Part 22 (check up II)

1.2K 88 10
                                    


Warning!
Jangan emosi ya bacanya, santai aja😙
Vote nya jangan pelit, okey

Nay pov

Pekerjaan rumah sudah beres, walaupun yang ngerjain bibi tapi aku membantunya mungkin akan meringankan pekerjaannya.

Aku sedang siap siap sambil nunggu Jimin jemput.Aku masih menunggunya, padahal seharusnya sekarang Jimin jemput.

Kemana dia? Apa Naya ada bersamanya? Ditelfon ga diangkat.Sekarang jam 1 lewat 15,aku masih setia menunggu nya sambil terus menelfon nya.Percuma saja aku nelfon tapi handphone nya tidak aktif.

"Baiklah aku akan nunggu 15 menit lagi"

Pov off

15 menit berlalu Jimin sama sekali belum mengabari Nay.Nay memutuskan untuk kerumah sakit sendiri ralat beserta supir.

"Pak bapak tunggu sini ya"

"Baik nyonya"

Nay masuk kedalam rumah sakit.Rumah sakitnya lumayan sepi.Nay menunggu namanya dipanggil.Sebenarnya dia sangat ingin Jimin menemaninya tapi yasudah lah mungkin lain kali.

Nay nunggu tidak lama akhirnya namanya dipanggil.Hasil check up nya bagus.Jenis kelaminnya laki-laki.Tapi dokternya heran kenapa dia tidak diantar suaminya, Nay bilang aja dia lagi di luar kota.

Nay keluar dari ruang dokternya.Nay lagi jalan dengan santai nya tapi ada saja yang menabrak pundaknya.

Bugh..

"Awhss..."

"Ahh maaf aku tidak sengaja" Deg! Nay kenal suara itu. Nay melihat orang itu dan...

"Jimin"

"Nay"

Nay melihat sekitarnya,Jimin menggendong seorang anak kecil dan dibelakangnya ada perempuan bisa Nay pastikan kalau itu adalah ibu anak itu.

Nay tidak melihat jelas perempuan itu karna dia pakai masker dan ketutupan Jimin.Nay mencari Naya. "Dimana Naya?"

"Nanti Nay" Jimin langsung membawa anak itu ke ruang ICU.Nay membiarkan Jimin membawa anak itu.Yang terpenting buat Nay adalah Naya anaknya sekarang ada dimana.

Nay langsung ke parkiran mobil mencari mobil Jimin.Tidak susah untuk Nay mencari mobil Jimin.Dan benar saja didalam ada Naya sedang baca buku.

"Gila!Jimin gila, seenggaknya dia membawa Naya turun" Nay membatin.Nay mengetuk jendela mobil.Naya langsung nengok ke jendela. Didalam Naya memanggil bundanya.

"Naya sayang kamu bisa buka pintunya" Teriak Nay.Naya ngangguk.

"Bundaa" Naya memeluk Nay.

"Kamu gapapa sayang?"

"Tidak bunda"

"Ikut bunda pulang ya"

"Ayah?"

"Nanti bunda kasih tahu"

"Baiklah bunda ayo kita pulang"

***

Mereka sudah sampai dirumah. "Naya bisa ceritakan ke bunda apa yang terjadi?"

"Ohh itu bisa bunda,sebenarnya daritadi Naya ingin beri tahu bunda tapi bunda kelihatan lelah jadi Naya tunggu dirumah aja"

"Iya sayang tidak apa apa"

"Emm jadi gini bunda tadi tuh pas jam pulang Naya keluar bareng sama Jihoon,Naya ingin nyamperin ayah dan Jihoon ingin nyamperin ibunya tapi ibu dan mobilnya ada disebrang jalan,ehh pas Jihoon mau nyebrang ada mobil truk yang melintas sangat cepat sampai sulit untuk ngerem mendadak,Jihoon kaget dia diam ditempat mungkin dia syok.Tabrakan pun tidak bisa dihindari.Supirnya kabur jadi ayah yang menyelamatkan Jihoon dan membawanya kerumah sakit,Naya tidak diperbolehkan masuk kata ayah suruh tunggu aja nanti ayah balik cepat, gitu kata ayah" Naya narik napas mungkin kepanjangan bicaranya.

My bias is my husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang