nay dorong.

"Mandi sana"

"Kenapa kau sangat sensitif, apa kau sedang datang bulan"

Nay kaget dengan ucapan Jimin. Dia memikirkan kapan terakhir di datang bulan dan benar saja sekarang adalah waktunya bulan itu datang.

"Ahh kau benar Jim,trus bagaimana aku bangun dari tempat tidur"

"Tenanglah, kau susui saja Naya terlebih dulu dan aku akan mandi duluan"

"Jangan lama-lama"

"Iya Nay"

"Ahh kenapa harus sekarang padahal semalam aku belum puas" Gerutu Jimin.

"Aku dengar Jim" Jimin hanya menampilkan wajah tanpa dosanya.

***

Pagi ini Jimin dan Nay membawa Naya untuk bertemu eomma dan appa nya Jimin.

"Selamat pagi eomma appa" Jimin langsung mengajak Nay masuk.

"Pagi" Betapa kaget nya mereka melihat Nay.

"Nay eomma kangen kamu,maafkan Jimin selama ini dia melakukan kesalahan yang sangat fatal dan menyakiti hati mu" Eomma memeluk Nay sangat erat.

"Iya eomma,Nay sudah memaafkan nya dan kembali kepelukan nya"

"Gimana kabar kalian"

"Kami baik-baik saja" Jawab appa.

Mata eomma nya Jimin tertuju pada anak kecil yang tengah digendong Jimin.

"Ini..? "

"Ini cucu mu eomma appa" Matanya berbinar tampak kebahagiaan yang sangat jelas disana segera lah mereka ngambil Naya dan menggendong nya.

"Ini cucu appa?"

"Nee appa"

"Kapan kau hamilnya?" Nay menceritakan semuanya dengan detail.

"Kau beruntung mendapatkan Nay,dia sangat hebat, melahirkan sendiri tanpa suami yang menemani itu sangat berat apalagi ini pertama kali Nay melahirkan" Jelas eomma.

"Iya eomma"

"Sudahlah eomma appa aku tidak apa-apa, tidak usah memojokkan Jimin seperti itu lagi" Ucap Nay lembut.

"Biarkan saja Nay,biar dia sadar betapa beruntung nya dia mendapatkan mu" Ucap appa.

"Aaa anak ini sangat cantik seperti mu" Nay tersipu malu.

"Siapa namanya?"

"Park Ji-Naya"

"Nama yang indah,seperti orangnya" Naya ketawa.

"Aa..lihat dia tertawa sangat manis,kau senang disini sayang" Naya tersenyum.

"Jim Nay kalian sudah makan?"

"Belum" Bukan Nay yang menjawab melainkan Jimin.

"Sana makan biar eomma dan appa yang jagain Naya"

"Baiklah" Jimin menarik Nay kemeja makan.

"Kau ini Jim, kalau eomma berpikir aku malas bagaimana"

"Tidak sayang, eomma pasti ngerti" Seraya senyum.

Double up😚
Vote komen selalu
Enjoy the Reading 💜😇💜💜

My bias is my husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang