▶◽◀
✔
Rumah tangga pasangan Kim itu memang tak harmonis seperti dulu lagi. Empat tahun mereka menikah, tetapi sebuah masalah datang diantara keduanya.
__________
"Saya hamil anak bapak," ujar Irene dengan mata tertutup.
"Gimana bisa?" Suho kaget men...
Sedaritadi Irene terus bergerak tak nyaman diatas tempat tidurnya. Entah mengapa sangat susah bahkan hanya untuk memejamkan mata. Ini hampir dini hari, tetapi kenapa nyawa dalam perutnya itu tak mengizinkan ia tidur?
Irene mengambil ponselnya di nakas. Menghubungi Suho yang mungkin sudah terlelap.
"Dia udah tidur," ujarnya lesu karena Suho tak mengangkat telponnya.
Kembali meletakkan ponselnya ditempat semula, ia juga mulai mencoba tidur. Tetapi bagaimanapun itu sangat sulit untuknya.
Irene kembali menghubungi Suho, dan tetap tak diangkat. Akhirnya perempuan itu pun memutuskan untuk menuju ke balkon. Dinginnya udara malam membuatnya agak kedinginan. Tetapi rasa dingin itu malah membuatnya nyaman.
"Ini yang kamu mau, hm?" Irene tersenyum menatap perutnya. Tak lupa dengan telapak tangan yang mengelusnya perlahan.
Cukup lama Irene berdiri, dan suara pintu kamar yang terbuka membuatnya berbalik. Suho ada disana lengkap dengan pakaian tidurnya. Pria itu berjalan cepat kearah Irene, dan langsung memeluk tubuh perempuan itu.
Perlahan Suho membawa Irene masuk dan memutup pintu menuju balkon. Suho menuntun Irene agar duduk di tepi ranjang, dan laki-laki itu menggenggam tangannya.
"Kenapa disana? Udaranya sangat dingin," Suho tampak khawatir.
Irene tersenyum dan langsung memeluk Suho. "Kenapa nggak angkat telpon ku? Aku kira kamu udah tidur," ujarnya.
Tangan Suho bergerak mengusap lembut surai panjang Irene. "Aku nggak mungkin angkat, takut Jisoo kebangun,"
Senyum Irene perlahan luntur. Benar, prioritas Suho hanyalah Jisoo yang menyandang status sebagai istri pertamanya.
"Tapi aku langsung kesini, takut ada apa-apa," Suho menangkup wajah Irene dan menatapnya lekat.
Hati Irene kembali menghangat mendengarnya. Perempuan itu kembali tersenyum manis dan membuat Suho kembali membawa Irene dalam dekapannya.
"Kenapa, hm?" Tanyanya.
Tangan Irene bergerak mengusap lengan Suho yang dilapisi oleh pakaian. Tampaknya ia berat untuk menjawabnya.
Merasa ganjal, Suho kembali melepaskan pelukannya dan menatap Irene dalam.
"Kenapa?" Tanya Suho lembut.
Irene menunduk menatap perutnya. "Dia nggak ngijinin aku buat tidur," ujarnya.
Suho menatap perut Irene dan tangannya terulur untuk mengelusnya. "Apa ini hobi baru kamu? Main ditengah malam?" Suho tersenyum mendekat pada perut Irene.
"Tidur ya," ujar Suho dan mengecup perut yang mulai buncit.
Perlahan, Pria Kim itu membantu Irene untuk berbaring. Setelah Irene nyaman, ia pun ikut berbaring disamping istri keduanya itu dan memeluknya.
"Istirahat," Suho mengusap pelipis Irene dengan ibu jarinya. Membuat perempuan itu merasakan kantuk.
Tangan Suho beralih mengusap punggung dan sesekali ke perut Irene agar perempuan itu bisa tertidur. Dibalik perlakuannya, Suho merasa bahagia karena dapat merasakan sesuatu yang sangat ia harapkan.
▶◽◀
Suho terbangun, dan jam menunjukkan pukul lima pagi. Perlahan, pria itu bangkit dari tidurnya dan mengecup kening Irene meskipun wanita itu tak akan merasakannya.
Suho mencuci wajahnya sebelum ia benar-benar meninggalkan Irene. Segera Suho melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju ke rumahnya.
Setelah sampai, laki-laki Kim itu hanya berdiam diri di teras rumahnya. Menatap halaman yang luas, serta matahari yang mulai terbit.
Ingatan Suho mengarah pada betapa lucunya tingkah nyawa dalam perut Irene. Baru di perut saja sudah membuatnya gemas, bagaimana jika sudah lahir ke dunia? Ah.... Suho tak sabar menantikannya!
"Kamu disini?" Suara seorang perempuan yang sangat ia kenali itu membuat Suho menengok ke belakang.
"Pagi sayang..." sapanya sambil mendekati Jisoo.
Cup
Jisoo mengecup sekilas bibir Suho, dan membuat Suho tersenyum.
"Kamu kayaknya lagi bahagia banget?" Jisoo tersenyum.
Suho mengangguk antusias. "Iya nih,"
Jisoo terkekeh melihatnya. Tidak seperti biasanya Suho bertingkah begini. Tampaknya laki-laki didepannya ini benar-benar sedang dalam mood baik. Biasanya Suho akan malas jika bangun, tapi kali ini pria Kim itu bangun lebih awal, dan bersikap sangat manis.
"Jangan bilang, kamu abis godain anak tetangga!" Jisoo memicingkan matanya.
Seketika pikiran Suho malah tertuju pada Irene. Apakah istrinya itu sudah bangun? Suho lupa meninggalkan pesan untuk mengingatkan jika Irene harus tetap meminum susu hamilnya.
"Kenapa begitu?" Suara Jisoo menyadarkannya. "Tebakan aku bener?"
Suho menggeleng cepat. "Nggak dong... istri aku kan cuma kamu," Suho merangkul Jisoo dan membawanya masuk ke dalam rumah.
-uni🍎- be like: terus Irene siapa Suhoooo?????!!!!!! Dia istri lu juga.... Mbak Jisoo juga mau aja diboongin
Wkwkwk Jan baper:v
Jangan lupa vote komennya🍎😉
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Baru on ig lagi😅 Ada yang berkenan mampir/ngefollow? Soalnya kemungkinan bakal bikin ff versi di ig:v Kalo mau follback dm aja😉 Akun: zizi_uni