🌧️🌧️🌧️
"Akan selalu ada masa-masa yang ingin dilupa, tapi tak pernah mampu tuk dilupa."
🌧️🌧️🌧️
"Kita memang keliatan mirip. Gue sama dia sepupu." Rayna terdiam. Ia tak percaya dengan pengakuan Sena barusan. Ia lalu mengejar Sena dengan benak penuh pertanyaan.
"Sepupu?" Sena hanya mengangguk mengiyakan.
"Naik," titah Sena menunjuk tangga menuju rumah pohon menggunakan dagunya.
"Boleh?" tanya Rayna memastikan. Padahal ia masih penasaran dengan pengakuan Sena bahwa ia bersepupu dengan Dio. Karena Sena tidak kembali membahasnya ia memilih untuk diam, mungkin Sena memang tidak ingin menyinggung masalah itu.
"Bolehlah. Ngapain gue ajak lo ke sini kan, kalo gak boleh," Rayna mengangguk. Ia lalu melangkah menaiki tangga disusul oleh Sena dibelakangnya. Melewati jembatan kecil yang ada ditengah-tengah rumah pohon.
Sesampainya Rayna di dalam rumah pohon, ia kembali terpukau dengan apa yang ada di dalamnya. Rak-rak penuh buku berjajar di ruangan yang didominasi oleh kayu. Ada juga tupai peliharaan Sena dalam sebuah kandang yang terkunci, Rayna hanya meliriknya sekilas.
Rayna melangkah mendekat, ia melihat buku-buku yang tertata di rak. Ia sampai bingung, apa Sena membaca buku sebanyak ini?
"Lo maniak buku atau gimana, sih? Banyak banget bukunya," ucap Rayna tanpa menoleh ke Sena yang tengah memberi makan tupai peliharaannya.
"Ya bisa dibilang gitu. Dari kecil gue emang udah hobi baca, setiap hari pasti ada aja buku yang gue baca, baik pelajaran maupun novel," jelas Sena. Ia lalu melangkah mendekati Rayna dan membuka-buka buku. "Tapi gue masih keliatan cool, kan? Gak nerd." Sena terkekeh sendiri dengan ucapannya, ia lalu menunjukan gaya cool-nya ke arah Rayna yang menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.
"Cowok yang suka baca buku itu gak nerd, tapi keren. Gue juga suka baca buku, lebih tepatnya si cuman baca buku novel," ungkap Rayna diakhiri tawa.
"Dasar males," ledek Sena. "Iyalah. Buku aja gue cinta, apalagi lo, kan." Rayna memutar bola matanya malas mendengar ucapan Sena selanjutnya.
"Gak nyambung lo, malah tiba-tiba ke situ." Sena tertawa terbahak sambil terus mencari-cari buku yang akan dipinjam oleh Rayna nanti.
Rayna mengernyitkan dahinya saat melihat satu buku yang terlihat begitu tua, tersimpan rapi di dalam kotak kecil yang terkunci di dinding rumah pohon. Ia tertarik saat membaca judulnya '3 Mimpi yang Pudar'
"Ini buku apa?" tanya Rayna seraya menoleh ke arah Sena yang sibuk mencari buku. Sena menoleh, awalnya ia terpaku melihat Rayna menunjuk buku dalam kotak itu, tapi ia mencoba biasa saja dan melangkah mendekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgettable
Dla nastolatkówRayna Roseline, gadis yang terjebak di dalam masa lalunya. Ia begitu sulit melupakan. Ketika ia mulai lupa keadaan justru memaksanya kembali bertemu dengan masa lalunya itu. Seakan waktu memang sedang mempermainkan perasaannya, atau justru ingin men...