Yang penasaran sama orang" di rumah Suho, ada?
Maaf jika banyak typo🍎______
"Oh? Udah dateng?" Ujar seseorang keluar dari kamar tamu. Diikuti dua orang lagi dari arah dalam.
Yang berkata adalah Oh Sehun, diikuti Choi Seungcheol dan seorang laki-laki yang membantu Jisoo.
Laki-laki itu adalah Park Jinyoung. Seseorang yang pernah membelikan Jisoo pakaian waktu itu, sekaligus orang yang membantu Jisoo hidup di negara orang. Ia juga seseorang yang tak pernah mengenal mereka, tetapi kini sudah cukup akrab dengan Sehun dan Seungcheol.
__________
Irene, Jisoo, Seulgi dan kedua anak lawan jenis itu tengah berada di sisi ruang tengah yang luas tanpa sofa. Ketiga perempuan itu tersenyum melihat interaksi anak Seulgi dan Kun. Sampai akhirya Kun berlari menghampiri Irene.
"Mama, tadi Kun beli hadiah buat mama!" Ujar anak itu dan berlari mengambil paper bag.
"Ini buat mama!" Ujar anak itu.
"Terima kasih ya," Irene tersenyum menerimanya.
"Thama-thama ma," Kun tersenyum. Lalu menatap Jisoo.
"Mami..." ujarnya cukup mengejutkan Jisoo. Irene tersenyum pada Jisoo, mengijinkan perempuan itu untuk menanggapinya.
"Iya?" Jisoo tersenyum pada sosok kecil itu.
"Maafin Kun yah mi, Kun hanya beli thatu buat mama" ujar Kun.
Jisoo berjongkok menyetarakan tingginya dengan Kun. Ia mengusap kepala anak itu dengan tersenyum.
"Gak apa-apa kok, Kun memang harus sayang sama mama Kun" ujar Jisoo.
Kun menatap Irene. "Mama," panggilnya.
"Iya sayang?" Jawab Irene lembut.
"Boleh nda Kun thayang thama mami juga?" Tanya anak itu dan membuat Irene terkekeh.
"Boleh kok, Kun harus sayang sama mami juga," Irene tersenyum hangat.
Kun tersenyum, kemudian ia memeluk Jisoo. "Kun thayang thama mami," ujarnya.
"Mami juga sayang sama Kun," ujar Jisoo tersenyum. Akhirnya ia juga dapat merasakan bagaimana menjadi seorang ibu. Merasakan bagaimana nyamannya dipanggil 'mami' oleh Kun, dan merasakan bagaimana bahagianya disayang oleh seorang anak.
Ibu Kim tersenyum melihat hal itu. Ia menghampiri Irene, dan menepuk pundak perempuan itu.
"Bisa kita bicara?"
_____________________
Disisi lain, para pria sedang duduk di sofa sembari meminum kopi. Tuan Kim memilih untuk istirahan di kamar tamu, karena ia cukup lelah. Tersisalah enam laki-laki yang kini hanya berdiam diri.
Suho menatap Sehun, Seungcheol dan satu orang yang ia tidak tahu itu dengan tatapan penuh selidik.
"Udah deh pak Kim, dari tadi natapnya gitu mulu," protes Seungcheol.
"Tau deh, lo juga bang!" Tunjuk Sehun pada Kris yang juga menatap mereka dengan aneh.
"Jelasin!" Ujar Suho menatap ketiga lelaki itu secara bergantian.
Tetapi ketiga orang itu hanya saling pandang, dan tak kunjung berbicara.
Kemudian Suho dan Kris menatap suami Seulgi.
"Gue nggak tau apa-apa," ujar laki-laki itu seolah tau arti tatapan mereka.
"Yakin?" Tanya Kris.
"Gue cuma nurutin maunya istri gue doang. Dan nggak tau masalah kalian," ujarnya santai membuat Kris dan Suho kembali menatap keriga orang itu.
"Park Jinyoung," Jinyoung memperkenalkan dirinya.
"Maaf sebelumnya, tapi saya yang membantu Jisoo saat dia sedang butuh bantuan," ujarnya.
"Siapanya Jisoo?" Tanya Suho.
"Hanya teman. Saya nggak mungkin menyukai istri orang, tapi gak tau kalau nanti" Jinyoung tersenyum pada Suho.
Ia cukup tertegun mendengar kalimat tersebut. Benar, Jisoo masih berstatus sebagai istrinya.
"Terus, kalian?" Suho menatap Sehun dan Seungcheol.
"Kita cuma nggak sengaja ketemu mereka," ujar Seungcheol.
"Kenapa nggak kasih tau gue dulu sih?" Kesal Suho.
"Maaf bang, ini kemauan istri-istri lo" ujar Sehun.
Entah kenapa, mendengar kata 'istri' mampu membuat Suho diam dengan nafas tertahan untuk sejenak.
"Kalian hutang cerita sama kita!" Kris menatap kedua orang itu dan yang ditatap hanya menunduk.
Maaf kalau banyak typonya🍎
Masih ada part-part lainnya yang belum terpublikasi😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirimu dan Kamu_end-
Fanfiction▶◽◀ ✔ Rumah tangga pasangan Kim itu memang tak harmonis seperti dulu lagi. Empat tahun mereka menikah, tetapi sebuah masalah datang diantara keduanya. __________ "Saya hamil anak bapak," ujar Irene dengan mata tertutup. "Gimana bisa?" Suho kaget men...