Maaf jika banyak typo🍎
▶◽◀
"Mau ke apartemen aku?" Tanya Kris kala mereka baru saja keluar dari rumah sakit.
"Nggak," jawab Irene lesu.
"Kenapa?," ujar Kris dan membuat langkah mereka terhenti.
"Aku mau pulang," ujar Irene. Ia benar-benar lemas sekarang. Rasanya tak tahan lagi ingin segera berbaring.
Kris hanya mengangguk paham. Ia segera menuntun Irene dan mengantarnya pulang. Tak ada percakapan hingga mereka sampai didepan gedung apartemen Irene.
"Mau aku temenin?" Tawar Kris.
"Nggak usah, makasih ya," ujar Irene dan keluar dari mobil itu. Melambaikan tangan dua kali, lalu memasuki gedung tanpa membiarkan Kris pergi dahulu.
Sedangkan di mobil, Kris hanya menghela nafas. Ia juga tak tahu harus bersikap bagaimana sekarang. Disatu sisi, rencananya mungkin akan berhasil lebih cepat dari susunannya. Tetapi disisi lain, ia merasa iba pada Irene.
Tanpa memikirkannya lebih panjang, laki-laki Wu itu langsung melajukan mobilnya meninggalkan area tersebut.
.
Bruk.
Sesampainya di kamar, Irene langsung menghempaskan tubuhnya diatas kasur. Membiarkan blazer dan tasnya terlempar ke lantai, juga sepatu hak tinggi yang masih setia berada di kakinya. Jangan lupakan pakaian kantor yang tentunya tak nyaman jika digunakan untuk tidur.
Tetapi Irene tak perduli. Tubuhnya sangat lemas, juga pernyataan dokter yang membuat ia cukup down. Ia butuh istirahat sekarang.
Kris Wu
Besok tak usah berangkat kerja.
Istirahatlah yang cukup.Hanya itu yang Irene lihat, setelahnya ia memejamkan mata dan tertidur pulas.
▶◽◀
"Maaf," ujar Jisoo sambil menunduk, memecah keheningan diantara keduanya.
Suho hanya diam. Ingin tahu apa yang akan dikatakan istrinya itu selanjutnya.
"Maaf aku egois," ujar perempuan Kim itu lagi.
Masih sama, sang suami tetap diam.
"Ada hal yang aku takut kalau kamu tau," ujar Jisoo menatap Suho.
"Apa?" Suho mencoba untuk tenang.
"Aku punya masalah di rahimku. Dan itu hal yang buat aku takut untuk untuk mengandung. Aku takut aku gagal, dan aku takut kamu akan kecewa," Jisoo menunduk lagi.
"Seberapa besar ketakukan kamu?" Tanya Suho. Pria Kim ini masih mencoba untuk tenang. Bagaimanapun, ia tak mau menekan istrinya.
Mendekat, mengangkat dagu istrinya dan mereka kembali saling tatap.
"Seberapa besar ketakutan kamu?" Suho mengulanginya.
"Kamu kecewa," jawab Jisoo dengan mata yang berkaca-kaca.
"Tapi sekarang aku udah kecewa sama kamu," ujar Suho pelan.
Jisoo kebali mencoba menunduk, tetapi Suho menahan dagunya. Hingga mata mereka tetap saling bertatapan.
"Aku takut kamu ninggalin aku," Jisoo kini tak sanggup menahan air matanya.
"Dan bertahan dengan sikap kamu?" Suho tetap mencoba tenang.
Jisoo menggeleng. Memegegang pergelangan tangan suaminya, dan mengucapkan kalimat yang membuat emosi Suho mereda seketika.
"Aku mau ikuti saran dokter, apapun resikonya." Ujar Jisoo lancar. Ia benar-benar sudah memikirkan hal ini setelah Sowon memberinya banyak hal yang membuat Jisoo mengubah pikirannya.
"Gimana liburan kamu? Gimana teman-teman yang kamu tinggal?" Sindir Suho menatap langit-langit ruang tengah.
"Suho..." lirih Jisoo. Suho pun menatap istrinya itu lagi.
"Aku serius. Tolong selalu ada disisiku, maka aku akan lakukan apapun untuk kamu," kali ini Suho merasakan jika Jisoo mengatakannya dengan tulus.
"Kamu yakin?"
Jisoo mengangguk mantap. Perempuan itu mengambil sesuatu dari dalam tas kecil miliknya, lalu membuka jaketnya, melepas sepatu dan juga membuka dua kancing baju atasnya.
"Perlu kita lakukan sekarang?" Ujar Jisoo sambil mengangkat pil yang diberikan dokter waktu itu.
Suho tersenyum tipis. Mulai mendekat dan menikmati waktu malam mereka bersama.🌚
▶◽◀
Pagi ini Suho tampak cerah. Ia bersikap ramah seperti biasa, dan menuju ke ruangannya.
Sedangkan berbeda dengan Irene. Perempuan itu tampak lemas dan gelisah. Kris memang menyarankannya untuk tidak berangkat bekerja hari ini, tetapi ia memaksa berangkat.
Bae Irene
Akan aku lakukanKris Wu
Sekarang?Bae Irene
YaKris Wu
Kamu yakin?Bae Irene
Lebih cepat lebih baik kan?Kris Wu
Benar.
Tapi kenapa secepat ini?Bae Irene
Kenapa?
Bukankah kamu cuma mau bantu aku hingga ini?
Atau ada maksud lainnya?Kris Wu
Ku rasa, kita harus bicara
Tunggu akuT. B. C.
Duhhhh mumet dehhh😅😅
Tunggu kelanjutannya ya🍎
Vote komen jangan lupa😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirimu dan Kamu_end-
Fanfiction▶◽◀ ✔ Rumah tangga pasangan Kim itu memang tak harmonis seperti dulu lagi. Empat tahun mereka menikah, tetapi sebuah masalah datang diantara keduanya. __________ "Saya hamil anak bapak," ujar Irene dengan mata tertutup. "Gimana bisa?" Suho kaget men...