Maaf jika banyak typo:)🍎
▶◽◀
"Hiks..." tangis Irene kembali pecah saat ia melihat keadaan dirinya di pagi ini.
Hanya terbalut selimut dengan Suho yang memeluknya. Mungkin laki-laki Kim itu keadaannya sama dengan dirinya. Irene mencoba melepaskan tangan Suho yang melingkar di perutnya, tanpa mengganggu tidur bosnya itu.
Memunguti pakaian yang berserakan, lalu memakainya masih dengan isak tangis. Mengingat perlakuan Suho tadi malam membuat perempuan Bae itu membenci dirinya sendiri.
Melihat cermin sebentar, Irene memejamkan matanya dan menahan nafas pertanda ia menahan emosi. Menyentuh leher yang dipenuhi tanda-tanda kemerahan.
"Arghhh!!!" Pekiknya memukul meja beberapa kali. Tak perduli bosnya itu akan bangun atau tidak.
Sebenarnya Suho sudah bangun, hanya saja ia tetap memejamkan matanya. Ia tak berani membuka matanya, karena ia takut berhadapan dengan perempuang yang tadi malam menjadi pelampiasannya.
"Hiks... mama... papa... maafin aku," Irene menangus dengan menutup wajah menggunakan dua tangannya.
Setelah cukup lama Irene menangis, akhirnya perempuan itu pergi dari kamar laknat tersebut. Meninggalkan Suho dengan rasa bersalahnya itu dan masih dalam keadaan tertutup selimut.
Setelah dirasa cukup menjauh, Suho pun bangkit dan mengusap kasar wajahnya. Menyesali apa yang ia lakukan tadi malam, dan mencoba berfikir.
"Gue udah ingkar janji ke Jisoo," gumamnya.
"Ya Tuhan.... gimana ini?" Suho menggigit kukunya.
"Gimana kalo Irene hamil?"
"Arghh!!!"
Suho tampak sangat frustasi. Setelah bosan terdiam, laki-laki Kim tersebut memunguti pakaiannya dan memakainya dengan cepat. Ia harus pulang sekarang. Tetapi apa yang akan ia katakan pada Jisoo nanti?
"Kris," gumamnya dan mengambil ponselnya.
"Arghh!!" Sayang, benda pipih miliknya itu mati.
"Gue harus buru-buru pulang," ujarnya dan bergegas pulang.
▶◽◀
Suho terus fokus pada jalanan. Tetapi tiba-tiba lampu merah menyala, dan membuat dirinya menghentikan laju mobilnya.
Para pejalan kaki mulai menyebrang jalan. Salah satu dari mereka membuat Suho mematung. Ya, perempuan Bae yang merupakan sekertarisnya itu juga menyebrang.
Rasa bersalah semakin mendominasi dirinya kala melihat Irene yang kesusahan jalan.
Suho meringis sendiri. Mengingat ada bercak darah di kasur yang mereka tiduri semalam, hingga pagi ini.
Mata sembab Irene juga terlihat jelas kala perempuan itu mendongakkan wajahnya. Apa lagi, Irene lebih sering menunduk. Sepertinya perempuan itu menangus semalaman.
Tin....
Tinnn....
Tinnnnn.....Suara klakson dari mobil-mobil di belakang mobil Suho membuat lelaki Kim itu sadar dari lamunannya. Ternyata lampu sudah berubah menjadi warna hijau, dan membuat dirinya harus melajukan kembali mobilnya.
Beberapa menit berlalu. Kini Suho telah sampai di kediamannya. Disambut oleh istrinya, Jisoo yang kini menunjukkan senyum padanya.
"Jangan peluk!" Ujar Suho dan membuat Jisoo berhenti.
"Kenapa?" Tanya istrinya itu.
"Aku belum mandi, bau." Alasan Suho. Padahal, ia takut jika istrinya mencium bau lain dari tubuhnya.
Untungnya, Jisoo hanya mengangguk. "Kamu kenapa nggak bilang dulu, kalo mau nginep di rumahnya Kris?" Tanya perempuan itu.
Suho terkejut. Ia terdiam dengan pertanyaan yang terlontar dari istrinya itu.
"Semalam Kris bilang kalo kamu nginep di rumahnya. Sekalian ngerjain proyek," jelas Jisoo.
Untuk ini, sepertinya Suho harus berterima kasih kepada Kris karena telah menyelamatkan dirinya dari istrinya itu. Ia pun bernafas lega.
"Maaf, hp ku mati" ujar Suho.
Jisoo tersenyum. "Iya, Kris juga bilang gitu. Hp kamu mati dan kamu sibuk kan?"
Suho hanya tersenyum kikuk.
"Emang proyek apa sih, sampe sibuk banget?"
"Eum... proyek itu ... proyek yang-"
"Yaudah kalo nggak mau kasih tau," potong Jisoo.
"Aku mandi dulu ya," Suho mencoba menghindari istrinya.
Sedangkan Jisoo hanya mengangguk mengerti tanpa rasa curiga sedikitpun.
Suho memasuki kamar mandi dan bercermin. Memikirkan keadaan Irene sekarang. Apakah perempuan itu akan berangkat kerja? Atau malah akan mengundurkan diri? Apakah keadaannya baik-baik saja?
Tetapi, untuk pertanyaan terakhir, Suho tidak yakin sekertarisnya itu baik-baik saja. Bukannya ia sudah melihatnya sendiri tadi? Untuk jalan saja susah, apa lagi jika nanti Irene beraktivitas lebih?
T. B. C.
Jangan lupa votenya:)🍎

KAMU SEDANG MEMBACA
Dirimu dan Kamu_end-
Fiksi Penggemar▶◽◀ ✔ Rumah tangga pasangan Kim itu memang tak harmonis seperti dulu lagi. Empat tahun mereka menikah, tetapi sebuah masalah datang diantara keduanya. __________ "Saya hamil anak bapak," ujar Irene dengan mata tertutup. "Gimana bisa?" Suho kaget men...