DdK▶39

1.1K 89 17
                                        

Maaf jika banyak typo🍎



▶◽◀


Suho pulang dan mengambil berkas yang ia perlukan. Jisoo tak ada di rumah, mungkin perempuan itu sedang pergi bersama temannya. Begitulah pikir Suho.

Setelah mengambil berkasnya, Suho segera keluar. Ia harus kembali menemani Irene karena ini sudah malam. Jujur, Suho khawatir dengan calon anaknya.

Tetapi saat baru sampai di teras, Suho melihat mobil asing yang memasuki area rumahnya. Mobil itu berhenti, Suho memandangnya bingung. Tak lama, kedua pintu bagian depan mobil itu terbuka.

Suho memgerutkan alisnya menatap pemandangan didepannya itu. Jisoo keluar dari mobil tersebut bersama seorang laki-laki. Bahkan mereka tak menyadari ada Suho disana. Melihat Jisoo yang terus berbicara sambil tersenyum pada lelaki itu, membuat dugaan-dugaan negatif bermunculan dibenaknya.

"Loh? Kamu udah pulang?" Jisoo tersenyum pada Suho. Ia segera mendekat, karena ia merindukan suaminya itu.

"Darimana saja kamu?" Tanya Suho dengan nada tegas kala Jisoo baru sampai di teras.

"Biasa, jalan sama Nay" jawab Jisoo tenang.

"Jalan sama Nay tapi pulang dianter laki-laki. Siapa dia?"

Jisoo cukup terkejut. Ia tampak gugup untuk menjawab siapa laki-laki itu. Ia belum kenalan, ia tak tahu siapa namanya. Suho pasti sudah salah paham. Bagaimana bisa Jisoo menjelaskannya sekarang? Ia benar-benar bingung.

"Bersama laki-laki dan pulang disaat petang. Kamu kencan sama dia?"

"Suho- bukan gitu!" Jisoo memegang lengan suaminya itu.

"Aku sama dia nggak kenal," ujar Jisoo.

Suho mengalihkan pandangannya. Ia tampak malas meladeni perempuan disampingnya itu.

"Suho..." suara lirih Jisoo. "Aku mohon, dengerin aku dulu. Kamu salah paham,"

Suho melepaskan tangan Jisoo pada lengannya. Tanpa melihat sedikitpun kearah perempuan itu, Suho melangkahkan kakinya menjauh dari Jisoo.

Jisoo tak tinggal diam. Ia tak mau suaminya sendiri berpikiran buruk tentangnya. Ia mengejar Suho hingga sampai mobilnya.

"Suho! Dengerin aku dulu!" Ujar Jisoo sambil mengetuk kaca mobil.

Tetapi Suho tak perduli. Ia tetap menjalankan mobilnya entah kemana.



▶◽◀



Suasana malam ini begitu sejuk. Membuat Suho betah berlama-lama di taman dekat kantornya. Sekitar satu jam ia berada disini, dan tak beranjak sedikitpun.

Seseorang duduk disampingnya. Membuat Suho menengok kearah orang itu.

"Sendirian aja," ujar orang itu.

"Masalah apa lagi?" Tanyanya pada Suho.

Tampak jelas Suho sedang menghela nafasnya dengan berat. "Jisoo, dia pulang sama laki-laki lain, Kris"

Laki-laki Wu itu tersenyum mendengar penuturan temannya. Ia menepuk bahu Suho pelan.

"Lo terlalu sibuk mikirin siapa laki-laki itu, sampai lo lupa keadaan calon anak lo?" Ujar Kris yang langsung membuat Suho berdiri.

"Duluan," ujarnya dan langsung berlari menuju mobil. Kris hanya tersenyum tipis sambil menggeleng melihat tingkah Suho.

Sesampainya di rumah Irene, Suho segera masuk dan melihat Irene ketiduran di sofa. Mungkin perempuan itu sedang menunggunya. Karena khawatir dengan posisi tidur Irene, Suho pun menggendong Irene dan memindahkannya ke kamar.

Irene bergerak miring, dan itu membuat Suho khawatir. Laki-laki Kim itu memilih untuk berbaring dan memeluk Irene dari belakang, karena posisi Irene memang membelakangi Suho.

Merasa aneh, perempuan bermarga asli Bae itu terbangun. Ia melihat nakas dan menyadari jika sudah di kamar. Ia jug melihat tangan kekar Suho yang bergerak mengusap lembut perutnya.

Karena ingin melihat Suho, Irene merubah posisinya menghadap Suho.

"Hati-hati," ujar khawatir laki-laki Kim itu.

"Baru pulang?" Tanya Irene.

Suho tak menjawab. Laki-laki itu hanya bergerak menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah Irene. Ia juga mengusap lembut surai perempuan itu.

"Tidur yah, kamu harus istirahat biar dia tetep sehat" ujar Suho lembut.

Irene menatap Suho dengan bingung. Ia tak tahu suaminya itu kenapa, tapi ia mencoba berfikir positif dan mengerti suaminya. Irene pun memeluk Suho dan memejamkan matanya.

Cup.

Satu kecupan dari Suho mendarat di kening Irene. Ia sedikit melupakan masalah tentang pikirannya terhadap Jisoo. Sekarang ia akan menjaga calon anaknya agar tidur nyenyak malam ini. Tanpa memikirkan Jisoo yang sedang berusaha menghubunginya dan dalam keadaan tak tenang.





















T. B. C.
Vote komennya🍎😉

Dirimu dan Kamu_end-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang