||5. Gelang yang Sama||

641 71 10
                                    

🌧️🌧️🌧️

"Terkadang teman yang konyol, adalah teman yang bisa memberi saran terbaik untuk kita."

🌧️🌧️🌧️

"Baiklah anak-anak, kita lanjut materi besok lusa. Selamat siang," ucap pria yang baru saja selesai menjelaskan materi hari ini, ia lalu keluar kelas setelah menutup pembelajaran, karena bel tanda istirahat telah berbunyi.

"Siang, Pak!"

"Ke kantin, yuk? Sekalian gue anterin lo keliling sekolah, biar lo tau wilayah sekolah ini," ajak Shasa semangat. Rayna berfikir sejenak, ia sebenarnya tidak ingin beranjak dari tempatnya duduk, tetapi perutnya lapar.

"Ya udah, yok!" Rayna dan Shasa pun berjalan menuju kantin sekolah.

♡️♡️♡️

Kantin sekolah begitu ramai dengan siswa siswi yang mengistirahatkan diri mereka dari materi beberapa jam yang lalu. Untung saja masih ada sisa tempat duduk untuk Rayna dan Shasa, jadi mereka tidak perlu menunggu kantin sepi.

Rayna duduk berhadapan dengan Shasa. "Gue pesenin makanan ya? Lo mau pesen apa?" tanya Shasa kepada Rayna.

"Apa aja deh, samain aja kaya lo," jawab Rayna. Shasa mengangguk lalu segera beranjak menuju jejeran tempat yang menyediakan berbagai makanan serta minuman.

Rayna melihat ke sekitar, ia ingin memastikan apakah ada keberadaan cowok itu di sini. Tentu saja Rayna tidak menemukan cowok itu, selain ia tidak ingat dengan wajahnya, kantin ini juga begitu ramai jadi sulit untuk Rayna mencarinya.

"Hayo! Cari apaan si?" Kefokusan Rayna teralihkan oleh kedatangan Shasa kembali, dengan membawa dua mangkuk baso dan dua gelas es teh manis di atas nampan.

"Ah, nggak ada, kok. Btw, lo kok cepet banget, sih pesennya?" tanya Rayna, karena Shasa begitu cepat membeli makanan di kantin yang begitu ramai ini. Shasa lalu terkekeh seraya menyodorkan satu mangkuk baso dan es teh ke arah Rayna.

"Haha. Gue udah langganan sama Mba Yuli, orang yang jual baso sama es ini. Jadi, kalo dia liat gue, gue diduluin sama dia."

"Enak banget ya, kalo antri lo bisa lumutan." Kali ini Rayna yang terkekeh.

"Iya. Yaudah dimakan. Abis ini kita keliling sekolah."

"Emm ... gak usah deh kayanya, Sha," tolak Rayna. Ia tidak ingin bertemu dengan cowok itu jika Rayna menjelajahi area sekolah ini, Rayna belum siap.

"Loh, kenapa? Biar lo tau area sekolah ini."

"Gak papa, takutnya nanti kita telat masuk kelas," kata Rayna bohong. Berharap Shasa mau mengerti.

"Ya ampun, lo ketakutan banget si. Santai aja kali, gak akan telat, kok!" Shasa tertawa renyah melihat sikap teman barunya ini.

"Hehe ... gak papa, Sha, nanti aja. Kalo pulang sekolah gimana? Kan lebih enak tuh," tawar Rayna. Shasa mengangguk setuju.

"Ok, deh! Kalo lo maunya pulang sekolah, karena gue temen yang baik jadi setuju-setuju aja," jawab Shasa. Rayna tersenyum mendengarnya. Ia lalu melanjutkan acara makannya dengan tenang. Tanpa mengetahui bahwa ada seseorang yang baru saja keluar dari area kantin dengan begitu kesal sekaligus bingung.

♡️♡️♡️

Sena duduk bersebelahan dengan Satya dan Tiara di kursi kantin yang berada di pojokan. Ia memang sengaja memilih tempat di sini karena begitu tenang walaupun keadaan kantin ini begitu ramai.

UnforgettableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang