DdK▶35

1.2K 90 9
                                    

Maaf jika banyak typo🍎



▶◽◀

"Maaf mengganggu, saya nggak sengaja," ujar seorang perawat yang tak sengaja menyenggol meja.

Suho dan Irene hanya saling tatap.

Ternyata pelayan itu memberitahu jika Irene dipersilahkan pulang, dan memberi resep vitamin yang harus Irene konsumsi. Setelah itu mereka pulang.

"Maaf," ujar Suho memeluk Irene ketika mereka berada di halaman rumah sakit.

Irene tersenyum dan mengusap pipi Suho. "Nggak apa-apa,"

Suho memeluk istri keduanya itu, rasa bersalah masih menyelimuti dirinya.

"Kamu hebat masih bisa mempertahankan dia," ujar Suho.

"Bukan aku, tapi dia yang masih ingin bertahan dengan ayahnya," Irene membalas pelukan suaminya.

Cukup lama mereka berpelukan, akhirnya Irene melepaskannya. Ia tersenyum menatap suaminya.

"Kita makan bakso dulu yuk,"

Suho tersenyum, kemudian mengusap lembut perut Irene. "Anak papa pengen bakso?" Ujarnya.

"Iya pa... aku pengen bakso" ujar Irene menirukan suara anak kecil.

Suho terkekeh, kemudian mengajak Irene untuk membeli apa yang perempuan itu inginkan.

Disisi lain, Jisoo sedang bersama Nayeon di sebuah butik. Nayeon sedang ingin memesan dress yang ia inginkan. Sedangkan Jisoo hanya menemaninya.

"Jis, bagusnya warna apa?" Tanya Nayeon.

"Putih aja, yang kelihatan netral dan bersih," saran Jisoo.

Nayeon hanya mengangguk. Jisoo berkeliling melihat-lihat rancangan baju disini. Ia tersenyum pada sebuah dress selutut yang menarik perhatiannya. Ia menyentuh dress itu, dan seorang pegawai menghampirinya.

"Ini rancangan khusus untuk wanita yang sedang hamil mba, kami membuatnya karena wanita hamil juga layak tampil cantik," ujar pegawai tersebut.

Jisoo menatap pegawai tersebut dan tersenyum. "Kalian sangat pintar," ujarnya.

Tiba-tiba Jisoo berfikir untuk memberikannya pada Irene. Bukankah perempuan itu sedang hamil?

"Saya mau beli yang ini. Tolong bungkus ya," Jisoo tersenyum.

"Untuk persiapan ya mba?" Tanya pegawai itu.

Jisoo menggeleng. "Itu untuk seseorang yang cantik," ujarnya.

"Anda sangat baik," puji pegawai itu dan mengambil dress tadi untuk dibungkus.



▶◽◀



Cup.

Suho mengecup bibir Irene, lalu bangun. Semalam ia menginap disini. Itu karena Jisoo bilang jika wanita itu menemani Nayeon karena suami Nayeon pergi ke luar kota.

Irene menggeliat dan membuka matanya. Pandangannya langsung tertuju pada Suho yang sedang menatapnya. Nyonya Kim itu tersenyum pada suaminya.

Karena gemas, Suho mendekatkan wajahnya dan kembali mengecup bibir Irene.

"Lagi," ujar Irene.

Cup.

Suho mengecupnya lagi.

"Anak kamu maunya lebih," Irene mempoutkan bibirnya.

"Anak aku apa mama nya?" Goda Suho.

"Dua-duanya!" Irene tersenyum.

Suho hanya menggeleng pelan, lalu mencium lama Irene. Keduanya benar-benar menikmatinya, hingga Irene kehabisan nafas dan Suho menyudahinya. Mereka saling bertatapan dengan saling mengatur nafas.

"Morning kiss yang hebat," Suho tersenyum.

"Makasih," Irene membalas senyuman Suho.

"Aku harus ke kantor," ujar Suho dan Irene mengangguk.

"Sarapan disini ya?" Tawar Irene.

"Udah siang, aku mandi aja terus berangkat. Kamu jangan kecapekan," Suho mengusap wajah istri keduanya itu.

Setelah itu, Suho bergegas mandi, dan pergi dari rumah Irene. Ia melajukan mobilnya menuju rumahnya. Ia harus sampai di rumah sebelum Jisoo sampai.

Beberapa menit berlalu, dan Suho sampai di rumahnya. Tepat saat ia membuka pintu, sebuah mobil memasuki area rumahnya. Ternyata itu mobil Nayeon yang mengantar Jisoo pulang.

Nayeon langsung pergi ketika memastikan Jisoo sudah sampai rumah.

"Kamu belum berangkat?" Tanya Jisoo pada Suho yang berada di depan pintu.

"Maaf ya, Nayeon minta aku nemenin dia." Jisoo menatap Suho.

"Gak apa-apa,"

"Kita masuk yuk, aku mau nyiapin sarapan dulu buat kamu." Jisoo menarik Suho memasuki rumah mereka.

Jisoo membuatkan susu dan mengoleskan selai pada roti.

"Waktu segini nggak cukup buat masakin kamu. Cuma roti sama susu nggak papa ya?"

Suho mengangguk sebagai responnya.

"Oh iya, aku mau tanya sama kamu" ujar Jisoo.

"Tanya apa?"

"Kamu tau nggak rumah Irene dimana?" Tanya Jisoo.

Seketika Suho menghentikan makannya dan menatap Jisoo.

"Mungkin kamu denger gitu gosip di kantor tentang alamat Irene. Soalnya tadi malem aku ke apartemennya, tapi dia udah pindah" ujar Jisoo lagi.

Suho mengambil gelas berisi susu itu dan meneguknya.

"Kenapa kamu kesana?" Tanya Suho pada istrinya.

"Aku cuma mau kasih sesuatu kok buat dia. Kamu tolong bantu aku cari alamatnya ya, aku pengen ketemu dia," Jisoo tersenyum.

Tak mau istrinya curinga, Suho hanya mengangguk sebagai responnya.






















Apa yang akan terjadi lagi?
Vote komennya jangan lupa🍎😉

Dirimu dan Kamu_end-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang