RAINA 5 - Gavin

382 33 4
                                    

Jam pertama dan kedua kosong membuat semua murid berhamburan keluar kelas. Beberapa ada yang tetap di kelas, salah satunya Bisma yang duduk dibawah mejanya.

Bisma tampak tak bersemangat hari ini. Setelah menerima surat kemarin, dia benar-benar tak bisa menghubungi Raina. Hal itu membuatnya merasa bersalah dan sedih dalam waktu bersamaan. Terutama saat dia melihat surat itu, hatinya merasa sakit.

"Bis Kota!"

Suara cempreng itu membuyarkan lamunannya. Siapa lagi kalau bukan Eria. Mau tak mau Bisma menolehkan kepalanya malas. "Hm?"

"Pinjem buku paket yak!" Eria tak peduli dengan wajah kusut Bisma yang masih diam di tempatnya. Tanpa permisi cewek itu mengobrak-abrik tas Bisma.

Bisma yang tadinya tak peduli tiba-tiba bangkit dari duduknya. "Heh, lo nggak so--"

Deg!

Eria berhasil menemukan sesuatu dari dalam tasnya. Cewek itu menolehkan kepalanya ke arah Bisma. "Surat dari Kak Raina lo bawa terus?"

Sial, umpatnya dalam hati.

Eria memang tak mengatakannya dengan keras, tapi tetap saja hal itu memalukan bagi Bisma. Secepat kilat tangan Bisma merebut surat itu dari tangan Eria, memasukkannya ke dalam saku celana.

"Diajarin sopan santun sama orang tua nggak sih lo?!" Bisma tampak meninggikan suaranya karena kesal.

Merasa tak terima, Eria pun ikut meninggikan suaranya. "Biasanya juga lo suruh gue ambil sendiri!"

"Gue kan nggak pernah bawa buku paket!" balas Bisma. Perhatian teman-teman kelasnya kini teralihkan karena perdebatan kecil mereka.

"Yaudah nggak usah ngegas dong!" Eria mendengus kesal lantas kembali ke tempat duduknya.

Bisma berdecak. Cowok itu memilih pergi dari kelas dengan kaki berdentum daripada amarahnya semakin meluap. 

Eria mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seseorang. "Harus dilaporin nih," ucapnya sambil tersenyum penuh arti.

Kodomo (3)

Eria

Lapor!
Surat dari kak Raina dibawa terus sama Bisma ke sekolah
Bisma juga keliatan sedih pas liat surat itu
Laporan selesai

Inta

Tuhkan dibilang juga apa

Pasti Si Bisma masih suka sama kak Rain

Raina

Beneran?

Segitunya kah sampe dibawa ke sekolah tiap hari?

Eria

Beneran

Gue liat sendiri

Kayak panik gitu pas ketahuan dia bawa suratnya

Sok-sokan malu dia mah

Raina

Bagus deh kalo dia nggak benci sama gue

Inta

Mana bisa dia benci sama kakak

***

Genap dua minggu Raina tak menghubungi Bisma, rasanya dia sudah mulai terbiasa. Memang tak mudah, tapi dia bisa melakukannya.

Raina✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang