||11. Cowok Famous Ke-2||

351 53 14
                                    

🌧️🌧️🌧️

"Jelas keberadaannya sangat diinginkan banyak orang. Orang baik, asik dan juga tampan. Bukankah itu sesuatu yang disukai cewek sekarang?"

🌧️🌧️🌧️

Rayna melangkah ke lantai atas menuju kamarnya. Ia berhenti saat melihat kamar di sampingnya terbuka, karena penasaran Rayna melangkah mendekat. Setahunya kamar itu tidak pernah terbuka, karena pukul empat sore seperti ini hanya Rayna yang ada di rumah.

Rayna membuka sedikit setelah mengetuk pintu, dan melihat adiknya tengah terlentang sambil memainkan ponsel. Rayna melangkah mendekat.

"Tumben lo udah pulang, gak ke toko?" tanya Rayna. Karena tidak biasanya adiknya sudah ada di rumah sore ini, padahal biasanya pulang sekolah ia langsung ke toko kue mamanya dan pulang malam hari.

"Nggak. Males kalo di sana aku cuman diem," jawab adiknya yang bernama Rara. Rayna duduk di samping adiknya.

"Lagian lo kurang kerjaan pulang sekolah langsung ke sana sampe malem. Daripada lo ke sana, mending belajar di rumah, kan," tutur Rayna. Ia juga kesal kepada kedua orangtuanya yang hanya mementingkan pekerjaan.

"Iya, aku gak akan ke sana lagi," ucap Rara sambil terus memainkan ponselnya.

"Ya udah bagus. Gue pulang sekolah cepet, kok. Paling telat jam lima sore, jadi lo langsung pulang ke rumah aja."

Rayna keluar kamar Rara setelah melihat adiknya mengangguk. Ia lalu melangkah ke kamarnya membaringkan tubuh di kasur.

Ting.

Suara notifikasi ponsel Rayna berbunyi, Rayna dengan cepat mengeceknya masih dengan posisi berbaring.

Satu pesan WhatsApp yang masuk dari nomor yang tidak dikenal, tapi Rayna tahu siapa orang itu saat membaca pesannya.

+6283119514101
Hujan, lo udah nyampe rumah?

Rayna'r
Udah

+6283119514101
Pasti lo belum save WA gue, ya?

Rayna'r
Emang belom

+6283119514101
Jahat banget si lo, Rayn. Kebanyakan orang tuh pengen punya kontak gue, lo malah gak mau.

Rayna'r
Gak penting

Drttt ... drttt ... drttt ....

+6283119514101
WhatsApp voice call

Rayna mengernyit, dengan cepat ia mengangkatnya.

"Kenapa?"

"Save nomor gue, gue maksa. Masa ia gak mau satu kontak sama cowok seganteng gue? Aneh lo," ucap cowok di sebrang sana yang tak lain adalah Sena.

"Dasar narsis," cibir Rayna. "Oh, iya, Bang. Tadi kan gue didatengin sama banyak orang pas di gerbang sekolah. Kebanyakan si, kakak kelas," lanjut Rayna memberi tahu Sena.

"Serius lo? Lo gak diapa-apain, kan?" tanya Sena terdengar begitu khawatir.

"Nggak, kok. Tapi banyak banget yang minta nomor lo, ya gue bilang aja gak punya. Emang gue gak punya, kan. Kalo punya pun gue harus izin dulu, gak sembarangan ngasih gitu aja. Nah, gue janjinya kalo lo ngasih bakal gue kasih tau ke mereka," jelas Rayna panjang lebar.

UnforgettableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang