Berat memutuskan ini semua bagi Nay.Dan dengan lapang dada Nay mengucapkan keputusan nya."Yaa aku akan memberimu kesempatan untuk yang terakhir kalinya"
"Terimakasih Nay" Jimin reflek memeluk Nay.
"Lepaskan pelukan mu" Datar Nay.
"Ahh maaf"
***
05.30 AM
Nay bangun tidur dan disamping nya sudah ada Jimin,posisinya tuh Nay disebalah kiri Naya ditengah Jimin di sebelah kanan.
"Jadi semalam aku tidur sama Jimin" Nay melihat baju nya dan masih utuh.
"Hufftt syukur lah" Batin Nay.
"Aku tidak apa-apain kamu Nay" Kata Jimin sambil tersenyum.
"Aku cuma jaga-jaga"
"Wahh anak ayah sudah bangun" Naya baru saja bangun.
"Tolong keluar"
"Tapi"
"Cepat"
"Iya iya" Lebih baik Jimin mengalah.
"Haii anak bunda sudah bangun" Nay mencium Naya.
"Kita akan makan bareng kakek,omah dan... ayah" Ucapannya mengecil.Nay menggendong Naya untuk turun kebawah.
Meja makan
"Loh belum ada makanan" Nay melihat jam dan masih jam 5 lewat 35 mnt.
"Ahh kita bangun lebih awal dari yang lain" Nay menuju dapur dan melihat bibinya lagi masak.
"Bi masak apa?"
"Loh non tumben jam segini sudah bangun"
"Memang nya jam berapa aku bangun"
"Biasanya kan jam 6"
"Kan sekarang sudah ada Naya jadi aku terbiasa bangun lebih awal" Bibinya hanya mengangguk.
"Boleh Nay bantu?"
"Ahh tidak usah non,Naya sudah boleh makan non?"
"Belum nunggu sebulan lagi bi"
"Ohhh,yasudah non duduk saja"
"Ahh tidak bi Nay akan ajak Naya ke taman rumah"
"Ohh yasudah"
***
Taman Rumah
Entah kebetulan atau apa Nay ketemu Jimin sedang duduk dikursi taman.
Nay ingin masuk kembali kerumah tapi dihentikan dengan ucapan Jimin.
"Tidak usah kembali lagi" Nay juga tidak ingin balik lagi akhirnya dia duduk disamping Jimin.
Suasana canggung "Selama ini kau tinggal dimana Nay?"
"Dirumah"
"Iya Nay tapi didaerah mana?"
"Kau tidak akan tahu"
"Ahh yasudah,Nay ijinkan aku menggendong Naya" Nay membolehkan nya.
"Jim apa yang membuat mu yakin kalau anak yang dikandung Rose bukan anak mu?" Jimin hanya memperhatikan wajah Naya.
"Lihat aku!,apa yang membuat mu yakin?"
"Karna aku tidak mengeluarkan didalam" Ucapan Jimin sangat jujur.Jujur atau polos?.
"Apa kau tahu itu? Kau bahkan dalam posisi setengah sadar waktu itu"
"Tidak Nay, aku sadar sepenuhnya"
"Kalau kau sadar kenapa kau lakukan itu?", " Sangat bodoh " Gumam Nay.
"Ya aku memang bodoh karna aku ngelakuin itu cuma mau jadiin dia pelampiasan"
"Kau sudah punya aku kan saat itu?"
"Aku tidak mau menyakiti kamu dan menjadikan pelampiasan amarah ku"
"Tapi dengan kau melakukan itu dengan Rose kau sudah menyakiti ku lebih dari kau melampiaskan amarah mu"
"Aku juga tidak mau melakukan itu tapi minumanku diberi obat oleh jalang itu"
"Sudahlah, aku hanya memberi kau waktu satu minggu kalau kau tidak mendapatkan bukti aku akan berpisah dengan mu dan kembali ke tempat dimana aku mendapat ketenangan,bersama Naya"
"Kau tidak bisa memisahkan ku dengan Naya Nay, tidak akan bisa dan aku tidak akan biarkan itu terjadi" Semangat Jimin semakin menggebu gebu.
"Demi kau dan Naya aku akan melakukan apapun agar kita bisa kembali bersama"
"Buktikan ucapanmu" Nay mengambil Naya dari gendongan Jimin dan masuk kedalam.
Ruang makan
"Loh Nay kamu habis dari mana? Tadi mamah naik keatas kamu tidak ada,ohh iya Jimin juga tidak ada"
"Nay habis dari taman mah, Jimin-"
"Selamat pagi mah pah" Sapa Jimin.
"Pagi,kau habis dari mana?"
"Dari luar mah"
"Sudah dulu bicaranya sini kita makan" Ajak papahnya.
Mereka makan sama-sama.Nay merindukan ini semua. "Naya belum makan?"
"Belum pah Naya masih minum asi"
Jimin sudah selesai makan tapi Nay belum dan Jimin tahu Nay kesusahan karna harus makan sambil gendong Naya.
"Nay sini aku yang gendong Nayanya" Nay memberikan Naya kepada Jimin.
"Ohh udah dimaafin nih ceritanya" Goda sang mamah Jimin hanya senyum-senyum sedang kan Nay tidak menghiraukan nya.
***
03.00 PM
Sore ini Jimin kembali ke apartemen nya. "Aku pulang dulu Nay,aku akan kembali lagi kesini setelah aku mendapatkan buktinya,tapi kalau aku tidak mendapatkan bukti itu aku memohon pada mu agar jangn pisahkan aku dengan Naya"
"Lihat saja nanti" Jimin mencium Naya.
"Ayah akan kembali untuk membawamu dan bunda mu, tunggu ayah sayang"
"Jimin pamit mah pah"
"Iya hati-hati Jim" Setelah Jimin pergi Nay masuk kedalam rumahnya.
Haii,aku lagi rajin up nih😊
Nay udh kasih kesempatan tuh, tinggal tunggu Jimin dapat bukti atau tidak.
Vote komen jangan lupaa!
Enjoy the Reading💜💜💜Taehyung oppa 😭💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
My bias is my husband [END]
Fanfiction❌🌚❌ Seorang ceo muda bernama Nayla yang sangat mencintai boyband asal Korea,akhirnya bisa mewujudkan mimpinya untuk ketemu idolanya. Dan gak disangka semenjak dia bertemu dengan idolanya dia jadi sangat sering ketemu dengan idolanya sampai² kedek...