||1. Apa Lagi Ini?||

1K 95 29
                                    

🌧️🌧️🌧️

"Rasa sakit yang sudah lama dipendam, lalu kembali muncul kepermukaan. Bukankah itu suatu kesakitan yang nyata?"

🌧️🌧️🌧️

Suasana di meja makan begitu hening di pagi hari ini, tidak ada satupun yang berbicara diantara keempat orang yang tengah sarapan pagi. Keheningan ini sudah terbiasa tercipta, kesibukan kedua orang tua, membuat Rayna tidak begitu dekat dengan keluarganya.

Ayahnya yang menjabat sebagai manajer di kantor, sudah pasti sangat sibuk. Ditambah lagi dengan mamanya yang membuka toko kue, memiliki banyak cabang diberbagai kota membuatnya juga sering pulang larut malam.

Keluarganya memang sudah kembali utuh seperti dulu, tetapi sama sekali tidak membuat Rayna lupa akan kekecewaannya. Ia masih menyimpan kekecewaan kepada ayahnya yang dulu pernah meninggalkan keluarga ini demi wanita lain. Entah kenapa mamanya begitu mudah menerima kembali ayahnya ke rumah ini, sedangkan Rayna begitu sulit. Ayahnya yang sekarang ini semakin sibuk dengan pekerjaan, membuat Rayna semakin jauh dan tidak mengenal sosok Ayah.

Rayna anak kedua dari tiga bersaudara, ia tinggal bersama kedua orang tua dan juga adik perempuannya yang masih kelas dua SMP. Sedangkan Kakak laki-lakinya kuliah di universitas yang ada di London.

Rayna sudah satu tahun ini tidak mau berbicara dengan ayahnya, ia masih sulit menerima. Rayna bukan tidak ingin memaafkan, tetapi kembalinya Ayah Rayna ke rumah ini, sama sekali tidak membuat dia sadar atas kesalahannya dulu. Ayahnya itu tetap saja berlaku kasar.

"Besok pagi kita sudah bisa pindah ke Bandung, kalian bisa kemas barang-barang kalian."

Uhuk uhuk

Rayna dengan cepat meraih air di depannya, ucapan tiba-tiba itu membuat Rayna terkejut, menyebabkan ia tersedak makanannya sendri.

"Apa-apaan si, Yah! Kok, mendadak begini?!" bantah Rayna cepat. Ia sama sekali bingung dengan ayahnya yang langsung saja memutuskan sesuatu tanpa membicarakannya terlebih dahulu.

"Mendadak gimana? Kamunya saja yang nggak tau," jawab Danu acuh tak acuh. Tentu saja Rayna tidak mengerti apa maksud ucapan ayahnya itu.

"Aku memang gak tau, gak ada yang kasih tahu aku kalo mau pindah rumah," ucap Rayna menegaskan.

"Maafkan Mama, Rayna. Mama lupa kasih tahu kamu kalo kita akan pindah rumah. Jadi besok kita memang benar akan pindah ke Bandung, Mama dan Ayah sudah urus semuanya. Sekolah kamu juga sudah Mama urus, kamu akan masuk sekolah baru di SMA Tirtajaya Bangsa yang ada di Bandung. Sekolah yang kamu mau itu, loh," jelas Sinta panjang lebar.

Rayna membulatkan matanya lebar-lebar mendengar nama sekolah yang baru saja mamanya sebutkan itu. "Nggak, Ma! Aku gak mau pindah ke sana, apalagi sekolah di SMA itu. Aku gak mau, Ma!" Rayna memberhentikan acaranya makannya, seketika meja makan yang tadi sepi sudah ramai dengan perdebatan.

"Loh, kok gak mau? Itu sekolah yang kamu mau dulu, kan? Mama sama Ayah udah daftarin kamu, loh." Rayna memang ingin bersekolah di sana dulu, tapi saat ia masih bersama dengan cowok itu. Kali ini Rayna tidak ingin. Jangankan satu sekolah dengan masa lalunya, menginjak kota yang ada cowok itupun Rayna sudah enggan.

"Itu dulu, Ma. Kali ini Rayna gak mau! Rayna gak mau pindah ke Bandung. Kenapa si, Mama sama Ayah gak bilang dulu sama aku? Aku juga perlu tau dimana aku tinggal dan sekolah kalo pindah dari rumah ini!"

"Kamu mau membantah? Terserah kamu kalo kamu gak mau ikut, biar aja kamu jadi gelandangan disini sendirian. Saya gak akan mau urus kamu! Saya sudah terlanjur menandatangani kontrak, dan kamu gak akan bisa bikin semuanya seperti apa yang kamu mau, Rayna!" Bentak Ayah Rayna tak peduli. Rayna marah, kenapa keluarganya ini begitu mementingkan dirinya sendiri.

Rayna beranjak dari tempatnya duduk. Selera makannya hilang. Ia segera pergi dari ruang makan dan naik ke lantai atas menuju kamarnya. Rayna yang sudah rapi memakai seragam sekolah menjadi malas untuk masuk sekolah hari ini.

"Rayna, Ayah belum selesai bicara!"

"Sudah, biar nanti aku aja yang bujuk dia," ucap Sinta menenangkan suaminya. Rara, adik Rayna yang sedari tadi terdiam ikut beranjak dari tempatnya duduk.

"Ma, Yah. Rara berangkat sekolah dulu ya," ucap Rara seraya menyalami punggung tangan Mama dan juga ayahnya.

♡️♡️♡️

Didalam kamar Rayna menangis dalam diam, ia bukan tidak ingin pindah rumah ke Bandung. Tetapi Bandung adalah tempat yang tidak ingin Rayna kunjungi lagi setelah mengenal cowok yang telah meninggalkannya satu tahun lalu. Rayna sudah sedikit lupa dengan rasa sakit itu, ia tak ingin kembali mengenang masa dimana pertama kali ia bertemu dengan cowok itu. Apalagi kali ini ia harus satu sekolah dengan masa lalunya. Bagaimana bisa Rayna menerima itu dengan mudah.

Maaf, terima kasih dan lupakan

Kata-kata itu kembali terngiang dipikiran Rayna, membuat Rayna tidak bisa menyembunyikan rasa sakitnya. Sekeras apapun ia mencoba untuk menghilangkan kenangan itu, semakin sakit yang Rayna rasa.

"Arghhh!!!"

"Rayna ... sayang, Mama masuk ya?" Rayna dengan cepat menghapus air matanya dan menyembunyikan diri dibalik selimut, tak ingin mamanya melihat dirinya tengah menangis. Sinta masuk ke dalam kamar lalu duduk di tepi ranjang.

"Sayang, Mama tau kamu gak setuju sama keputusan ini. Tapi kita harus pindah ke sana besok. Nggak apa-apa, kan?" Rayna tak bergeming, ia tentu sulit menerima keputusan itu. "Itu, kan sekolah yang kamu mau dulu. Sekarang kamu udah bisa bersekolah di sana walaupun sebagai murid baru. Mama juga banyak yang harus diurus di sana. Toko Mama di sana, kan udah mau di buka." Rayna tak habis pikir, kenapa di saat seperti ini orang tuanya masih saja mementingkan pekerjaan? Tidak mementingkan sedikitpun perasaan Rayna yang kacau.

"Mama harap kamu bisa mengerti, ya. Kamu kan udah dewasa. Mama ke bawah dulu, jangan lupa kamu bereskan barang-barang kamu." Tak lama dari itu terdengar Sinta keluar dari kamar Rayna, meninggalkan Rayna dalam keheningan yang mengantarkannya kembali menuju masa lalu.

Gue udah lupa. Gue gak akan ingat lo lagi. Batin Rayna.

♡️♡️♡️

Thanks my readers udah baca sampe sini, buat kalian lope lope💙💯√√

Silahkan vote dan komennya, ya.

See you next chapters!!!


Salam Dari Ranf^^

UnforgettableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang