Seharusnya ini lanjutan part 47
Maaf jika banyak typo🍎
_____________
"Choi Seungcheol," ujar Irene menatap Seungcheol.
"Kenapa Rene?" Tanya Seungcheol.
"Beri aku pekerjaan" ujar Irene. "Apapun" lanjutnya.
Seungcheol dan Sehun saling tatap. Bingung dengan pola pikir Irene yang tentu sangat berbeda dengan mereka.
"Tapi kan kamu baru lahiran," Sehun menatap Irene.
Perempuan Bae tersebut menggeleng. "Aku gapapa, tolong bantu aku. Aku sedang butuh uang," ujarnya dengan suara rendahnya.
Sehun menghela nafas, begitupun dengan Seungcheol. Mereka saling berfikir untuk memberi pekerjaan pada Irene atau tidak. Karena keduanya juga mengkhawatirkan kondisi Irene. Ia baru saja melahirkan, kondisi fisiknya tentu masih belum kuat. Selain itu, mentalnya juga pasti sedikit tertekan dengan masalah yang ia hadapi.
"Kalian bisa bantu kan?" Irene tampak memohon pada kedua pria itu.
Akhirnya keduanya pun mengangguk. Merasa tak tega jika harus menolak permintaan Irene. Perempuan Bae itu memang sedang membutuhkan bantuan.
____________________
Berkat bantuan Seungcheol dan Sehun, Irene kini menjadi salah satu karyawan di salah satu perusahaan. Memang hanya karyawan biasa, tetapi Irene nyaman karena jaraknya jauh dari rumah Suho ataupun kantor Suho.
Lagian, perusahaan ini bukan milik Seungcheol atau Sehun. Perusahaan ini milik orang yang Irene sendiri tidak mengenalnya.
Tetapi tak apa, ia harus bekerja untuk mencukupi kehidupannya.
Setelah pulang kantor, Irene juga bekerja menjadi kasir di mini market. Ia tentu tidak akan menyia-nyiakan waktunya hanya berdiam diri di kontrakan. Ia memilih bekerja untuk menyampingkan pikiran dan rasa rindunya pada sang anak.
Menghela nafas, Irene memang tak bisa terus menghindari pikirannya. Setiap ia bangun tidur, setiap ia makan, setiap ia akan tidur dan setiap waktu. Pikirannya tak akan lepas daei sosok kecil yang bersama ayahnya itu.
Apakah anaknya tidur dengan nyenyak?
Apakah anaknya makan dengan teratur?
Apakah anaknya sehat-sehat saja?
Apakah anaknya merepotkan bagi pasangan Kim itu?Tak ada jawaban untuk semua pertanyaan itu. Karena Irene hanya menyimpannya dalam hati. Ia takut untuk berdekatan dengan keluarga Suho, karena ia pikir lebih baik untuk menjauh.
Jika ia kembali mendekat, ia takut akan merusak rumah tangga pasangan itu. Lagi pula, Suho tak pernah mengenalkan dirinya pada keluarga. Meskipun pernikahan mereka resmi.
"Mama harap kamu bahagia sayang," itulah yang selalu Irene ucapkan ketika bayangan sang anak muncul di benaknya.
_______________________
Hari demi hari berlalu. Sudah lima bulan ini Irene bekerja dengan giat. Ia selalu bersikap ramah pada orang-orang. Ia dikenal pribadi yang baik di mata para rekan kerjanya.
"Kamu itu cantik, baik juga. Pasti bahagia banget ya jadi kamu,"
"Mana ada laki-laki yang bakal nolak kamu Rene, mereka mah nggak mungkin bisa nolak kamu,"
"Beruntung jadi kamu. Harusnya kamu dapet pengusaha kaya yang bisa bikin hidup kamu lebih baik,"
Banyak pujian yang selalu Irene terima. Ia tidak pernah menanggapi hal tersebut, dan hanya tersenyum pada lawan bicaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirimu dan Kamu_end-
Fanfic▶◽◀ ✔ Rumah tangga pasangan Kim itu memang tak harmonis seperti dulu lagi. Empat tahun mereka menikah, tetapi sebuah masalah datang diantara keduanya. __________ "Saya hamil anak bapak," ujar Irene dengan mata tertutup. "Gimana bisa?" Suho kaget men...