DdK▶18

1.2K 97 23
                                    

Maaf jika banyak typo🍎

▶◽◀

Seperti dugaannya, Suho pasti terkejut dengan pernyataan itu. Tetapi begitulah kenyataannya. Tak akan ada yang bisa mengubah ataupun menyangkalnya. Semuanya telah terjadi, dan kedua pihak pun telah mengetahuinya.

"Kamu bohong kan?" Suho menatap Irene.

"Bapak saja belum melihat surat itu. Bagaimana bisa bapak berkata begitu ke saya?" Irene tenang.

Segera Suho membuka amplop itu dan membaca surat pernyataan dari dokter yang menyatakan jika Irene positif mengandung, dengan usia kandungan dua bulan.

"Nggak mungkin," gumam Suho.

Irene hanya diam menatap Suho. Perempuan itu ingin tahu apa yang akan Suho lakukan setelah ini.

Pikiran Suho kini campur aduk. Baru saja ia bahagia karena Jisoo mau mengikuti program hamil, tetapi kini mendengar kabar hamil dari perempuan lain.

"Gugurkan!" Suho akui, itu memang perbuatannya. Tetapi mau bagaimanapun ia harus tegas dan tetap setia kepada istrinya.

Irene membelalakkan matanya tak percaya. Setega itukah Suho?

"Tolong gugurkan anak itu!" Tegas Suho lagi.

Brak!

Irene menggebrak meja kerja milik lelaki Kim itu. Menatap tak percaya kearah dua manik mata pria tampan yang merupakan bosnya.

Tampak Suho terkejut akan perlakuan Irene. Tetapi laki-laki itu tetap berusaha tenang menghadapinya.

"Apakah bapak tidak waras?!" Marah Irene. "Ini perbuatan bapak! Dan yang berada didalam sini adalah hasil dari apa yang anda lakukan pada saya!" Irene memegang perutnya.

Sebenarnya Suho paham, tetapi ia harus tetap menjaga kesetiaannya.

"Maaf, tap-"

"Maaf?" Irene tak habis pikir. "Anda kira dengan kata maaf semua akan baik-baik saja?"

Suho hanya diam.

"Ini anak anda!" Irene kembali menyentuh perutnya dengan mata yang berkaca-kaca.

Kini Suho menatap Irene. "Berapa uang yang kamu butuhkan? Katakan jumlahnya, dan gugurkan anak itu,"

Irene kini tak sanggup menahan air matanya. Menggeleng tak percaya.

"Anda tidak lebih dari seorang pembunuh!" Ujar Irene dan pergi meninggalkan kantor. Sepertinya, mulai hari ini ia tak sudi lagi untuk menginjakkan kaki disana.

Kini Irene sudah tidak perduli lagi Suho akan tanggung jawab atau tidak. Ia juga tak perduli lagi dengan Kris.


▶◽◀

Kris menatap bingung pada Irene yang kini tertidur di sofa apartemennya.

Saat Kris mendekat, Irene malah terbangun dan menatapnya. Pria Wu itu membantu memposisikan tubuh Irene agar duduk.

Entah kenapa, tetapi Irene kini langsung memeluk tubuh Kris. Perempuan Bae itu menangis, dan membuat Kris bingung.

"Kenapa?" Tanya Kris.

"Dia jahat Kris... dia jahat!" Ujar Irene lalu melepas pelukannya. "Dia nyuruh buat gugurin anak ini!" Ujar Irene dan tangisnya kembali pecah.

Kris terkejut bukan main. Ini tak seperti dugaannya. Tak seperti yang ia kira, Suho pasti akan bersikap baik dan mau bertanggung jawab. Tetapi ini justru sebaliknya. Pria itu malah tega menyuruh Irene untuk menggugurkannya.

"Aku kecewa..." ujar Irene. "Mari kita berhenti, biarkan aku mengurusnya sendiri," Irene tampak putus asa.

"Tapi-"

"Apapun masalah kamu itu, aku tidak perduli. Aku hanya nggak ingin anam tak bersalah ini yang jadi korbannya," Irene menghapus air matanya.

"Kita sudah melangkah jauh,"

"Aku nggak perduli!" Irene benar-benar lelah. "Aku capek,"

Kris terdiam. Ia memikirkan bagaimana akan sesuatu yang harus ia balas itu bisa terbalaskan. Tetapi satu-satunya harapan kini telah mundur. Ia tak bisa memaksa Irene lagi. Bagaimanapun, ia harus mengerti keadaan perempuan Bae tersebut.

.

"Kamu kenapa sih, dari tadi ngelamun mulu?" Tanya Jisoo yang menyadari suaminya diam.

Suho hanya menggeleng dan berusaha tersenyum.

"Gapapa, cuma capek," ujarnya.

"Udah, nggak usah dipikirin. Kita tidur aja," ujar Suho berusaha tersenyum dan mulai memejamkan mata. Jisoo pun mengikutinya.

Bukannya tidur, Suho malah terus teringat pada Irene. Bagaimana keadaan perempuan itu? Apakaj perempuan itu akan menggugurkan kandungannya? Argh! Suho tak bisa membayangkan bagaimana janin tak berdosa itu hilang dari muka bumi ini.

"Anda tidak lebih dari seorang pembunuh!"

Benar, Suho memang tidak lebih dari seorang pembunuh jika saja Irene mau menggugurkan bayi itu.













T. B. C.
Jahat banget Suho.
Jangan lupa vote komennya ya🍎😉

Dirimu dan Kamu_end-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang